Pemilihan Analisa Tabulasi Silang

46 Tabel 3.19 Analisa Silang Antara Jenis Kelamin dengan Pemberian Hak Suara sex p5 Crosstabulation Pertanyaan nomor 5 Total tidak memberikan suara memberikan suara sex laki-laki Count 12 43 55 within sex 21.8 78.2 100.0 within p5 40.0 67.2 58.5 of Total 12.8 45.7 58.5 perempuan Count 18 21 39 within sex 46.2 53.8 100.0 within p5 60.0 32.8 41.5 of Total 19.1 22.3 41.5 Total Count 30 64 94 within sex 31.9 68.1 100.0 within p5 100.0 100.0 100.0 of Total 31.9 68.1 100.0 Sumber : Data primer yang diolah 2016 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 12, 8 atau sekitar 12 orang menjawab tidak memberikan hak suara pada pilkada Sleman 2015. Hanya sekitar 43 orang atau 45,7 responden menjawab memberikan hak suaranya pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015. Responden dengan jenis kelamin perempuan sekitar 18 orang atau 19,1 dari total responden menyatakan tidak memberikan hak suaranya pada Pilkada Sleman 2015. Sejumlah 21 orang atau 22,3 responden dengan jenis kelamin perempuan menjawab memberikan hak suaranya pada Pilkada Sleman 2015. Meskipun mayoritas masyarakat penyandang disabilitas memberikan hak suaranya dalam Pilkada Sleman 2015, namun angka golput masih cukup tinggi yaitu sekitar 31,9. Faktor yang menjadi penghambat masyarakat penyandang 47 disabilisas secara umum terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Pendataan masyarakat disabilitas yang masuk dalam DPT belumlah maksimal. Hal ini menyebabkan masyarakat penyandang disabilitas yang sudah mempunyai hak pilih terabaikan haknya dalam Pilkada Sleman 2015. Kendala lain seperti aksesibilitas juga turut menjadi penghambat masyarakat penyandang disabilitas untuk memberikan hak suaranya secara maandiri dalam Pilkada Sleman 2015. Berdasarkan paparan hasil penelitian pada bab sebelumnya bahwahak politik penyandang disabilitas untuk menggunakan hakpilihnya dengan prosedur, fasilitas dan bahan-bahan pemilihanyang bersifat layak, dapat diakses serta mudah dipahami dandigunakan belum dapat dipenuhi secara optimal. ”saya tidak nyoblos kemarin pemilu, rumah saya jauh dengan tempat nyoblos. Tidak ada yang mengantar” wawancara Yanto penyandang disabilitas ganda tanggal 16 Maret 2016 Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kelamin dan jawaban responden terkait pemberian hak suara penyandang disabilitas Sleman pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015. 48 Grafik. 3.16 Bar Chart Antara Jenis Kelamin dengan Pemberian Hak Suara . Sumber : Data primer yang diolah 2016 6 Analisa Silang Antara Jenis Kelamin dengan Kesadaran Mengikuti Pilkada Analisa selanjutnya akan menjelaskan mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan kesadaran mengikuti Pilkada Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 tidak memberikan suara memberikan suara laki-laki perempuan 49 Tabel 3.20 Analisa Silang Antara Jenis Kelamin dengan Kesadaran Mengikuti Pilkada sex p6 Crosstabulation Pertanyaan nomor 6 Total tidak sadar diri kurang sadar diri sadar diri sangat sadar diri sex laki-laki Count 10 8 24 13 55 within sex 18.2 14.5 43.6 23.6 100.0 within p6 47.6 36.4 66.7 86.7 58.5 of Total 10.6 8.5 25.5 13.8 58.5 perempuan Count 11 14 12 2 39 within sex 28.2 35.9 30.8 5.1 100.0 within p6 52.4 63.6 33.3 13.3 41.5 of Total 11.7 14.9 12.8 2.1 41.5 Total Count 21 22 36 15 94 within sex 22.3 23.4 38.3 16.0 100.0 within p6 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 of Total 22.3 23.4 38.3 16.0 100.0 Sumber : Data primer yang diolah 2016 Dari tabel diatas dapat diintrepretasikan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 10, 6 atau sekitar 10 orang menjawab tidak mempunyai kesadaran sendiri dalam mengikuti kegiatan Pilkada Sleman 2015. Diikuti sejumlah 8,5 responden menjawab kurang memiliki kesadaran diri dalam mengikuti Pilkada. Sejumlah 22,5 responden menjawab memiliki kesadaan sendiri mengikuti pilkada. Dan sisanya sekitar 13, 8 responden dengan jenis kelamin laki-laki menjawab sangat memiliki kesadaran sendiri dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sleman 2015. Responden dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 11,7 atau sekitar 11 orang menjawab tidak memiliki kesadaran sendiri dalam mengikuti Pilkada. Selanjutnya sekitar 14, 9 responden menjawab atau sekitar 14 orang menjawab kurang memiliki kesadaran sendiri dalam mengikuti Pilkada. Hanya sekitar 12, 50 8 responden menjawab memiliki kesadaran sendiri dalam mengikuti Pilkada . dan sisasnya sekitar 2,1 responden menjawab sangat memiliki kesadaran sendiri dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sleman 2015. Tingkat kesadaran masyarakat penyandang disabilitas dalam Pilkada Sleman 2015 tergolong rendah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang turut membuat kesadaran diri penyandang disabilitas terhambat seperti aksesibilatas yang menghambat mobilitas atau ruang gerak penyandang disabilitas. Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya terdapat penyandang disabilitas yang alasan mengikuti Pilkada adalah karena uang namun kemudian termotivasi untuk menjadi pemilih yang cerdas, agar dapat memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Adapun bar chart berikut memperlihatkan analisis tabulasi silang variabel jenis kelamin dan jawaban responden terkait kesadaran diri penyandang disabilitas Sleman pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman 2015. 51 Grafik. 3.17 Bar Chart Antara Jenis Kelamin dengan Kesadaran Diri Sumber : data primer yang diolah 2016

c. Pasca Pemilihan

7 Analisa Silang Antara Jenis Kelamin dengan Kegiatan Penghitungan Suara Analisa selanjutnya akan menjelaskan mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan kegiatan penghitungan suarapada Pilkada Sleman 2015. Hasil tabulasi silang antar dua variabel tersebut dapat dilihat dari tabel berikut. 5 10 15 20 25 30 tidak sadar diri kurang sadar diri sadar diri sangat sadar diri laki-laki perempuan 52 Tabel 3.21 Analisa Silang Antara Jenis Kelamin dengan Kegiatan Penghitungan Suara sex p7 Crosstabulation p7 Total tidak mengikuti kurang mengikuti mengikuti selalu mengikuti sex laki-laki Count 16 17 17 5 55 within sex 29.1 30.9 30.9 9.1 100.0 within p7 42.1 58.6 81.0 83.3 58.5 of Total 17.0 18.1 18.1 5.3 58.5 perempuan Count 22 12 4 1 39 within sex 56.4 30.8 10.3 2.6 100.0 within p7 57.9 41.4 19.0 16.7 41.5 of Total 23.4 12.8 4.3 1.1 41.5 Total Count 38 29 21 6 94 within sex 40.4 30.9 22.3 6.4 100.0 within p7 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 of Total 40.4 30.9 22.3 6.4 100.0 Sumber : Data primer yang diolah 2016 Dari tabel tersebut dapat diintrepretaasikan bahwa hasil analisa tabulasi silang antara variabel jenis kelamin dengan kegiatan penghitungan suara menunjukkan data bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 17 menjawab tidak mengikuti perkembangan kegiatan penghitungan suara pasaca pemungutan suara. Diikuti selanjutnya sebesar 18,1 atau sekitar 17 orang yang menjawab terkadang mengikuti perkembangan penghitungan suara. Sejumlah 17 orang responden atau sekitar 18,1 menjawab mengikuti kegiatan penghitungan suara. Dan sisanya sekitar 5 orang atau 5,3 responden menjawab selalu mengikuti penghitungan suara Pilkada Sleman 2015. Responden dengan jenis kelamin perempuan sejumah 22 orang atau sekitar 23,4 responden menjawab tidak mengikuti perkembangan penghitungan suara. Selanjutnya sejumlah 12 responden dengan jenis kelamin perempuan menjawab