Alat dan Bahan Penelitian Metode Pengumpulan Data

6. Lebar intermolar maksila Pont adalah jarak yang diukur dari titik cekung mesial pada permukaan oklusal pada gigi molar pertama maksila ke titik yang sama pada sisi yang berlainan. 6,20 7. Lebar intermolar mandibula Pont adalah jarak yang diukur dari titik puncak cusp mesiobukal molar satu permanen ke titik yang sama pada sisi yang berlainan. 32 8. Lebar lengkung dengan rumus Pont adalah dengan melakukan pengukuran terhadap ke empat gigi insisivus maksila dengan menggunakan caliper digital yang kemudian angka hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus mencari lebar interpremolar dan intermolar. 1,6,20,21 9. Panjang lengkung maksila adalah jarak dari kontak mesial gigi insisivus sentralis maksila tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik lebar interpremolar Pont yang diukur menurut analisis Korkhaus dalam satuan millimeter. 6,20,33 10. Panjang lengkung mandibula adalah jarak dari kontak mesial gigi insisivus sentralis mandibula tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik kontak antara gigi premolar satu dengan gigi premolar dua. 32 11. Panjang lengkung dengan rumus Korkhaus adalah dengan melakukan pengukuran terhadap ke empat gigi insisivus maksila dengan menggunakan caliper digital yang kemudian angka hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus Korkhaus. 1,6,20,21,32 12. Jenis kelamin adalah laki-laki atau perempuan yang tercatat di keterangan pada model study pasien yang datang ke klinik PPDGS ortodonsia FKG USU tahun 2006-2011 sebelum dan sesudah perawatan.

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kaliper digital b. Pensil mekanik untuk penandaan titik kontak gigi pada model c. Penghapus Universitas Sumatera Utara d. Pulpen e. Form pemeriksaan model f. Kalkulator Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: Model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodontik rahang atas dan rahang bawah yang ada di Klinik PPDGS Ortodonsia FKG USU. Gambar 6. Alat-alat penelitian: a. kaliper digital, b. Pensil mekanik, c. Penghapus, d. Pulpen, e. Form pemeriksaan model, f. Kalkulator. Bahan penelitian: g. Model studi

3.7 Metode Pengumpulan Data

1. Pengambilan sampel dilakukan di klinik PPDGS Ortodonsia FKG USU yaitu model studi sebelum dan sesudah perawatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 2. Dilakukan pengukuran lebar lengkung gigi pada model studi rahang atas dan rahang bawah sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. Lebar lengkung yaitu lebar interpremolar dan lebar intermolar diperoleh dengan pengukuran secara langsung model dan dengan menggunakan rumus Pont. Pengukuran lebar lengkung secara langsung menurut Pont. Gambar 7 a b c d Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Pengukuran lebar interpremolar maksila dari titik terdistal cekung mesial pada oklusal gigi premolar pertama ke titik yang sama pada sisi yang berlainan a, pengukuran lebar intermolar maksila dari titik cekung mesial pada permukaan oklusal pada gigi molar pertama maksila ke titik yang sama pada sisi yang berlainan b, pengukuran lebar interpremolar mandibula dari titik kontak antara gigi premolar satu dan gigi premolar dua mandibula ke titik yang sama pada sisi yang berlainan c, pengukuran lebar intermolar mandibula dari titik puncak cusp mesiobukal molar satu permanen ke titik yang sama pada sisi yang berlainan. d a b Universitas Sumatera Utara 3. Dilakukan pengukuran lebar lengkung dengan rumus Pont yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap ke empat gigi insisivus maksila dengan menggunakan kaliper digital yang kemudian angka hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus mencari lebar interpremolar dan intermolar. Gambar 8 Gambar 8. Pengukuran mesiodistal gigi insisivus anterior dengan menggunakan caliper digital. 31 4. Dilakukan pengukuran panjang lengkung gigi pada model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodontik dengan menggunakan analisis Korkhaus. Panjang lengkung diperoleh dengan melakukan pengukuran secara langsung Gambar 9 dan dengan rumus Korkhaus yaitu menghitung lebar mesiodistal ke empat gigi insisivus maksila dengan menggunakan kaliper digital. Setelah diperoleh lebar mesiodistal ke empat gigi insisivus tersebut, kemudian angka dimasukkan ke dalam rumus Korkhaus. Gambar 8 Universitas Sumatera Utara a b Gambar 9. Pengukuran panjang lengkung maksila dari kontak mesial gigi insisivus sentralis maksila tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik lebar interpremolar Pont a, pengukuran Panjang lengkung mandibula adalah jarak dari kontak mesial gigi insisivus sentralis mandibula tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik kontak antara gigi premolar satu dengan gigi premolar dua.b 5. Mengisi formulir penelitian dan memisahkan sampel berdasarkan jenis kelamin untuk menentukan perbedaan rerata ukuran panjang dan lebar lengkung gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. 6. Dalam satu hari, pengukuran model studi gigi hanya dilakukan sebanyak 4-5 pasang model gigi untuk menghindari kelelahan mata peneliti sewaktu membaca skala yang terdapat pada kaliper sehingga data yang didapatkan lebih akurat. 7. Untuk mendapatkan data yang valid, terlebih dahulu dilakukan uji operator, yaitu operator mengukur 4 pasang model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti sebanyak 2 kali. Jika hasil perhitungan pertama dengan perhitungan kedua tidak berbeda makna maka operator layak untuk melakukan pengukuran tersebut. Universitas Sumatera Utara 8. Hasil pengukuran yang diperoleh dicatat, kemudian diolah datanya dan dianalisis.

3.8 Pengolahan Data