Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor Formal di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA
PADA WANITA BEKERJA SEKTOR FORMAL DI WILAYAH
KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
TAHUN 2013

SKRIPSI

OLEH
PRATIWI PUJI LESTARI
108101000066

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H./2013 M.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA
PADA WANITA BEKERJA SEKTOR FORMAL DI WILAYAH
KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

TAHUN 2013

SKRIPSI

OLEH
PRATIWI PUJI LESTARI
108101000066

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H./2013 M.

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi dengan judul "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja

pada Wanita Bekerja Sektor Formal

Tahun 2013"

ini

di

Wilayah Kecamatan Ciputat Timur

merupakan hasil karya asli penulis yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata

1 di

Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah penulis

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli penulis

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka perrulis bersedia
menerima sanksi yang berlaku

di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Llniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2013

Penulis,

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Skripsi, Juli 2013
Pratiwi Puji Lestari, NIM. 108101000066
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013
xv + 145 halaman, 43 tabel, 3 gambar, 3 lampiran
ABSTRAK
Semakin banyak terbukanya peluang kerja yang saat ini terjadi, tidak menutup
kemungkinan masuknya kaum wanita ke dalam dunia kerja. Dari meningkatkanya
wanita yang terlibat dalam dunia kerja sebagai salah satu prestasi bagi wanita tersebut,
ternyata wanita bekerja dikabarkan memiliki ancaman cukup serius untuk terkena stres
kerja. Stres kerja memiliki beberapa dampak negatif, diantaranya dapat menyebabkan
gangguan kesehatan dan menurunkan produktivitas kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur
tahun 2013. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional.
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita bekerja sektor formal yang berjumlah 200
responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi
terkait dan data primer yang diperoleh melalui wawancara kepada responden.
Hasil penelitian menggambarkan sebesar 79,5% responden mengalami stres kerja

ringan dan 20,5% mengalami stres kerja berat. Hasil analisis bivariat dengan tingkat
kemaknaan 5%, diperoleh empat faktor yang berhubungan dengan stres kerja yakni
beban kerja dengan p value 0,011, perkembangan teknologi dengan p value 0,045,
pelecehan seksual di tempat kerja dengan p value 0,001, dan kondisi lingkungan kerja
dengan p value 0,036.
Upaya pengelolaan stres kerja dapat dilakukan oleh individu itu sendiri seperti lebih
selektif terhadap pekerjaan yang akan diambil, dan untuk mencegah terjadinya
pelecehan seksual yang berakibat pada stres kerja, sebaiknya pekerja wanita lebih
waspada dengan cara tidak berpakaian seksi dan lebih berhati-hati dalam bergaul dengan
lawan jenis di tempat kerjanya. Upaya pengelolaan stres kerja juga dapat dilakukan oleh
instansi seperti dengan melakukan identifikasi bahaya psikososial khususnya yang
berhubungan dengan stres kerja pada pekerja dan untuk pelecehan seksual di tempat
kerja, instansi dapat melakukan upaya pencegahan dengan menetapkan peraturan
termasuk sanksi bagi pekerja yang melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut.
Kata Kunci : Stres Kerja, Wanita, Formal
Daftar Bacaan : 92 (1983-2012)

i

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA STATE ISLAMIC UNIVERSITY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
STUDY PROGRAM OF PUBLIC HEALTH
Undergraduated Thesis, July 2013
Pratiwi Puji Lestari, NIM 108101000066
The Factors Related Work Stress on Woman Working of Formal Sector in Ciputat
Timur, 2013
xv + 145 pages, 43 table, 3 pictures, 3 attachments
ABSTRACT
The more open employment opportunities that are currently going on, do not rule
out the entry of women into the workforce. As woman participation increase in the
workplace, women working rumored to have turned serious enough threat for the
affected work stress. Some negative effects of work stress are health problem and
descent of work productivity.
This study aim to determine the factors related work stress on woman working of
formal sector in Ciputat Timur, 2013. Study design of this study is cross-sectional.
Samples of this study are women working of formal sector, amounting to 200
respondents. The data used are secondary data from relevant agencies and primary data
obtained through interviews with respondents.
The result show that 79.5% of respondents getting low work stress and 20.5% of
respondents getting high work stress. Based on bivariate analysis with a significance

level of 5% known that there are four factors related to work stress that workload with
0.011 p value, technological developments with 0,045 p value, sexual harassment in the
workplace with 0.001 p value, and working conditions with 0.036 p value.
Managing work stress can be done by individuals themselves by making more
selective decision to get work and to prevent sexual harassment by handling with kid
gloves. Other efforts to manage work stress can be done by institutions such as
identifying particular psychosocial hazards that relates work stress on workers.

Key Word
: Work Stres, Women, Formal
Reading List : 92 (1983-2012)

ii

PERNYATAAII PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul

FAICOR-FAKTOR YANG BBRIITIBTJNGAN DENGAII STRES KERJA
PADA WANITA BEKERJA SEKTOR FORMAL DI WILAYAH
KECAMATAN CIPUTAT TIMU'R TAIIT]N 2013

Telah Disetujui, Diperiksa, dan Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Juli 2013

Oleh

Pratiwi Puii Lestari
108101000066

Mengetahui,

W

$,

Catur Rosidati. SKM. MI(M
Pembimbing Skripsi


Dr. H. Arif Sumantri. SKM. MKes

I

Pembimbing Skripsi

ill

II

PENGESAIIAN PANITIA

Skripsi dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG BERITUBUNGAN DENGAN
STRES KERJA PADA WANITA BEKERJA SEKTOR FORMAL DI
WILAYAH KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TAIIUN 2013 tEIAh diAJUKAN
dalam sidang ujian skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada24 Juli 2013. Skripsi initelah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
pada Program Studi Kesehatan Masyarakat.


Jakarta, Juli 2013

Sidang Ujian Skripsi
Ketua

ffi

Dewi Utami. Ph.D

Anggota

M

f,'ase Badriah. MKes. Ph.D

Ir. Rrrlvenzi Rasyid. MKKK

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Data Pribadi
Nama Lengkap

: Pratiwi Puji Lestari

Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 19 September 1990
Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Sinanggul RT/RW 31/06, Mlonggo, Jepara, Jateng 59452

Email

: pratiwiazra@gmail.com
pratiwipujil@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan
1. 1994 - 1996

: TK Sinanggul II Jepara

2. 1996 - 2002

: MI Miftahul Falah Sinanggul II Jepara

3. 2002 - 2005

: MTs Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara

4. 2005 - 2008

: MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara

5. 2003 – 2008

: Non formal (Pesantren Darut Ta’lim Bangsri Jepara)

6. 2008 – 2013

: Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi
1. 2005 – 2007

: Pengurus ICF MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara

2. 2006 – 2008

: Pengurus Pesantren Darut Ta’lim Bangsri Jepara

3. 2008 – 2009

: Pengurus Asrama Putri Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta

4. 2009 – 2011

: Pengurus CSS MORA Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta

5. 2009 – 2010

: Pengurus BEM Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

6. 2010 dan 2012

: Anggota Lembaga Tahsin Tahfidz Alquran (LTTQ)

v

Pengalaman Penelitian
1. 2010

: Pengalaman Belajar Lapangan 1 (PBL 1) menentukan masalah dan
akar masalah kesehatan masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas
Serpong, Kota Tangsel

2. 2011

: Pengalaman Belajar Lapangan 2 (PBL 2) menentukan solusi masalah
kesehatan masyarakat yakni berupa ”Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pencegahan DBD” di Kelurahan Serpong, Kota Tangsel

3. 2011

: Pengalaman penelitian seminar profesi mengenai tanggap darurat
bencana banjir di Kampung Pulo Jakarta

Pengalaman Magang:
2012

: Pengalaman magang tentang Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT Pertamina EP Field Cepu Jawa Tengah

vi

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas rahmat-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW yang membawa umatnya untuk senantiasa menapaki jalan
yang diridloi-Nya.
Skripsi merupakan tugas akhir perkuliahan berupa hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima
kasih kepada:
1. Almarhum Bapak dan almarhumah Ibu, keluarga besar Wiro dan Mustam khususnya
Ka ArifQu, Ka AfidQu, De’ JunQu, Mb Anik dan suami, Ka Yong dan Istri, De
Yanto, dan Mbahe yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangatnya
untuk kebaikan penulis;
2. Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan besar
kepada penulis untuk dapat melanjutkan studi formal ke Perguruan Tinggi;
3. MA Hasyim Asy’ari Bangsri yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu dan
memberi kesempatan kepada penulis untuk ikut serta dalam program beasiswa ke
Perguruan Tinggi;
4. Ma’had Darut Ta’lim yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu agama;
5. Prof. Dr. dr. (hc) M.K. Tadjudin, Sp. And.; selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK);
6. Ibu Febrianti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat dan stafnya;
7. Ibu Catur Rosidati, SKM. MKM, selaku pembimbig I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan skripsi ini;
8. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM. MKes, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan masukan selama penyusunan skripsi;

vii

9. Penguji skripsi, Ibu Dewi Utami, Ph.D, yang telah membimbing dan memberikan
banyak koreksi dalam penyusunan skripsi;
10. Ibu Fase Badriah, Ph.D, selaku penguji sidang skripsi dan memberikan banyak
koreksi dalam penyusunan skripsi;
11. Bapak Ir. Rulyenzi Rasyid, MKKK, selaku penguji sidang skripsi dan memberikan
banyak koreksi dalam penyusunan skripsi;
12. Segenap bapak ibu dosen Kesehatan Masyarakat yang telah membagikan ilmu
pengetahuan dan memberikan pengarahannya selama prosesi akademi;
13. Staf Kesehatan Masyarakat dan FKIK yang membantu dalam hal administrasi;
14. Pihak Kecamatan Ciputat Timur;
15. Pihak Kelurahan Se-Kecamatan Ciputat Timur dan Ibu-Ibu kader yang dengan senang
hati telah membatu penulis dalam pengumpulan data;
16. Responden Wanita Bekerja sektor formal se-Kecamatan Ciputat Timur;
17. Sahabat-sahabat senaungan dan seperjuangan Dhevy, Eka, Eca, Mbak Lia, Erni yang
telah membantu dalam pengumpulan data dan sharing ilmu;
18. Untuk para oponen dalam seminar proposal skripsi yang telah bersedia pusing
membaca dan memberi masukan untuk arah skripsi ini;
19. Seseorang di sana yang selalu menghujani penulis dengan semangat juang;
20. Keluarga besar Stoopelth 2008 yang selalu menyemangati dan mengingatkan;
21. Keluarga besar CSS MORA UIN JKT, khusunya Matrix’08;
22. Serta kepada berbagai pihak yang turut mendukung dan membantu atas
terselesaikannya skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi. Maka dari itu, penulis berharap akan
adanya penyusunan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Wallahu a’lam, Semoga bermanfa’at.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2013

Pratiwi Puji Lestari

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK .................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ......................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................... 7
C. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10
1. Tujuan Umum ................................................................................................ 10
2. Tujuan Khusus ............................................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 11
1. Bagi Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur ........................ 11
2. Bagi Peneliti .................................................................................................. 12
F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................. .12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Wanita Bekerja ..................................................................................................... 13
B. Definisi Stres Kerja .............................................................................................. 16
C. Stres Kerja Wanita Bekerja .................................................................................. 18
D. Gejala-Gejala Stres Kerja..................................................................................... 21
E. Model Stres Kerja ................................................................................................ 22
1. Cooper dan Davidson (1987)........................................................................... 22

ix

2. Hurrel, dkk. (1988 dalam Munandar, 2008) .................................................... 24
3. Robbins (1998) ................................................................................................ 27
4. Greenberg (2002)............................................................................................. 28
5. National Safety Council (2004) ....................................................................... 29
F. Pengukuran Stres Kerja ........................................................................................ 47
G. Upaya Pengelolaan Stres Kerja ............................................................................ 51
H. Kerangka Teori .................................................................................................... 55
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................................ 57
B. Definisi Operasional ............................................................................................ 59
C. Hipotesis .............................................................................................................. 64
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................................. 66
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................................. 66
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 66
1. Populasi ........................................................................................................... 66
2. Sampel ............................................................................................................. 66
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 72
E. Pengumpulan Data ............................................................................................... 75
F. Pengolahan Data .................................................................................................. 76
G. Analisis Data ........................................................................................................ 77
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat ................................................................................................ 79
1. Gambaran Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor Formal di Wilayah
Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013 ........................................................... 79
2. Gambaran faktor organisasional pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 ............................................................ 79
3. Gambaran faktor individu pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 ............................................................ 83

x

4. Gambaran faktor lingkungan pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 ............................................................ 86
B. Analisis Bivariat ................................................................................................... 88
1. Hubungan antara faktor organisasional dengan stres kerja pada wanita bekerja
sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 .................... 88
2. Hubungan antara faktor individu dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor
formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 ............................... 93
3. hubungan antara faktor lingkungan dengan stres kerja pada wanita bekerja
sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 .................... 97
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................... 100
B. Gambaran Stres Kerja pada wanita Bekerja Sektor Formal di Wilayah Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013................................................................................. 100
C. Hubungan antara faktor organisasional dengan stres kerja pada wanita bekerja
sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 ....................... 106
D. Hubungan antara faktor individu dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor
formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013.................................. 123
E. Hubungan antara faktor lingkungan dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor
formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013.................................. 133
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................................ 142
B. Saran .................................................................................................................. 144
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

2.1

Berbagai Gejala Kerja Menurut Arden (2002)………………………… ............ .22

2.2

Penyebab Stres Kerja Menurut National Safety Council (2004)…………. ......... 29

2.3

Indikator Perubahan Akibat Stres Kerja……………………………… ............... 49

3.1

Definisi Operasional Variabel-Variabel Penelitian…………………… .............. 59

4.1

Hasil Penghitungan Sampel Berdasarkan Uji Hipotesis Beda Dua Propori
Terhadap Penelitian Terdahulu………………………………………… ............. 68

4.2

Proporsi Jumlah Sampel dari Masing-Masing RW Terpilih ................................ 71

5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Stres Kerja di Wilayah Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2013…………………………………………… ............................ 79

5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Kurangnya Otonomi Kerja di Wilayah
Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013………………………… ...................... ..80

5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja di Wilayah Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013…………………… ........................................... ……80

5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Relokasi Pekerjaan di Wilayah Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013………………………………………………...........80

5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Kurangnya Pelatihan di Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2013………………………………………………………………81

5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Karir di Wilayah Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013……………………………………………………...81

5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan yang Buruk dengan Atasan di
Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………………….82

5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Teknologi di Wilayah
Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013………………………………………...82

5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Bertambahnya Tanggung Jawab Tanpa
Pertambahan Gaji di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…...........83

5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Pertentangan antara Karir dan Tanggung
Jawab Keluarga di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…………………....83

5.11

Distribusi Responden Berdasarkan Ketidakpastian Ekonomi di Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013………………………………………………..........84

xii

5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Kurangnya Penghargaan Kerja di Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013……………………………………………………...84

5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Kejenuhan Kerja di Kecamatan Ciputat Timur
Tahun 2013……………………………………………………………………...85

5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Perawatan Anak yang Tidak Adekuat di
Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013………………………………………....85

5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Konflik dengan Rekan Kerja di Kecamatan
Ciputat Timur Tahun 2013……………………………………………………...86

5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Buruknya Kondisi Lingkungan Kerja di
Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013………………………………………...86

5.17

Distribusi Responden Berdasarkan Pelecehan Seksual di Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2013……………………………………………………………....87

5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Kekerasan Kerja di Kecamatan Ciputat Timur
Tahun 2013……………………………………………………...........................87

5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Kemacetan saat Berangkat dan Pulang

Kerja di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………………....88
5.20

Tabulasi Silang antara Kurangnya Otonomi dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…………….88

5.21

Tabulasi Silang antara Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………................89

5.22

Tabulasi Silang antara Relokasi Pekerjaan dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……..….......90

5.23

Tabulasi Silang antara Pelatihan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor
Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…………………………….90

5.24

Tabulasi Silang antara Perkembangan Karir dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…………....91

5.25

Tabulasi Silang antara Hubungan dengan Atasan dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…………...91

5.26

Tabulasi Silang antara Perkembangan Tekonologi dengan Stres Kerja pada
Wanita Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013…..92

xiii

5.27

Tabulasi Silang antara Bertambahnya Tanggung Jawab tanpa Pertambahan Gaji
dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2013………………………………………………………………93

5.28

Tabulasi Silang antara Pertentangan antara Karir dan Tanggung Jawab Keluarga
dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2013……………………………………........................................93

5.29

Tabulasi Silang antara Ketidakpastian Ekonomi dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………..94

5.30

Tabulasi Silang antara Penghargaan Kerja dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………..95

5.31

Tabulasi Silang antara Kejenuhan Kerja dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………...95

5.32

Tabulasi Silang antara Perawatan Anak dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………...96

5.33

Tabulasi Silang antara Konflik dengan Rekan Kerja dengan Stres Kerja pada
Wanita Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……..96

5.34

Tabulasi Silang antara Lingkungan Kerja dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………...97

5.35

Tabulasi Silang antara Pelecehan Seksual dengan Stres Kerja pada Wanita
Bekerja Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013………...........97

5.36

Tabulasi Silang antara Kekerasan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………....98

5.37

Tabulasi Silang antara Kemacetan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja
Sektor Formal di Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013……………………....99

xiv

DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar

Halaman

2.1

Model Stres Kerja Menurut Cooper dan Davidson (1987) ............ 1124

2.2

Kerangka Teori Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja ...... 56

3.1

Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 2

: Pernyataan Responden dan Kuesioner Penelitian

Lampiran 3

: Output Olahan Analisis Univariat dan Bivariat

xv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi manusia, bekerja merupakan suatu kebutuhan dasar untuk pemenuhan
kebutuhan maupun keinginan, baik bagi pria maupun wanita. Bekerja diartikan
sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dalam
hidupnya (BPS, 2011). Semakin banyak terbukanya peluang kerja yang saat ini
terjadi, tidak menutup kemungkinan masuknya kaum wanita ke dalam dunia kerja.
Salah satu bukti keikutsertaan wanita dalam dunia kerja tersebut terlihat dari
hasil Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 mengenai Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita yakni sebesar 51,76 persen dan pria
sebesar 83,76 persen dari jumlah persentase penduduk yang produktif (15-64 tahun)
(BPS, 2011). Dari angka tersebut terlihat bahwa keterlibatan wanita dalam dunia
kerja cukup tinggi.
Setiap pekerja, baik pria maupun wanita dihadapkan pada berbagai risiko baik
keselamatan maupun kesehatan kerja. Oleh karena itu, setiap pekerja diharuskan
menjaga dirinya masing-masing dari berbagai gangguan keselamatan dan kesehatan
kerja. Salah satu gangguan kesehatan yang kurang mendapat perhatian dari
perusahaan adalah stres, karena bersifat abstrak (Williams, 1997 dalam Vierdelina,
2008). Dalam penelitiannya, Vierdelina (2008) menyebutkan bahwa pekerja yang

1

2

mengalami stres dapat menurunkan produktivitasnya sehingga dapat merugikan diri
sendiri, orang lain, lingkungan kerja, dan perusahaan.
Dampak negatif dari stres kerja juga disampaikan oleh Leka S., et al (2003)
yaitu pekerja yang mengalami stres kerja kemungkinan besar mengalami gangguan
kesehatan, buruknya motivasi, berkurangnya produktivitas kerja, dan mengabaikan
keselamatan kerja, sehingga selain dapat merugikan diri pekerja itu sendiri juga
menjadikan organisasi atau perusahaan mengalami kegagalan kompetisi berbisnis.
Adapun menurut penelitian Baker dkk. (1987 dalam Rini, 2002), stres yang
dialami oleh seseorang akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit. Akibatnya, orang tersebut cenderung sering dan mudah terserang
penyakit karena tubuh tidak banyak memproduksi sel-sel kekebalan tubuh. Stres
selain dapat merubah sistem imun, juga berpengaruh terhadap penurunan prestasi
kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja, dan tendensi terjadinya kecelakaan kerja
(Schuller, 1980 dalam Rini, 2002).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Northwestern National Life
menunjukkan bahwa 40% dari tenaga kerja Amerika merasa bahwa pekerjaan
mereka sangat stres (U.S. Departmen of Health and Human Service, 1999 dalam
Fawzy, 2004). Perkiraan kerugian untuk kasus stres yang terjadi di industri U.S pada
tahun 1995 diperkirakan mencapai $13.000 per pekerja disegala profesi setiap tahun
(Bruhn, Chesney, dan Salcido, 1995 dalam Fawzy, 2004).
Clausses (2012) juga menyatakan bahwa stres memiliki dampak negatif bagi
yang mengalaminya diantaranya yakni dapat menyebabkan penyakit kronik jika stres
terjadi terus-menerus, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan

3

gangguan tulang terutama tulang belakang dan ekstremitas, sertas dapat
menyebabkan kecelakaan kerja.
Penelitian Arismunandar (2008) dalam Safaria (2011) terhadap profesi guru di
Sulawesi Selatan, menunjukkan hasil bahwa terdapat 30,27% dari 80.000 guru
mengalami stres kerja berat dimana stres kerja tersebut dapat menurunkan
produktivitas dan kinerja guru dengan cepat.
Secara statistik Health and Safety Executor (2011) memperkirakan total
jumlah kejadian stres kerja pada tahun 2010-2011 di Great Britain adalah sebesar
400.000 dari semua total penyakit akibat kerja sebanyak 1.152.000. Kerugian karena
stres kerja tersebut menjadi alasan mengapa stres kerja perlu diperhatikan (Cooper,
Liukkonen, & Cartwright, 1996 dalam Fawzy, 2004).
Dari peliknya kejadian stres kerja tersebut, menurut Rini (2002) para wanita
yang bekerja mengalami stres lebih tinggi dibandingkan dengan pria, dimana salah
satu faktor tersebut karena wanita yang bekerja menghadapi konflik peran sebagai
wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Kemudian, menurut Nelson & Burke yang
dikutip oleh Schultz dan Shcultz (2006) wanita bekerja mengalami level stres yang
lebih tinggi dibandingkan pria yang bekerja, dimana wanita yang bekerja lebih
sering mengalami beberapa gejala stres seperti sakit kepala, kegelisahan, depresi,
gangguan tidur, dan gangguan makan dibandingkan dengan pria yang bekerja.
Menanggapi kejadian stres tersebut, secara statistik Health and Safety
Executor (2011) memperkirakan total jumlah kejadian stres kerja pada wanita tahun
2010-2011 di Great Britain adalah sebesar 125.000 pekerja wanita dibandingkan
dengan kejadian stres kerja pada pekerja pria yaitu sebesar 86.000 pekerja.

4

Stres kerja tidak terjadi begitu saja, dimana Hurrel, dkk (1988) dalam
Munandar (2008) menyatakan bahwa faktor penyebab stres kerja di pekerjaan
dikelompokkan menjadi faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan, peran individu
dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan dalam pekerjaan, dan struktur dan
iklim organisasi. Kemudian menurut Cooper dan Davidson (1987) penyebab stres
kerja dikelompokkan berdasarkan empat area atau lingkungan yakni lingkungan
kerja, rumah, sosial, dan individu.
Pengelompokan tersebut juga dipaparkan oleh Greenberg (2002), yakni faktor
stres kerja yang bersumber pada pekerjaan, karakteristik indvidu, dan luar organisasi.
Sedangkan menurut Robbins (1998), faktor penyebab stres kerja dikelompokkan
menjadi tiga sumber yaitu faktor yang bersumber dari lingkungan, organisasi, dan
individu dimana pengelompokan besar ini serupa dengan pengelompokan penyebab
stres kerja oleh National Safety Council (2004) namun tidak sama dalam
penggolongan faktor-faktor yang lebih rincinya.
Lebih rinci faktor penyebab sres kerja menurut National Safety Council
(2004) tersebut yakni berupa kurangnya otonomi, beban kerja, relokasi pekerjaan,
kurangnya pelatihan, perkembangan karir, hubungan yang buruk dengan atasan,
perkembangan teknologi, bertambahnya tanggung jawab tanpa pertambahan gaji,
dan pekerja yang dikorbankan (faktor organisasional), pertentangan antara karir dan
tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan kerja,
kejenuhan kerja, perawatan anak, dan konflik dengan rekan kerja (faktor individu),
buruknya kondisi lingkungan kerja, pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja,
kemacetan saat berangkat dan pulang kerja, dan diskriminasi ras (faktor lingkungan).

5

Terkait faktor-faktor stres kerja tersebut, terdapat beberapa penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya, diantaranya yakni Saragih (2008) dalam penelitiannya
mengenai kurangnya otonomi kerja terhadap 70 responden, menyebutkan bahwa dari
47,1% responden yang tidak memiliki otonomi dalam melaksanakan tugasnya,
terdapat 54,5% mengalami stres kerja. Selanjutnya dalam hasil penelitian terhadap
hubungan pekerja dengan atasan, Nugrahani (2008) menyebutkan bahwa dari
buruknya hubungan responden dengan atasan atau supervisor terdapat 58,8%
responden mengalami stres kerja sedang. Kemudian Airmayanti (2010), dalam hasil
penelitiannya terhadap 108 sampel disebutkan bahwa dari 19 responden yang
menyatakan beban kerja berat terdapat 73,3% mengalami stres kerja berat dan dari
beban kerja sedang sebesar 57 responden terdapat 59,6% mengalami stres ringan.
Berdasarkan gambaran stres kerja tersebut, peneliti kemudian ingin
melakukan penelitian mengenai stres kerja di Kecamatan Ciputat Timur karena
dilihat dari data ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan tahun 2010 hingga 2011
untuk wanita bekerja mengalami peningkatan, yakni 173.922 wanita bekerja pada
tahun 2010, meningkat menjadi 215.395 orang wanita bekerja pada tahun 2011 (BPS
Kota Tangerang Selatan, 2011). Kemudian berdasarkan data penduduk usia
produktif (15-64 tahun) untuk perempuan, Kecamatan Ciputat Timur berada pada
peringkat ke-empat dari tujuh Kecamatan yakni sebesar 64.807 jiwa dan merupakan
Kecamatan dengan persentase penduduk terpadat di Tangerang Selatan (BPS
Tangsel, 2012).
Kecamatan Ciputat Timur juga merupakan salah satu wilayah yang dekat
dengan Provinsi DKI Jakarta. Pesatnya perkembangan Kecamatan Ciputat Timur

6

karena Kecamatan Ciputat Timur merupakan salah satu daerah penyangga ibukota
Jakarta. Sabagai wilayah perkotaan, pertumbuhan penduduk Kecamatan Ciputat
Timur sangat dinamis, terdiri dari beraneka ragam suku, adat istiadat, budaya, dan
berbagai karakter (BPS Tangsel, 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap 15
wanita bekerja di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, diketahui

bahwa 26,7%

responden mengalami stres berat dan 73,3% mengalami stres ringan. Dimana wanita
bekerja yang dimaksud adalah wanita bekerja dalam sektor formal dan yang belum
maupun sudah menikah, dan untuk yang sudah menikah dengan kriteria memiliki
maupun belum memiliki anak.
Adapun sektor formal yang dimaksud adalah suatu bentuk usaha yg memiliki
izin dan terdaftar di kantor pemerintahan (berbadan hukum) dan atas usaha tersebut
dikenakan pajak. Sedangkan sektor informal merupakan suatu bentuk usaha yang
tanpa ada perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak dikenakan pajak atau
suatu bentuk usaha yang tidak berstatus permanen dan tidak berbadan hukum
(Saparini dan Basri, dalam MenegPP, 2010).
Pembatasan pada pekerjaan sektor formal ini karena sebagaimana menurut
Nimran (1992) dalam Airmayanti (2010) suatu organisasi dalam kaitannya dengan
lingkungan kerja, dimana seseorang bekerja dan menjadi bagian dari hubungan
dengan orang lain, merupakan tempat beradanya sejumlah stres yang penting karena
dalam organisasi seseorang melaksanakan pekerjaan dengan segala sifatnya,
berhubungan dengan orang lain, memimpin dan dipimpin, memainkan satu atau lebih
peran, berinteraksi dengan lingkungan fisik, dengan tempat kerja, dan sebagainya.

7

Berdasarkan kejadian stres berat dan ringan tersebut diketahui bahwa terdapat
faktor-faktor yang diprediksi berhubungan dengan stres kerja yakni berupa
kurangnya otonomi kerja, beban kerja, relokasi pekerjaan, kurangnya pelatihan,
perkembangan karir, hubungan yang buruk dengan atasan, perkembangan teknologi,
pertambahan tanggung jawab tanpa pertambahan gaji (faktor organisasional),
pertentangan antara karir dan tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi,
kurangnya penghargaan kerja, kejenuhan kerja, perawatan anak, konflik dengan
rekan kerja (faktor individual), buruknya kondisi lingkungan kerja, pelecehan
seksual, kekerasan di tempat kerja, dan kemacetan ketika berangkat dan pulang kerja
(faktor lingkungan).
Oleh karena beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian stres kerja
pada wanita bekerja tersebut cukup banyak dan bervariasi, maka peneliti tertarik
untuk mengangkat hal tersebut sebagai tema penelitian dengan judul penelitian
“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja Sektor
Formal di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur Tahun 2013”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Semakin banyak terbukanya peluang kerja yang saat ini terjadi, tidak menutup
kemungkinan masuknya kaum wanita ke dalam dunia kerja. Dari hasil Susenas BPS
tahun 2010 disebutkan bahwa keikutsertaan wanita dalam dunia kerja adalah sebesar
51,76 persen dan pria sebesar 83,76 persen dari penduduk usia produktif (15-64
tahun) sebesar 65,74 persen (BPS, 2011). Salah satu kenaikan jumlah wanita yang
ikut serta dalam dunia kerja ditunjukkan oleh data ketenagakerjaan Kota Tangerang

8

Selatan tahun 2010 hingga 2011. Tenaga kerja wanita di Kota Tangerang Selatan
mengalami peningkatan yakni 173.922 pekerja pada tahun 2010, meningkat menjadi
215.395 orang pekerja pada tahun 2011 (BPS Kota Tangerang Selatan, 2011).
Meningkatnya jumlah wanita yang terlibat dalam dunia kerja sebagai salah
satu prestasi bagi wanita tersebut, ternyata wanita bekerja dikabarkan memiliki
ancaman cukup serius untuk terkena stres kerja. Berdasarkan data tersebut kemudian
peneliti melakukan studi pendahuluan di Kecamatan Ciputat Timur terhadap 15
responden wanita bekerja dengan hasil 26,7% responden mengalami stres berat dan
73,3% mengalami stres ringan, serta terdapat beberapa faktor yang diduga
berhubungan dengan stres kerja yakni faktor organisasional seperti kurangnya
otonomi kerja, faktor individual seperti pertentangan antara karir dan tanggung
jawab keluarga, dan faktor lingkungan seperti pelecehan seksual di tempat kerja.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti faktorfaktor yang berhubungan dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah gambaran stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013?
2. Bagaimanakah gambaran faktor organisasional (kurangnya otonomi, beban kerja,
relokasi pekerjaan, kurangnya pelatihan, perkembangan karir, hubungan yang
buruk dengan majikan, perkembangan teknologi, dan bertambahnya tanggung

9

jawab tanpa pertambahan gaji) pada wanita bekerja sektor formal di Kecamatan
Ciputat Timur tahun 2013?
3. Bagaimanakah gambaran faktor individu (pertentangan antara karir dan tanggung
jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan kerja, kejenuhan
kerja, perawatan anak yang tidak adekuat, dan konflik dengan rekan kerja) pada
wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013?
4. Bagaimanakah gambaran faktor lingkungan (buruknya kondisi lingkungan kerja,
pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja, dan kemacetan saat berangkat dan
pulang kerja) pada wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur tahun 2013?
5. Apakah ada hubungan antara faktor organisasional (kurangnya otonomi, beban
kerja, relokasi pekerjaan, kurangnya pelatihan, perkembangan karir, hubungan
yang buruk dengan majikan, perkembangan teknologi, dan bertambahnya tanggung
jawab tanpa pertambahan gaji) pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013?
6. Apakah ada hubungan antara faktor individu (pertentangan antara karir dan
tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan kerja,
kejenuhan kerja, perawatan anak yang tidak adekuat, dan konflik dengan rekan
kerja) dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan
Ciputat Timur tahun 2013?
7. Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan (buruknya kondisi lingkungan
kerja, pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja, dan kemacetan saat berangkat

10

dan pulang kerja) dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013;
b. Diketahuinya gambaran faktor organisasional (kurangnya otonomi, beban
kerja, relokasi pekerjaan, kurangnya pelatihan, perkembangan karir, hubungan
yang buruk dengan majikan, perkembangan teknologi, dan bertambahnya
tanggung jawab tanpa pertambahan gaji) pada wanita bekerja sektor formal di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013;
c. Diketahuinya gambaran faktor individu (pertentangan antara karir dan
tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan
kerja, kejenuhan kerja, perawatan anak yang tidak adekuat, dan konflik dengan
rekan kerja) pada wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur tahun 2013;
d. Diketahuinya gambaran faktor lingkungan (buruknya kondisi lingkungan kerja,
pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja, dan kemacetan saat berangkat

11

dan pulang kerja) pada wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan
Ciputat Timur tahun 2013;
e.

Diketahuinya hubungan antara faktor organisasional (kurangnya otonomi,
beban kerja, relokasi pekerjaan, kurangnya pelatihan, perkembangan karir,
hubungan yang buruk dengan majikan, perkembangan teknologi, dan
bertambahnya tanggung jawab tanpa pertambahan gaji) dengan stres kerja pada
wanita bekerja sektor formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013;

f.

Diketahuinya hubungan antara faktor individu (pertentangan antara karir dan
tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan
kerja, kejenuhan kerja, perawatan anak yang tidak adekuat, dan konflik dengan
rekan kerja) dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor formal di wilayah
Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013;

g.

Diketahuinya

hubungan

antara

faktor

lingkungan

(buruknya

kondisi

lingkungan kerja, pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja, dan kemacetan
saat berangkat dan pulang kerja) dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor
formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang
bermakna bagi masyarakat Kecamatan Ciputat Timur, khususnya bagi wanitawanita yang bekerja agar dapat mengelola stres kerja yang mungkin dialami untuk
menghasilkan output yang bermanfaat.

12

2. Manfaat bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan,
khususnya mengenai stres kerja pada pekerja wanita.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat akhir PSKM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai syarat memperoleh gelar Strata 1 (S1) dengan waktu
pelaksanaan pada bulan Juli 2012 hingga April 2013 di Kecamatan Ciputat Timur,
dengan responden penelitian yaitu wanita bekerja sektor formal. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder dari instansi terkait dan data primer yang
diperoleh melalui wawancara kepada responden. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain studi cross sectional utuk mengetahui gambaran stres kerja
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada wanita bekerja sektor
formal di wilayah Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun 2013.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Wanita Bekerja
1. Definisi Wanita Bekerja dalam Sektor Formal
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
paling sedikit satu jam (tidak terputus) selama seminggu terakhir (BPS, 2011).
Bekerja dalam Sakernas (2008) termasuk status pekerjaan utama yang
dikelompokkan menjadi dua yakni sektor formal dan informal. Adapun pekerja
yang termasuk dalam sektor formal adalah mereka yang bekerja dalam lingkup
berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh atau karyawan. Adapun
sektor informal meliputi berusaha sendiri tanpa bantuan, berusaha dengan dibantu
buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian dan non pertanian, dan pekerja
keluarga atau tidak dibayar (BPS, 2011).
Adapun menurut Breman (1991) dalam Manurung (2000) pekerja sektor
formal adalah pekerja formal sebagai pekerja bergaji atau upah harian dalam
pekerjaan yang permanen seperti dalam perusahaan industri, kantor pemerintahan,
dan perusahaan besar lainnya dengan ciri-ciri meliputi: sejumlah pekerjaan yang
saling berhubungan yakni bagian dari suatu struktur pekerjaan yang terjalin dan
sangat terorganisir, pekerjaan yang secara resmi terdaftar dalam statistik
perekonomian, dan syarat-syarat bekerja yang dilindungi hukum.

13

14

Adapun sektor formal yang dimaksud adalah suatu bentuk usaha yg
memiliki izin dan terdaftar di kantor pemerintahan (berbadan hukum) dan atas
usaha tersebut dikenakan pajak. Sedangkan sektor informal merupakan suatu
bentuk usaha yang tanpa ada perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak
dikenakan pajak atau suatu bentuk usaha yang tidak berstatus permanen dan tidak
berbadan hukum (Saparini dan Basri, dalam MenegPP, 2010).
MenegPP (2010) menyebutkan bahwa pekerja sektor formal terdiri dari
tenaga professional, teknisi dan sejenisnya, tenaga kemepemimpinan dan
ketatalaksanaan, tenaga tata usaha dan sejenisnya, tenaga usaha penjualan, dan
tenaga usaha jasa.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat dinyatakan bahwa wanita bekerja
dalam sektor formal adalah seorang wanita yang beraktifitas dengan menguras
tenaga serta kemampuan dalam sektor formal (misalnya teknisi, buruh pabrik,
tenaga professional seperti dokter, guru, perawat, dan lain sebagainya) yang
dilakukan secara sadar dan sengaja yang bertujuan untuk menghasilkan uang atau
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik secara langsung maupun
tidak langsung (al-Qarasyi, 2007).
2. Permasalahan Wanita Bekerja
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh wanita bekerja diantaranya
adalah gaji atau upah yang tidak setara dengan pria. Deka (2009) menyebutkan
bahwa meskipun besar upah pokok antara pegawai pria dan wanita sama, namun
komponen tunjangan keluarga dan tunjangan kesehatan dibedakan antara pegawai
wanita dan pria. Seorang pegawai wanita yang berstatus menikah atau lajang, tetap

15

dianggap lajang. Seorang pegawai wanita yang berstatus menikah, tidak
mendapatkan tunjangan untuk suami atau anak melainkan hanya untuk dirinya
sendiri.
International Labour Organization (2008) juga menyatakan bahwa wanita
masih memperoleh upah yang lebih kecil dibandingkan pria, dimana wanita lebih
mendominasi jenis-jenis pekerjaan dengan upah rendah dan kurang terlindungi
serta menjadi mayoritas pekerja di sektor pekerjaan informal yang bersifat tidak
tetap dan bahkan tanpa upah.
Persoalan selanjutnya yaitu perkembangan karir. Dalam penelitian Deka
(2009) menyatakan bahwa dibandingkan pria, wanita di sektor publik atau
pekerjaan menghadapi kendala lebih besar untuk mengembangkan karirnya seperti
kenaikan pangkat, posisi, dan jabatan karena masih sangat melekatnya ideologi
patriark