Jenis Kedisabilitasan Pasca Pemilihan
99
Tabel 3.37 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Sosialisasi
disabilitas p1 Crosstabulation
p1 Total
tidak mengikuti
kadang mengikuti
mengikuti selalu
mengikuti disabilitas tuna daksa
Count 6
7 5
18 within disabilitas
33.3 38.9
27.8 .0
100.0 within p1
19.4 21.2
21.7 .0
19.1 of Total
6.4 7.4
5.3 .0
19.1 tuna netra
Count 6
7 6
2 21
within disabilitas 28.6
33.3 28.6
9.5 100.0
within p1 19.4
21.2 26.1
28.6 22.3
of Total 6.4
7.4 6.4
2.1 22.3
tuna wicara Count 6
7 7
2 22
within disabilitas 27.3
31.8 31.8
9.1 100.0
within p1 19.4
21.2 30.4
28.6 23.4
of Total 6.4
7.4 7.4
2.1 23.4
tuna rungu Count
6 8
2 2
18 within disabilitas
33.3 44.4
11.1 11.1
100.0 within p1
19.4 24.2
8.7 28.6
19.1 of Total
6.4 8.5
2.1 2.1
19.1 tuna grahita Count
7 4
3 1
15 within disabilitas
46.7 26.7
20.0 6.7
100.0 within p1
22.6 12.1
13.0 14.3
16.0 of Total
7.4 4.3
3.2 1.1
16.0 Total
Count 31
33 23
7 94
within disabilitas 33.0
35.1 24.5
7.4 100.0
within p1 100.0
100.0 100.0
100.0 100.0
of Total 33.0
35.1 24.5
7.4 100.0
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa partisipasi politik penyandang disabilitas dalam sosialisasi pemilu untuk tuna daksa sejumlah 38,9 dan 33,3
tuna netra menjawab terkadang mengikuti. Tuna wicara 33,3 menjawab terkadang mengikuti sosialisasi Pemilukada. Tuna rungu 44,4 menjawab
terkadang mengikuti dan tuna grahita sejumlah 46,7 menjawab tidak mengikuti sosialisasi Pemilukada.
100
Dari data diatas dapat dilihat bahwa keikutsertaan penyandang disabilitas terhadap sosialisasi masih rendah. Beberapa hambatan yang penulis uraikan di bb
sebelumnya memperlihatkan kendala dalam penyesuaian penyandang disabilitas memperoleh akses dan materi sosialisasi Pemilukada Sleman 2015. Dalam rangka
mempermudah penerimaan materi sosialisasi, pihak KPU menyediakan alat peraga. Bagi penyandang disabilitas rungu, sosialisasi dibantu dengan alat peraga
berupa “Ular Tangga Pemilu.” Bagi penyandang disabilitas netra, dilakukan simulasi menggunakan template dan bagi penyandang disabilitas wicara meminta
bantuan guru untuk menyampaikan materi sosialisasi kepada penyandang disabilitas rungu dengan menggunakan isyarat. Selain itu terdapat CD compact
disc sosialisasi yang berisikan informasi audio visual guna menjadi alat bantu sosialisasi terutama untuk penyandang disabilitas netra, rungu dan wicara.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait sosialisasi pemilu pada
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
101
Grafik. 3.34 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Sosialisasi
Sumber : data primer yang diolah 2016 2 Jenis kedisabilitasan dengan antusiasme
Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis kedisabilitasan dengan antusiasme penyandang disabilitas pada Pemilukada
Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
6 6
6 6
7 7
7 7
8
4 5
6 7
2 3
2 2
2 1
1 2
3 4
5 6
7 8
9
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak mengikuti
kadang mengikuti mengikuti
selalu mengikuti
102
Tabel 3.38 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Antusiasme
disabilitas p2 Crosstabulation
p2 Total
tidak antusias sedikit
antusias antusias
sangat antusias
disabilitas tuna daksa
Count 4
4 9
1 18
within disabilitas 22.2
22.2 50.0
5.6 100.0
within p2 25.0
18.2 20.0
9.1 19.1
of Total 4.3
4.3 9.6
1.1 19.1
tuna netra Count
3 5
8 5
21 within disabilitas
14.3 23.8
38.1 23.8
100.0 within p2
18.8 22.7
17.8 45.5
22.3 of Total
3.2 5.3
8.5 5.3
22.3 tuna wicara
Count 3
5 12
2 22
within disabilitas 13.6
22.7 54.5
9.1 100.0
within p2 18.8
22.7 26.7
18.2 23.4
of Total 3.2
5.3 12.8
2.1 23.4
tuna rungu Count
3 4
9 2
18 within disabilitas
16.7 22.2
50.0 11.1
100.0 within p2
18.8 18.2
20.0 18.2
19.1 of Total
3.2 4.3
9.6 2.1
19.1 tuna grahita
Count 3
4 7
1 15
within disabilitas 20.0
26.7 46.7
6.7 100.0
within p2 18.8
18.2 15.6
9.1 16.0
of Total 3.2
4.3 7.4
1.1 16.0
Total Count
16 22
45 11
94 within disabilitas
17.0 23.4
47.9 11.7
100.0 within p2
100.0 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
17.0 23.4
47.9 11.7
100.0
Dari tabel diatas dapat diintrepretasikan bahwa responden dengan jenis kedisabilitasan daksa sejumlah 50 antusias dalam mengikuti rangkaian
Pemilukada Sleman 2015. Diikuti tuna netra sejumlah 38,1, tuna wicara 54,5, tuna rungu 50 dan tuna grahita sejumlah 46, yang mengaku antusias dalam
mengikuti Pemilukada. Dari analisa tersebut tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing
jenis kedisabilitasan dengan variabel antusiasme Pemilukada. Mayoritas
103
responden menunjukkan antusias yang cukup besar untuk mengikuti serangkaian kegiatan dalam Pemilukada Kabupaten Sleman 2015.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait antusiasme keterlibatan
pemilu pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
Grafik. 3.35 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Antusiasme
Sumber : data primer yang diolah 2016
3 Jenis Kedisabilitasan Dengan Pemahaman Calon Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis
kedisabilitasan dengan pemahaman calon kepala daerah pada Pemilukada Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut
4 3
3 3
3 4
5 5
4 4
9 8
12 9
7
1 5
2 2
1 2
4 6
8 10
12 14
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak antusias
sedikit antusias antusias
sangat antusias
104
Tabel 3.39 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Pemahaman Calon
disabilitas p3 Crosstabulation
p3 Total
tidak tahu sedikit tahu
tahu sangat
tahu disabilitas tuna daksa
Count 6
4 7
1 18
within disabilitas 33.3
22.2 38.9
5.6 100.0
within p3 23.1
12.1 25.9
12.5 19.1
of Total 6.4
4.3 7.4
1.1 19.1
tuna netra Count
5 9
5 2
21 within disabilitas
23.8 42.9
23.8 9.5
100.0 within p3
19.2 27.3
18.5 25.0
22.3 of Total
5.3 9.6
5.3 2.1
22.3 tuna wicara Count
5 7
8 2
22 within disabilitas
22.7 31.8
36.4 9.1
100.0 within p3
19.2 21.2
29.6 25.0
23.4 of Total
5.3 7.4
8.5 2.1
23.4 tuna rungu
Count 5
7 4
2 18
within disabilitas 27.8
38.9 22.2
11.1 100.0
within p3 19.2
21.2 14.8
25.0 19.1
of Total 5.3
7.4 4.3
2.1 19.1
tuna grahita Count 5
6 3
1 15
within disabilitas 33.3
40.0 20.0
6.7 100.0
within p3 19.2
18.2 11.1
12.5 16.0
of Total 5.3
6.4 3.2
1.1 16.0
Total Count
26 33
27 8
94 within disabilitas
27.7 35.1
28.7 8.5
100.0 within p3
100.0 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
27.7 35.1
28.7 8.5
100.0
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan jenis kedisabilitasan daksa 38,9 tahu akan calon kepala daerah. Tuna netra 42,9
menjawab sedikit tahu, diikuti tuna wicara sejumlah 36,4 tahu akan calon kepala daerah. Sisanya tuna rungu sejumlah 38,9 dan tuna grahita 40 menjawab tahu
akan calon kepala daerah pada Pilkada Sleman 2015.
105
Pemahaman calon oleh penyandang disabilitas diketahui cukup rendah hal ini dikarenakan pemahaman dan serapan materi tentang calon kepala daerah
terbatas karena keterbatasan fisik mereka. Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman terendah dialami oleh tuna netra, alasan tersebut cukup
rasional karena memang media sosialisasi yang terbatas dan juga selama ini pelaksanaan
sosialisasidengan cara
mensimulasikan surat
suara menggunakantemplate Pemilu Legislatif 2009 karena template simulasipemilu
tahun 2014 tidak ada. Petugas sosialisasi harus dengansangat tekun untuk menjelaskan dan membimbing pemilihpenyandang disabilitas netra dalam
menggunakan hak pilihnya.Karena hanya dengan mengandalkan suara saja, materi sulituntuk diterima secara mudah.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait pemahaman calon pada
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015
106
Grafik. 3.36 Bar Chart Antara Jenis Kedisablitasan dengan Pemahaman Calon
Sumber :data primer yang diolah 2016 4 Jenis Kedisabilitasan dengan Kegiatan Kampanye
Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis kedisabilitasan dengan kegiatan kampanye pada Pemilukada Kabupaten Sleman
2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
6 5
5 5
5 4
9 7
7 6
7 5
8
4 3
1 2
2 2
1 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak tahu
sedikit tahu tahu
sangat tahu
107
Tabel 3.40 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Kegiatan Kampanye
disabilitas p4 Crosstabulation
p4 Total
tidak mengikuti
kadang mengikuti
mengikuti selalu
mengikuti disabilitas tuna daksa
Count 10
5 3
18 within disabilitas
55.6 27.8
16.7 .0
100.0 within p4
17.2 20.8
30.0 .0
19.1 of Total
10.6 5.3
3.2 .0
19.1 tuna netra
Count 14
4 3
21 within disabilitas
66.7 19.0
14.3 .0
100.0 within p4
24.1 16.7
30.0 .0
22.3 of Total
14.9 4.3
3.2 .0
22.3 tuna wicara Count
12 7
3 22
within disabilitas 54.5
31.8 13.6
.0 100.0
within p4 20.7
29.2 30.0
.0 23.4
of Total 12.8
7.4 3.2
.0 23.4
tuna rungu Count
11 5
1 1
18 within disabilitas
61.1 27.8
5.6 5.6
100.0 within p4
19.0 20.8
10.0 50.0
19.1 of Total
11.7 5.3
1.1 1.1
19.1 tuna grahita Count
11 3
1 15
within disabilitas 73.3
20.0 .0
6.7 100.0
within p4 19.0
12.5 .0
50.0 16.0
of Total 11.7
3.2 .0
1.1 16.0
Total Count
58 24
10 2
94 within disabilitas
61.7 25.5
10.6 2.1
100.0 within p4
100.0 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
61.7
Dari tabel diatas dapat diintrepretasikan bahwa tingkat keterlibatan penyandang disabilitas dalam kegiatan kampanye untuk tuna daksa sebesar 55,6
menjawab tidak mengikuti kegiatan kampanye. Tuna netra 66,7 menjawab tidak mengikuti kegiatan kampanye, tuna wicara sejumlah 54,5 menjawab tidak
mengikuti kegiatan kampanye. Tuna rungu sejumlah 61,1 menjawab tidak
108
mengikutidan tuna grahita sejumlah 73,3 menjawab tidak mengikuti kegiatan kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sleman.
Secara umum hambatan yang berarti bagi penyandang disabilitas dalam mengikuti kampanye adalah faktor teknis dikarenakan keterbatasan fisik yang
memaksa mereka tidak dapat melakukan aktivitas ketika tidak ada yang mendampinginya. Terlebih bagi penyandang penyandang disabilitas daksa yang
memerlukan bantuan dari pihak keluarga maupun kerabat. Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel
jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait kegiatan kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
Grafik. 3.37 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Kegiatan Kampanye
Sumber :data primer yang diolah 2016
5 Jenis kedisabilitasan dengan Pemberian Hak Suara Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis
kedisabilitasan dengan pemeberian hak suara pada Pemilukada Kabupaten Sleman
10 14
12 11
11
5 4
7 5
3 3
3 3
1 1
1 2
4 6
8 10
12 14
16
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak mengikuti
kadang mengikuti mengikuti
selalu mengikuti
109
2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 3.41 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Pemberian Hak Suara
disabilitas p5 Crosstabulation
p5 Total
tidak memberikan suara
memberikan suara disabilitas
tuna daksa Count
5 13
18 within disabilitas
27.8 72.2
100.0 within p5
16.7 20.3
19.1 of Total
5.3 13.8
19.1 tuna netra
Count 6
15 21
within disabilitas 28.6
71.4 100.0
within p5 20.0
23.4 22.3
of Total 6.4
16.0 22.3
tuna wicara Count
6 16
22 within disabilitas
27.3 72.7
100.0 within p5
20.0 25.0
23.4 of Total
6.4 17.0
23.4 tuna rungu
Count 6
12 18
within disabilitas 33.3
66.7 100.0
within p5 20.0
18.8 19.1
of Total 6.4
12.8 19.1
tuna grahita Count
7 8
15 within disabilitas
46.7 53.3
100.0 within p5
23.3 12.5
16.0 of Total
7.4 8.5
16.0 Total
Count 30
64 94
within disabilitas 31.9
68.1 100.0
within p5 100.0
100.0 100.0
of Total 31.9
68.1 100.0
Dari tabel diatas dapat diintrepretasikan bahwa tingkat keterlibatan penyandang disabilitas dalam Pemberian Hak Suara tuna daksa sebesar 27,3
menjawab tidak memberikan hak suara dan 72,2 memberikan hak suara, diikuti tuna netra sebesar 28,6 tidak memberikan suara dan 71,4 memberikan hak
110
suara. Tuna wicara sejumlah 27,3 tidak memberikan hak suara dan 72,7 memberikan hak suara. Tuna rungu sejumlah 33,3 tidak memberikan dan hak
suara 66,7 memberikan hak suara. Sementara itu untuk tuna grahita sejumlah 46,7 tidak memberikan hak suara dan 53,3 memberikan hak suara.
Para penyandang disabilitas rungu danatau wicara, tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam menggunakan hak pilihnya.Hanya saja dia butuh
isyarat atau colekan dari petugas ketika sudahwaktunya memasuki bilik suara.Dari sebaran data diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan jenis kedisabilitasan
grahita dengan jumlah 60 tidak memberikan hak suara menempati jumlah terbesar dari jenis kedisabilitasan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tuna
grahita kurang mendapat perhatian khusus terkait dengan kedisabilitasan tersebut dari penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU. Bagi penyandang disabilitas rungu
danatau wicara dan grahita ringan petugas KPPS hendaknya mengenalkan dengan situasiTPS, tempat
mendaftar, ruang tunggu, letak bilik dan kotaksuara, sehingga mereka telah paham ketika ada pemanggilan.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait pemberian hak suara pada
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
111
Grafik. 3. 38 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Pemberian Hak Suara
Sumber : data primer yang diolah 2016 6 Jenis kedisabilitasan dengan Kesadaran Diri Mengikuti Pilkada
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai analisa silang antara jenis kedisabilitasan dengan kesadaran diri mengikuti pemilu dalam pemilukada
Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang untuk dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
5 6
6 6
7 13
15 16
12 8
2 4
6 8
10 12
14 16
18
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak memberikan suara
memberikan suara
112
Tabel 3.42 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Kesadaran Diri
disabilitas p6 Crosstabulation
p6 Total
tidak sadar diri
kurang sadar diri
sadar diri
sangat sadar diri
disabilitas tuna daksa Count
4 5
6 3
18 within disabilitas
22.2 27.8
33.3 16.7
100.0 within p6
19.0 22.7
16.7 20.0
19.1 of Total
4.3 5.3
6.4 3.2
19.1 tuna netra
Count 4
4 10
3 21
within disabilitas 19.0
19.0 47.6
14.3 100.0
within p6 19.0
18.2 27.8
20.0 22.3
of Total 4.3
4.3 10.6
3.2 22.3
tuna wicara Count 4
4 9
5 22
within disabilitas 18.2
18.2 40.9
22.7 100.0
within p6 19.0
18.2 25.0
33.3 23.4
of Total 4.3
4.3 9.6
5.3 23.4
tuna rungu Count
4 5
6 3
18 within disabilitas
22.2 27.8
33.3 16.7
100.0 within p6
19.0 22.7
16.7 20.0
19.1 of Total
4.3 5.3
6.4 3.2
19.1 tuna grahita Count
5 4
5 1
15 within disabilitas
33.3 26.7
33.3 6.7
100.0 within p6
23.8 18.2
13.9 6.7
16.0 of Total
5.3 4.3
5.3 1.1
16.0 Total
Count 21
22 36
15 94
within disabilitas 22.3
23.4 38.3
16.0 100.0
within p6 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 of Total
22.3 23.4
38.3 16.0
100.0
Dari tabel diatas dapat diintepretasikan bahwa distribusi jawaban untuk masing-masing jenis kedisabilitasan terkait dengan kesadaran mengikuti pilkada
untuk tuna daksa sejumalah 33.3 sadar diri, tuna netra 47,6 sadar diri, tuna wicara 40,9 sadar diri, tuna rungu 33,3 sadar diri dan terakhir tuna grahita
33,3 sadar diri.
113
Dari analisa tersebut tingkat kesadaran tertinggi ada pada jenis kedisabilitasan netra dengan total 47,6 menjawab sadar diri. Meskipun
keterbatasan penglihatan menjadi halangan utama namun mereka mempunyai kesadaran tersendiri untuk mengikuti Pilkada layaknya masyarakat lain. Hal itu
diakomodir langsung oleh pihak KPU Sleman melalui sejumlah inovasi diantaranya surat suara brailledan buku pedoman sosialisasi dalam bentuk braille.
Perhatian khusus yang diberikan pihak KPU Sleman terhadap penyandang netra terbukti berkorelasi positif akan kesadaran mengikuti Pilkada Sleman 2015.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait kesadaran mengikuti pemilu
pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
Grafik. 3.39 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Kesadaran Diri dalam Pilkada
Sumber : data primer yang diolah 2016
4 4
4 4
5 5
4 4
5 4
6 10
9 6
5 3
3 5
3 1
2 4
6 8
10 12
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak sadar diri
kurang sadar diri sadar diri
sangat sadar diri
114
7 Jenis kedisabilitasan dengan Kegiatan Penghitungan Suara Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis
kedisabilitasan dengan kegiatan penghitungan suara pada Pemilukada Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari
tabel berikut. Tabel 3.43
Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Kegiatan Penghitungan Suara
disabilitas p7 Crosstabulation
p7 Total
tidak mengikuti
kurang mengikuti
mengikuti selalu
mengikuti disabilitas tuna daksa Count
8 3
7 18
within disabilitas 44.4
16.7 38.9
.0 100.0
within p7 21.1
10.3 33.3
.0 19.1
of Total 8.5
3.2 7.4
.0 19.1
tuna netra Count 8
7 5
1 21
within disabilitas 38.1
33.3 23.8
4.8 100.0
within p7 21.1
24.1 23.8
16.7 22.3
of Total 8.5
7.4 5.3
1.1 22.3
tuna wicara
Count 8
6 6
2 22
within disabilitas 36.4
27.3 27.3
9.1 100.0
within p7 21.1
20.7 28.6
33.3 23.4
of Total 8.5
6.4 6.4
2.1 23.4
tuna rungu Count 7
7 2
2 18
within disabilitas 38.9
38.9 11.1
11.1 100.0
within p7 18.4
24.1 9.5
33.3 19.1
of Total 7.4
7.4 2.1
2.1 19.1
tuna grahita
Count 7
6 1
1 15
within disabilitas 46.7
40.0 6.7
6.7 100.0
within p7 18.4
20.7 4.8
16.7 16.0
of Total 7.4
6.4 1.1
1.1 16.0
Total Count
38 29
21 6
94 within disabilitas
40.4 30.9
22.3 6.4
100.0 within p7
100.0 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
40.4 30.9
22.3 6.4
100.0
115
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa analisa silang terkait dengan kegiatan penghitungan suara dengan masing-masing jenis kedisabilitasan
mempunyai korelasi negatif. Dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam data yang tersaji. Tuna daksa sebesar 38,9 menjawab
mengikuti, tuna netra sebesar 33,3 menjawab kurang mengikuti, tuna wicara sebesar 36,4 menjawab tidak mengikuti, tuna rungu sejumlah 38,9 menjawab
tidak mengikuti dan terakhir tuna grahita 46,7 menjawab tidak mengikuti. Dari analisa tersebut dapat dijelaskan bahwa tingkat partisipasi politik
yang tertuang dalam kegiatan penghitungan suara terbesar ada pada penyandang daksa. Karena mayoritas responden cukup aktif terlibat dalam organisasi
disabilitas yang dekat dengan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KPU Sleman ini sedikit banyak mempengaruhi tingkat pemahaman dan juga partisipasi untuk
mengikuti proses pemungutan suara setelah hak suara diberikan. Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel
jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait kegiatan penghitungan suara pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman
2015.
116
Grafik. 3.40 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Kegiatan Penhitungan Suara
Sumber : data primer yang diolah 2016 8 Jenis kedisabilitasan dengan Kegiatan Politik Informal
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai analisa silang antara jenis kedisabilitasan dengan keterlibatan kegiatan politik informal pada pemilukada
Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang untuk dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut
8 8
8 7
7
3 7
6 7
6 7
5 6
2 1
1 2
2 1
1 2
3 4
5 6
7 8
9
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak mengikuti
kurang mengikuti mengikuti
selalu mengikuti
117
Tabel 3.44 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Kegiatan Politik Informal
disabilitas p8 Crosstabulation
p8 Total
tidak mengikuti
kurang mengikuti mengikuti
selalu mengikuti
disabilitas tuna daksa Count
8 4
6 18
within disabilitas 44.4
22.2 33.3
.0 100.0
within p8 21.1
11.4 37.5
.0 19.1
of Total 8.5
4.3 6.4
.0 19.1
tuna netra Count
8 9
4 21
within disabilitas 38.1
42.9 19.0
.0 100.0
within p8 21.1
25.7 25.0
.0 22.3
of Total 8.5
9.6 4.3
.0 22.3
tuna wicara Count 8
8 4
2 22
within disabilitas 36.4
36.4 18.2
9.1 100.0
within p8 21.1
22.9 25.0
40.0 23.4
of Total 8.5
8.5 4.3
2.1 23.4
tuna rungu Count
7 8
1 2
18 within disabilitas
38.9 44.4
5.6 11.1
100.0 within p8
18.4 22.9
6.3 40.0
19.1 of Total
7.4 8.5
1.1 2.1
19.1 tuna grahita Count
7 6
1 1
15 within disabilitas
46.7 40.0
6.7 6.7
100.0 within p8
18.4 17.1
6.3 20.0
16.0 of Total
7.4 6.4
1.1 1.1
16.0 Total
Count 38
35 16
5 94
within disabilitas 40.4
37.2 17.0
5.3 100.0
within p8 100.0
100.0 100.0
100.0 100.0
of Total 40.4
37.2 17.0
5.3 100.0
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kegiatan politik informal yang dilakukan oleh penyandang disabilitas masih sangatlah minim. Tuna daksa
sejumlah 44,4 menjawab tidak mengikuti. Tuna netra 42,9 menjawab kurang mengikuti. Sebanyak 36,4 tuna wicara menjawab tidak mengikuti. 44,4 tuna
rungu menjawab kurang mengikuti dan terakhir tuna grahita sejumlah 46,7 menjawab tidak mengikuti.
118
Salah satu indikator partisipasi politik dilakukan melalui kegiatan politik informal. Data di lapangan menunjukkan bahwa penyandang disabilitas masih
minim mengikuti kegiatan tersebut. Hanya beberapa penyandang disabilitas yang tergabung dalam organisasi penyandang cacat PPDI dan terlibat dalam kegiatan
politik informal yang tertuang melalui Kegiatan pendampingan demokrasi bagi penyandang disabilitas yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran politik
bagipenyandang disabilitas dan advokasi penyediaan reasonableaccessibility dalam penyelenggaraan pilkada dan pemilu.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait kegiatan politik dan organisasi
informal pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
119
Grafik. 3.41 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Kegiatan Politik Informal
Sumber : data primer yang diolah 2016 9 Jenis kedisabilitasan dengan Informasi Pilkada
Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis kedisabilitasan dengan Informasi yang diterima penyandang disabilitaspada
Pemilukada Kabupaten Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
8 8
8 7
7
4 9
8 8
6 6
4 4
1 1
2 2
1 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak mengikuti
kurang mengikuti mengikuti
selalu mengikuti
120
Tabel 3.45 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Informasi Pilkada
disabilitas p9 Crosstabulation
p9 Total
tidak cukup
sedikit cukup
cukup sangat
cukup disabilitas tuna daksa
Count 9
6 3
18 within disabilitas
50.0 33.3
16.7 .0
100.0 within p9
19.1 18.2
33.3 .0
19.1 of Total
9.6 6.4
3.2 .0
19.1 tuna netra
Count 11
7 3
21 within disabilitas
52.4 33.3
14.3 .0
100.0 within p9
23.4 21.2
33.3 .0
22.3 of Total
11.7 7.4
3.2 .0
22.3 tuna wicara Count
9 9
2 2
22 within disabilitas
40.9 40.9
9.1 9.1
100.0 within p9
19.1 27.3
22.2 40.0
23.4 of Total
9.6 9.6
2.1 2.1
23.4 tuna rungu
Count 9
6 1
2 18
within disabilitas 50.0
33.3 5.6
11.1 100.0
within p9 19.1
18.2 11.1
40.0 19.1
of Total 9.6
6.4 1.1
2.1 19.1
tuna grahita Count 9
5 1
15 within disabilitas
60.0 33.3
.0 6.7
100.0 within p9
19.1 15.2
.0 20.0
16.0 of Total
9.6 5.3
.0 1.1
16.0 Total
Count 47
33 9
5 94
within disabilitas 50.0
35.1 9.6
5.3 100.0
within p9 100.0
100.0 100.0
100.0 100.0
of Total 50.0
35.1 9.6
5.3 100.0
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tuna daksa sejumlah 50 menjawab informasi yang diberikan terkait pemilukada Sleman 2015 tidak cukup.
Tuna netra sejumlah 52,4 menjawab tidak cukup. Tuna wicara 40,9 menjawab tidak cukup. Tuna rungu sejumlah 50 menjawab tidak cukup. Dan terakhir 60
tuna grahita menjawab tidak cukup.
121
Akses informasi yang diterima oleh penyandang disabilitas sangatlah tidak cukup. Mayoritas responden menjawab media informasi yang diterima masih
sangatlah minim. Hal ini membuktikan bahwa sosialisasi tidak menyentuh mayoritas penyandang disabilitas. Sosialisasi dilaksanakan pada pertemuan rutin
kelompok-kelompok penyandang disabilitas. Dalam rangka mempermudah penerimaan materisosialisasi, pihak KPU menyediakan alat peraga. Bagi
penyandangdisabilitas rungu, sosialisasi dibantu dengan alat peraga berupa“Ular Tangga Pemilu.” Bagi penyandang disabilitas netra,dilakukan simulasi
menggunakan template dan bagi penyandangdisabilitas wicara meminta bantuan guru untuk menyampaikanmateri sosialisasi kepada penyandang disabilitas rungu
denganmenggunakan isyarat. Akan tetapi data membuktikan bahwa media sosialisasi tersebut belum efektif dalam penyampaian informasi terkait
Pemilukada Sleman 2015 Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel
jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait informasi pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
122
Grafik. 3.42 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Informasi Pilkada
Sumber : data primer yang diolah 2016 10 Jenis Kedisabilitasan dengan Aksesibilitas Pilkada
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai analisa silang antara jenis kedisabilitasan dengan aksesibilitas dalam pemilukada Kabupaten Sleman 2015.
Hasil tabulasi silang untuk dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
9 11
9 9
9 6
7 9
6 5
3 3
2 1
2 2
1 2
4 6
8 10
12
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak cukup
sedikit cukup cukup
sangat cukup
123
Tabel 3.46 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Aksesibilitas Pilkada
disabilitas p10 Crosstabulation
p10 Total
tidak mudah
cukup mudah
mudah sangat
mudah disabilitas tuna daksa
Count 6
5 7
18 within disabilitas
33.3 27.8
38.9 .0
100.0 within p10
21.4 15.2
26.9 .0
19.1 of Total
6.4 5.3
7.4 .0
19.1 tuna netra
Count 6
9 4
2 21
within disabilitas 28.6
42.9 19.0
9.5 100.0
within p10 21.4
27.3 15.4
28.6 22.3
of Total 6.4
9.6 4.3
2.1 22.3
tuna wicara Count 6
6 8
2 22
within disabilitas 27.3
27.3 36.4
9.1 100.0
within p10 21.4
18.2 30.8
28.6 23.4
of Total 6.4
6.4 8.5
2.1 23.4
tuna rungu Count
5 7
4 2
18 within disabilitas
27.8 38.9
22.2 11.1
100.0 within p10
17.9 21.2
15.4 28.6
19.1 of Total
5.3 7.4
4.3 2.1
19.1 tuna grahita Count
5 6
3 1
15 within disabilitas
33.3 40.0
20.0 6.7
100.0 within p10
17.9 18.2
11.5 14.3
16.0 of Total
5.3 6.4
3.2 1.1
16.0 Total
Count 28
33 26
7 94
within disabilitas 29.8
35.1 27.7
7.4 100.0
within p10 100.0
100.0 100.0
100.0 100.0
of Total 29.8
35.1 27.7
7.4 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan jenis kedisabilitasan daksa menjawab 33,3 menjawab tidak mudah. Tuna netra
menjawab cukup mudah dengan 42,9. Tuna wicara sebanyak 36,4 menjawab mudah. Tuna rungu sejumlah 38,9 cukup mudah. Dan terakhir 40 responden
tuna grahita menjawab cukup mudah.
124
Menurut keterangan salah satu responden di TPS 17 masih menempatkan kotak suara dengan ketinggian lebihdari 100 seratus cm. Hal ini menyulitkan
seorang penyandangdisabilitas daksa dalam memasukkan surat suara yang telahdicoblosnya. Selain itu ditemukan masih terdapat penyandang disabilitas
yang tidak diperkenankan membawa pendamping yang dipilihnya sendiri, danharus
didampingi oleh petugas KPPS. Selama proses pemungutansuara didampingi oleh petugas, dengan alasan bahwa petugas telahmengucapkan sumpah sehingga tidak
akan menyelewengkan tugasnya.Namun demikian, beberapa pendamping di TPS tidak mengisi danmenandatangani formulir C3.
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait aksesibiltas pada Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
125
Grafik. 3.43 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Aksesibilitas
Sumber : data primer yang diolah 2016 11 Jenis kedisabilitasan dengan Lingkungan
Analisa berikut akan menjelaskan hubungan antara variabel jenis kedisabilitasan dengan lingkungan pada Pemilukada Kabupaten Sleman 2015.
Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
6 6
6 5
5 5
9 6
7 6
7 4
8
4 3
2 2
2 1
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
tuna daksa tuna netra
tuna wicara tuna rungu
tuna grahita tidak mudah
cukup mudah mudah
sangat mudah
126
Tabel 3.47 Analisa Silang Antara Jenis Kedisabilitasan Dengan Lingkungan
disabilitas p11 Crosstabulation
p11 Total
tidak mendukung
cukup mendukung
mendukung sangat
mendukung disabilitas tuna daksa
Count 4
5 6
3 18
within disabilitas 22.2
27.8 33.3
16.7 100.0
within p11 17.4
16.1 20.0
30.0 19.1
of Total 4.3
5.3 6.4
3.2 19.1
tuna netra Count
4 9
6 2
21 within disabilitas
19.0 42.9
28.6 9.5
100.0 within p11
17.4 29.0
20.0 20.0
22.3 of Total
4.3 9.6
6.4 2.1
22.3 tuna wicara Count
5 6
9 2
22 within disabilitas
22.7 27.3
40.9 9.1
100.0 within p11
21.7 19.4
30.0 20.0
23.4 of Total
5.3 6.4
9.6 2.1
23.4 tuna rungu
Count 5
6 5
2 18
within disabilitas 27.8
33.3 27.8
11.1 100.0
within p11 21.7
19.4 16.7
20.0 19.1
of Total 5.3
6.4 5.3
2.1 19.1
tuna grahita Count 5
5 4
1 15
within disabilitas 33.3
33.3 26.7
6.7 100.0
within p11 21.7
16.1 13.3
10.0 16.0
of Total 5.3
5.3 4.3
1.1 16.0
Total Count
23 31
30 10
94 within disabilitas
24.5 33.0
31.9 10.6
100.0 within p11
100.0 100.0
100.0 100.0
100.0 of Total
24.5 33.0
31.9 10.6
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan jenis kedisabilitasan daksa 33,3 menjawab lingkungan maupun keluarga mendukung
dalam Pemilukada Sleman 2015. Diikuti sejumlah 42,9 tuna netra menjawab cukup mendukung. Tuna wicara 40,9 menjawab mendukung.33,3 tuna rungu
menjawab cukup mendukung dan terakhir tuna grahita sejumlah 33,3 menjawab cukup mendukung.
127
Dari analisa tersebut dapat dijelaskan bahwa lingkungan pada Pemilukada Sleman 2015 cukup baik. Faktor lingkungan turut mempengaruhi partisipasi
politik para penyandang disabilitas karena kedisabilitasan mereka menuntut banttuan dari kelurga maupun lingkungan terdekatnya. Namun beberapa
responden masih mengeluhkan bahwa lingkungan tidak mendukungnya. Berdasarkan temuan lapangan dan juga keterangan yang diperoleh dari PPDI
bahwasanya ada beberapa keluarga yang memang dengan sengaja tidak memberikan kesempatan bagi anggota keluarganya yang menyandang disabilitas
karena alasan psikologis atau aib bagi keluarga tersebut, terutama dengan penyandang disabilitas grahita yang memiliki gangguan jiwa.
“ada beberapa teman kita penyandang disabilitas yang terpaksa tidak mengikuti pemilihan karena keluarganya tidak mengajaknya. Entah karena malu atau apa
saya tidak tahu” wawancara dengan pengurus PPDI tanggal 17 Maret 2016
Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kedisabilitasan dan jawaban responden terkait lingkungan pada Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015.
128
Grafik. 3.44 Bar Chart Antara Jenis Kedisabilitasan dengan Lingkungan
Sumber : data primer yang diolah 2016