Pemahaman akan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
10
Tabel 3.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemahaman Calon Kepala Daerah
No Jawaban
Jumlah Presentase
1 Tidak tahu
26 28
2 Sedikit tahu
34 36
3 Tahu
27 29
4 Sangat tahu
7 7
Jumlah 94
100 Sumber : Data primer yang diolah 2016
Dari tabel diatas terlihat bahwa pemahaman calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah di kalangan masyarakat disabilitas masih minim. Hal ini
dibuktikan dari 34 responden yang menjawab paham terhadap pasangan calon Kepaala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sleman. Sisanya 34
responden hanya mengetahui sedikit tentang calon tersebut bahkan 26 responden mengaku tidak mengetahui dan memahami siapa calon Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Sleman. Hal ini terjadi dikarenakan minimnya informasi dan pemahaman yang
dapat diakses oleh penyandang disabilitas berkaitan dengan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada Pilkada 2015 lalu. seorang responden bahkan
mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali calon Kepala Daerah yang akan dipilihnya.
“Sosialisasi dilaksanakan dari organisasi, namun sosialisasi masih kurang. Kita tidak diberi tinggalan contoh surat suara maupun daftar nama caleg, sehingga
kita belum tahu sama sekali calon yang akan d ipilih” wawancara Margono
penyandang netra tanggal 14 Maret 2016 Dalam rangka mempermudah penerimaan materisosialisasi, pihak KPU
menyediakan alat peraga. Bagi penyandangdisabilitas rungu, sosialisasi dibantu dengan alat peraga berupa
“Ular Tangga Pemilu”. Bagi penyandang disabilitas
11
netra,dilakukan simulasi menggunakan template dan bagi penyandangdisabilitas wicara meminta bantuan guru untuk menyampaikanmateri sosialisasi kepada
penyandang disabilitas rungu denganmenggunakan isyarat. Selain itu terdapat CD compact disc sosialisasi yang berisikan informasi audio visual guna menjadi alat
bantu sosialisasi terutama untuk penyandang disabilitas netra, rungu dan wicara. “ untuk pilkada 2015 ini kita punya inovasi CD sosialisasi yang ditujukan untuk
penyandang disabilitas netra, rungu dan wicara. Alat ini diharapkan dapat menjadi alat bantu efektif guna memberikan pemahaman lebih lanjut masalah
pemilu dan calon yang akan maju. Terutama untuk penyandang netra, rungu dan wicara
” wawancara Komisioner KPU Indah Sri Wulandari S.E M.Sc tanggal 8 Maret 2016
Meskipun demikian penggunaan maupun sarana sosialisasi ini masih kurang efektif. Beberapa penyandang disabilitas menginginkan bahwa sarana
tersebut dapat dimiliki oleh setiap individu agar dapat dipahami lebih lanjut.Dalam mengeluarkan kebijakan termasuk dalam mewujudkanpemilu yang
aksesibel khususnya bagi penyandang disabilitas harusberdasarkan aturan yang ada. Namun, dalam melangkah untukmemenuhi aksesibilitas bagi penyandang
disabilitas KPU KabupatenSleman sebagai penyelenggara pemilu gamang, karena payung hukumyang ada tidak memberikan kewenangan demikian kepada
KPUKabupaten. Peraturan yang dikeluarkan oleh KPU ada yang tumpangtindih. Jadi, hambatan yang dihadapi KPU Kabupaten Sleman dalammewujudkan pemilu
yang aksesibel adalah lebih ke regulasi.
12
Grafik 3.3 Jawaban Responden Tentang Pemahaman Calon Kepala Daerah
Pertanyaan : seberapa paham anda tentang calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada pilkada lalu??