19
digunakan sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika
suhu ruang melebihi 39 °C 102 °F, dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara ambang ledakan: 5.4-16.
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik polar, mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2,
sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperi garam anorganik dan gula
maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah dengan pelarut polar atau non-polar
lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri
kimia.
b. Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat disebut
logam asetat. Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Seperti yang terkenal adalah reaksi soda kue
Natrium bikarbonat bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium asetat. Seperti
reaksi pembentukan garam asetat: Mg
s + 2 CH
3
COOH aq → CH
3
COO
2
Mg aq + H
2
g NaHCO
3
s + CH
3
COOH aq → CH
3
COONa aq + CO
2
g + H
2
O l
Universitas Sumatera Utara
20
Alluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan alluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena
itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki alluminium. Asam asetat mengalami reaksi-reaksi
asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam
etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi
organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau
anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh
melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan
air.
2. Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO
3
. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok
garam dan telah digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda soda kue, Sodium bikarbonat,
natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air.
Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas
karbon dioksida, yang menyebabkan roti “mengembang”, adapun senyawa Natrium Bikarbonat dapat dilihat pada tabel 2.5.
Universitas Sumatera Utara
21
Tabel 2.5. Informasi Umum Natrium Bikarbonat IUPAC
Sodium hydrogen carbonate Baking soda, bicarbonate of soda, nahcolite, sodium
bicarbonate, sodium hydrogen carbonate
Identifiers
CAS number 144-55-8
Pub Chem 516892
Chem Spider 8609
UNII 8MDF5V39QO
EC number 205-633-8
Drug Bank DB01390
KEGG C12603
MeSH Sodium+bicarbonate
ChEBI CHEBI:32139
ChEMBL CHEMBL1353
RTECS number VZ0950000
ATC code B05CB04,B05XA02, QG04BQ01
Beilstein Reference
4153970
a. Reaksi Kimia