BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian eksperimental untuk mengetahui efek antibakteri dengan mencari nilai KHM Konsentrasi Hambat Minimum dan KBM Konsentrasi
Bunuh Minimum, menunjukkan adanya efek antibakteri ekstrak etanol biji alpukat Persea americanaMill. terhadap Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 secara in
vitro diperoleh nilai KHM pada konsentrasi 50 dan nilai KBM pada konsentrasi
60.
7.2 Saran
1. Penelitian lebih lanjut untuk menguji efek antibakteri ekstrak etanol biji
alpukat Persea americana Mill. terhadap bakteri lain yang patogen dalam saluran
akar.
2. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui karakteristik lainnya dari ekstrak
etanol biji alpukat baik dalam hal toksisitas, tegangan permukaan, sifat pelumas, dan kemampuan membuang smear layer.
3. Penelitian lebih lanjut flow rate ekstrak etanol biji alpukat Persea
americana
Mill. yang memiliki konsistensi kental sebagai bahan irigasi saluran akar.
4. Peneltian lebih lanjut untuk menguji efek antibakteri ekstrak etanol biji
alpukat Persea americana Mill. pada biofilm di dalam saluran akar.
5. Penelitian lebih lanjut uji fitokimia ekstrak etanol biji alpukat Persea
americana
Mill. untuk mengetahui jumlah masing-masing senyawa aktifnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu tujuan dari perawatan endodonti adalah mencegah dan menghilangkan periodontitis apikalis. Periodontitis apikalis merupakan proses
inflamasi jaringan periradikular yang disebabkan oleh bakteri pada saluran akar yang terinfeksi. Oleh karena itu, keberhasilan perawatan endodonti sangat bergantung pada
eliminasi bakteri dari dalam saluran akar. Salah satu prosedur dalam perawatan endodontiuntuk mengeliminasi bakteri dari saluran akar adalah melakukan preparasi
dengan teknik kemomekanis yang merupakan kombinasi preparasi secara mekanis dan irigasi saluran akar dengan bahan yang mengandung antibakteri.
17
Namun, terdapat dua tantangan yang mempengaruhi prosedur ini, yaitu anatomi saluran akar dan keberadaan bakteri di saluran akar.Tantangan yang berasal dari
anatomi saluran akar terbagi menjadi kompleksitas sistem saluran akar, struktur dentin, dan komponen-komponen dentin. Saluran akar merupakan ruang tertutup
yang kompleks dengan bentuk yang berliku-liku dan adanya konstriksi apikal. Lebih dari 35 permukaan saluran akar tidak tersentuh saat instrumentasi secara
konvensional.Sistem saluran akar terbagi menjadi dua bagian, yaitu kamar pulpa dan saluran akar. Selain itu, terdapat pula kanal aksesori terdiri dari kanal lateral dan
kanal furkasi yang memiliki ukuran lebih kecil dari saluran akar utama dan terhubung ke periodonsium. Penelitian Zolty et al menunjukkan kegagalan perawatan endodonti
salah satunya diakibatkan oleh kanal aksesori yang terinfeksi kembali, hal ini dikarenakan oleh ukuran yang kecil dan letak kanal aksesori yang sering ditemukan
pada seperti apikal akar sulit untuk dijangkau oleh bahan irigasi.
33
Selain itu, prosedur instrumentasi yang umumnya dilakukan dapat menyebabkan akumulasi debris pada isthmus saat melakukan instrumentasi
padabagian file yang tidak berhadapan dengan dinding dentin.Dentin memiliki struktur bentuk berporus dengan tubulus dentin yang dapat menjadi tempat invasi dan
adhesi bakteri. Ukuran tubulus dentin yang sangat kecil merupakan tantangan dalam
Universitas Sumatera Utara
irigasi saluran akar karena bahan irigasi harus memiliki tegangan permukaan yang rendah untuk masuk ke dalam tubulus dentin tersebut.
33
Tantangan yang kedua adalah keberadaan bakteri dalam saluran akar, bakteri tidak hanya berada dalam bentuk
koloni, agregasi, dan ko-agregasi, tetapi juga dapat membentuk biofilm yang lebih sulit untuk disingkirkan.Salah satu bakteri yang sering ditemukan pada infeksi
endodonti adalah Porphyromonas gingivalis.
6
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan bahan alami sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar,
salah satunya adalah biji alpukat.Ekstrak etanol biji alpukat diharapkan mampu dikembangkan sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar dengan sifat antimikroba
yang maksimal dan tidak toksik terhadap jaringan apikal.
2.1 Penggunaan BahanIrigasi Saluran Akar
Penggunaan bahan irigasi merupakan bagian penting dalam perawatan endodonti.
18
Irigasi saluran akar memiliki tiga tujuan utama yaitu tujuan kimiawi, biologikal, dan mekanikal. Secara kimiawi irigasi saluran akar bertujuan untuk
melarutkan jaringan organik dan anorganik, mencegah pembentukan smear layer saat melakukan preparasi dan melarutkan smear layer jika terbentuk. Tujuan biologikal
dari irigasi saluran akar berkaitan dengan efek antiseptik dan nontoksiknya seperti memiliki kemampuan untuk melawan bakteri fakultatif anaerob planktonik dan
biofilm , kemampuan menginaktivasi endotoksin, dan bersifat nontoksik. Selain itu,
secara mekanikal bahan irigasi saluran akar bertujuan untuk mengangkat debris dan melumasi permukaan dinding saluran akar.
33
Agar tujuan tersebut tercapai diperlukan bahan irigasi yang ideal dalam perawatan saluran akar. Bahan irigasi yang ideal
memiliki ciri-ciri seperti mampu mengangkat smear layer organik dan nonorganik, memiliki sifat antimikroba, tidak bersifat toksik pada jaringan yang masih vital,
memiliki tegangan permukaan yang rendah, dapat berperan sebagai pelumas, tidak menyebabkan stain pada gigi, tidak menimbulkan respon imun, memiliki efek
antimikroba yang lama tanpa mengganggu sifat fisik dentin, ekonomis dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
19,21,33
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Tindakan irigasi saluran akar
34
2.2 Teknik Irigasi Saluran Akar
Teknik irigasi saluran dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu secara manual dan machine-assisted irrigation
. Teknik irigasi manual terbagi lagi menjadi manual agitation
dan manual-dynamic irrigation. Teknik manual agitation merupakan teknik konvensional yang paling sering digunakan. Teknik ini menggunakan syringe dan
jarum untuk menyalurkan bahan irigasi ke dalam saluran akar baik secara pasif atau melakukan agitasi dengan menggerakkan jarum naik turun pada ruang saluran akar
tanpa mengenai dinding saluran akar. Hal ini memungkinkan untuk melakukan kontrol kedalaman jarum dan volume bahan irigasi saat masuk ke saluran akar.
Namun, semakin dekat ujung jarum dengan bagian apikal, semakin besar kemungkinan ekstrusi bahan irigasi ke dalam saluran akar. Teknik manual-dynamic
menggunakan gutta-percha master cone yang digerakkan naik turun 2-3 mm gerakan pendek di dalam saluran akar yang telah diinstrumentasi, hal ini dilakukan untuk
menghasilkan efek hidrodinamis dan terjadi pertukaran bahan irigasi yang signifikan.
35
Ukuran syringe yang biasanya digunakan adalah 1-20 ml, namun ukuran yang direkomendasikan penggunaannya adalah ukuran 5 ml karena lebih mudah
penggunaannya terutama dalam mengatur tekanan saat melakukan irigasi. Ukuran
Universitas Sumatera Utara
dan jenis jarum yang digunakan untuk irigasi saluran akar juga bervariasi. Awalnya jarum ukuran besar 21-25G lebih sering digunakan dalam tindakan irigasi, namun
karena sulit untuk berpentrasi ke bagian bawah sepertiga koronal saluran akar maka digunakan jarum dengan ukuran yang lebih kecil 28G, 30G, 31G yang dapat
menjangkau hingga ke panjang kerja. Jenis jarum irigasi terbagi yaitu open end dan closed end
.Jarum open end terdiri dari flat, bevel, dan notched. Sedangkan jarum closed end
terdiri dari side vented, double side vented dan multivented.
36
Salah satu sistem terbaru dari machine-assisted irrigation technique adalah Endovac. Tujuan dari pengembangan sistem Endovac salah satunya agar dapat
mengalirkan bahan irigasi secara aman dan dapat mencapai bagian apikal sehingga mampu berpenetrasi ke dalam saluran akar yang kompleks. Endovac menggunakan
negative-pressure yang dapat mengalirkan dan menyedot kembali bahan irigasi
saluran akar. Endovac terdiri dari 3 komponen yaitu Master Delivery Tip, macrocannula
, dan microcannula.Master Delivery Tip berfungsi untuk mengalirkan bahan irigasi ke dalam saluran akar sekaligus mengatasi bahan irigasi yang berlebih
yang keluar dari kamar pulpa. Macrocannula berfungsi untuk menyingkirkan debris Gambar 2. Jenis-jenis jarum irigasi open end: a. flat, b.
bevel, c. notcheddan closed end: d. side vented, e. double
side vented , dan f.multivented
36
a b
c d
e f
Universitas Sumatera Utara
kasar dan jaringan pulpa yang tertinggal setelah preparasi pada bagian koronal dan tengah saluran akar. Microcannula berfungsi untuk mengangkat debris hingga ke
bagian apikal. Penggunaan macrocannula dan microcannula dapat menimbulkan aliran bahan irigasi baru yang konstan ke dalam saluran akar.
35
2.3 Bahan Irigasi saluran akar 2.3.1Sodium HypochloriteNaOCl