Elit Politik Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara DM Direct Message lebih sering disebut dengan kotak pesan, sama halnya dengan chatting. Pesan ini dikirim langsung sesama pengguna twitter, tanpa ada pengguna lain yang mengetahui pesan tersebut. Setelah mengirim pesan, pesan akan masuk ke halaman Direct massage, dan tersimpan juga di account pengguna. 8. Trending Topic Trending Topic merupakan topik yang sedang ramai di bicarakan sesama pengguna twitter dalam waktu yang bersamaan. Biasanya trending topic menggunakan hastag , hastag ini yang akan memancing pengguna lain untuk memasukkannya kedalam tweets agar bisa menjadi trending pada saat itu. Selain sarana untuk berinteraksi, twitter juga sebagai tempat untuk berbagi informasi. Popularitas twitter naik bukan saja karena karakter yang terbatas, tetapi juga dengan mudahnya akses untuk masuk ke twitter. Sekarang banyak account- account sebutan bagi pengguna twitter dari media cetak dan media televisi yang mulai berbagi informasi dengan menggunakan twitter, dan berbagai macam jenis account bermunculan sesuai dengan informasi yang diberikan, mulai dari politik, sosial, sampai pada entertaiment.

2.1.7 Elit Politik

Garis besar perkembangan elit politik di Indonesia adalah dari yangbersifat tradisional yang berorientasi kosmologis dan berdasarkan keturunankepada elit modern yang berorientasi kepada negara kemakmuran , berdasarkanpendidikan. Elit modern ini jauh lebih beraneka ragam daripada elit tradisional.Robert van Niel, 1984. Secara struktural ada disebutkan tentang administrator- adinistrator,pegawai-pegawai pemerintah, teknisi-teknisi, orang-orang profesional dan paraintelektual, tetapi pada akhirnya perbedaan utama yang dapat dibuat adalah antaraelit fungsional dan elit politik. Yang dimaksud dengan elit fungsional adalah pemimpin-pemimpin yang baik pada masa lalu maupun masa sekarangmengabdikan diri untuk kelangsungan berfungsinya suatu negara dan masyarakatyang modern, sedangkan elit politik adalah orang-orang Indonesia Universitas Sumatera Utara yang terlibatdalam aktivitas politik untuk berbagai tujuan tapi biasanya bertalian dengan sekedar perubahan politik. Kelompok pertama berlainan dengan yang biasa ditafsirkan, menjalankan fungsi sosial yang lebih besar dengan bertindak sebagaipembawa perubahan, sedangkan golongan kedua lebih mempunyai arti simbolisdaripada praktis. Sumber : Portalgaruda.org Elit politik yang dimaksud adalah individu atau kelompok elit yangmemiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan politik. Suzane Kellermengelompokkan ahli yang mengkaji elit politik kedalam dua golongan.Pertama, ahli yang beranggapan bahwa golongan elit itu adalah tunggal yangbiasa di sebut elit politik. Kedua, ahli yang beranggapan bahwa ada sejumlah kaum elit yang berkoeksistensi, berbagi kekuasaan, tanggung jawab, dan hak-hak atau imbalan. Menurut Arisoteles, elit adalah sejumlah kecil individu yang memikulsemua atau hampir semua tanggung jawab kemasyarakatan. Sumber : Portalgaruda.org Definisi elit yang dikemukakan oleh Aristoteles merupakan penegasan lebih lanjutdari pernyataan Plato dan Aristoteles kemudian diperluas kajiannya oleh duasosiolog politik Italia, yakni Vilfredo Pareto dan Gaetano Mosca. Pareto menyatakan bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecilorang yang mempunyai kualitas yang diperlukan dalam kehidupan sosial danpolitik. Kelompok kecil ini disebut dengan elit, yang mampu menjangkau pusat kekuasaanSumber : Portalgaruda.org. Elit adalah orang-orang berhasil yang mampu menduduki jabatan tinggidalam lapisan masyarakat. Pareto mempertegas bahwa pada umumnya elit berasaldari kelas yang sama., yaitu orang-orang kaya dan pandai yang mempunyaikelebihan dalam matematika, bidang musik, karakter moral dan sebagainya.Pareto lebih lanjt membagi masyarakat dalam dua kelas yaitu, pertama elit yangmemerintah governing elite golongan elit dan elit yang tidak memerintah nongoverning elite, kedua lapisan rendah non elite kajian tentang elit politik lebihjauh dilakukan oleh Mosca, yang mengembangkan teori elit politik. Sumber : Portalgaruda.org Universitas Sumatera Utara Menurut Mosca dalam semua masyarakat, mulai dari yang paling giatmengembangkan diri serta mencapai fajar peradaban, hingga pada masyarakatyang paling maju dan kuat selalu muncul dua kelas, yakni kelas yang memerintahdan kelas yang diperintah. Kelas yang memerintah, biasanya jumlahnya lebih sedikit, memegang semua fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmatikeuntungan-keuntungan yang didapatnya dari kekuasaan. Kelas yang diperintah jumlahnya lebih besar, diatur dan dikontrol oleh kelas yang memerintah.Pareto dan Mosca mendefinisikan elit sebagai kelas penguasa yang secaraefektif memonopoli pos-pos kunci dalam masyarakat. Definisi ini kemudiandidukung olehRobert Michel yang berkeyakinan bahwa “hukum besi oligargi” takterelakan. Dalam organisasi apapun , selalu ada kelompok kecil yang kuat,dominant dan mampu mendiktekan kepentingannya sendiri. Sebaliknya Lasswellberpendapat bahwa elit sebenarnya bersifat pluralistic. Sosoknya tersebar tidakberupa sosok tunggal, orangnya sendiri berganti-ganti pada setiap tahapanfungsional dalam proses pembuatan keputusan, dan perannyapun bisa naik turuntergantung situasinya. Bagi Lasswelll, situasi itu yang lebih penting, dalam situasiperan elit tidak terlalu menonjol dan status elit bisa melekat kepada siapa sajayangf kebetulan punya peran penting. Sumber : Portalgaruda.org

2.1.8 Citra Diri

Dokumen yang terkait

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Instagram Dan Presentasi Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Penggunaan Instagram Terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara)

12 111 94

Fungsi dan Pengaruh Media Sosial Line Terhadap Kebutuhan Afiliasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU 2010-2012 (Studi korelasional pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi di kalangan mahasiswa komunikasi FISIP USU stambuk 2010-2012)

6 54 106

Twitter Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 45 125

Media Sosial dan Citra Diri ( Studi Korelasional Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Citra Diri Elit Politik Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2012 dan 2013 )

4 63 116

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

Pemberitaan di Media dan Citra USU (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Gantung Diri Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Media Online terhadap Citra USU di Mata Masyarakat Keliling Kampus)

1 14 146

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Perilaku Komunikasi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016)

6 19 150

MEDIA SOSIAL PATH DAN PENCITRAAN DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pencitraan Diri Para Pengguna Media Sosial Path di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler FISIP UNS Angkatan 2014).

0 0 1

INSTAGRAM DAN PRESENTASI DIRI (Analisis Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA Angkatan 2013-2015) - FISIP Untirta Repository

0 0 158