56 6.
Penggaris ,meteran dan alat lainnya Alat ini bertujuan untuk mengukur panjang sedimen yang tertumpuk
sebelum dan sesudah pintu serta untuk mengukur tinggi material dasar dan kedalaman aliran di sepanjang flume.
Gambar 3.6 Alat Kerja Tukang
3.3 Rancangan Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran
hasil pengolahan data. Studi penelitian dilakukan sesuai urutan di bawah ini: 1.
Studi Literatur Rumusan-rumusan serta konsep-konsep teoritis dari berbagai literatur
dipelajari dan dipahami agar landasan teoritis terpenuhi dalam mengembangkan konsep penelitian mengenai kajian sistem pintu klep otomatis.Hal ini akan
memudahkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam menentukan pengaruh besar dimensi pintu klep otomatis tersebut.
2. Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
57 Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
Data-data yang digunakan berupa data ukuran pintu klep otomatis, jenis kayu dan ban yang digunakan, serta berat jenis dari kayu dan ban tersebut. Disini peneliti
juga melihat data dari pintu klep fiber reshin pabrikan 3.
Pengolahan Data Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah
pengolahan data. Data-data yang diperoleh dari hasil survei lapangan, hasil analisa di laboratorium dan data-data yang telah di olah oleh suatu pusat penelitian akan
di hitung.
4. Analisa Data
Dari hasil pengolahan, dilakukan analisa data sehingga dapat diperoleh kesimpulan akhir. Beberapa analisa tersebut berupa:
a. Kondisi sedimen pada pintu dan hilir
b. Pola sedimen yang diteliti
c. Model bangunan pendukung yang Ideal
5. Kesimpulan dan Saran
Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data diperoleh.
3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Persiapan Peralatan
a. Persiapan material sedimen
Material dasar yang dipakai untuk penelitian adalah pasir, tanah, lempung
Universitas Sumatera Utara
58 yang dapat ditemukan pada umumnya. Nantinya, setiap material ini diuji
bergantian masing-masing. b.
Pengecekan alat flume Sebelum Flume Prototype digunakan, pengecekan akan kelengkapan alat
ini harus diperhatikan. Seperti ketersediaan air dalam bejana, kebersihan dasar saluran dari material-material yang mengganggu saluran flume, pintu, pompa,
bangunan pendukung, dll. Gunanya adalah untuk mempermudah peneliti dalam proses penelitian tersebut, agar tahap demi tahap pengujian tidak terhambat.
c. Pengecekan debit air pada flume
Pengecekan debit air yang dilakukan adalah dengan cara manual. Dimana proses air yang jatuh melalui ujung saluran flume diletakkan pada sebuah wadah
berupa ember dengan satuan volumedetik yang ditiap pengambilan sample nya dihitung per 5 detik menggunakan stopwatch. Pengambilan sample dilakukan
sebanyak 5 kali, sehingga didapat rerataan volume yang lebih akurat dari hasil pengambilan sample. Lalu pengelolaan data tersebut memakai rumus umum untuk
mencari debit . Q = V. A ............................................................................................................ 3.1
Dimana ; Q : Debit m
3
s A : Luas Penampang Basah m
2
V : Kecepatan ms d.
Kalibrasi Alat Hal ini sangat perlu agar data yang peneliti peroleh adalah data yang
sesuai dengan data yang didapat nantinya pada perhitungan teoritis. e.
Penghamparan material sedimen
Universitas Sumatera Utara
59 Setelah semua material sedimen tersedia, maka selanjutnya penghamparan
tiap-tiap material. Dalam pengerjaannya, letakkan 20 kg masing-masing material pada jarak tertentu sebelum pintu air.
3.4.2 Percobaan Pendahuluan
Percobaan pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kapasitas debit maksimum yang mampu diberikan oleh pompa. Dengan diketahui debit
maksimum, maka dapat menentukan debit yang akan digunakan. Dan untuk mengetahui berapa volume kebutuhan air pada saat pengujian dilakukan.
3.4.3 Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian direncanakan dengan menggunakan 2 model bangunan pendukung:
1. Model Bangunan Pendukung Tipe I
Model bangunan pendukung ini tidak begitu spesifik dan tidak memiliki model yang rumit. Model ini berbentuk datar sering dijumpai disetiap aliran
irigasi di Indonesia. Adapun model gambarnya dapat dilihat pada Gambar 3.7
Gambar 3.7 Model A. Pendukung Tipe I
Pintu
Bangunan pendukung tipe I
Universitas Sumatera Utara
60 2.
Model Bangunan Pendukung Tipe Segitiga Tipe dengan bangunan ini gunanya untuk menempatkan sedimen di dasar
saluran sebelum naik ke atas pintu air. Sehingga petani dapat mengontrol sedimen secara rutin dapat dilihat pada Gambar 3.8
Gambar 3.8
Model B. Pendukung Tipe II Untuk lebih memastikan ada tidaknya sedimen pada daerah tersebut, maka
hasil pengujian dapat menjadi bahan referensi.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : a.
Hamparkan sedimen pertama dalam saluran sebelum memasuki pintu air. Jarak yang ditentukan adalah 2 m sebelum pintu air. Hamparkan sedimen
membentuk bukit-bukit sehingga keadaan sedimen sama dengan keadaan nyata pada beberapa saluran irigasi yang terdapat banyak sedimentasi.
Kemudian ukur tinggi gundukan sedimen dengan alat Hook and Point Bangunan pendukung tipe II
Pintu
Universitas Sumatera Utara
61 Gauge
Kemudian begitupula untuk sedimen berikutnya. b.
Pengaturan kecepatan aliran dengan variabel 0.05 ms, 0.4 ms , penyesuaian keadaan pompa dan saluran yang mungkin saja belum sesuai.
c. Analisa hasil pengamatan, seberapa jauh sedimen bergerak dari gundukan
yang tertahan dipintu vol P dan yang melewati pintu vol U dengan menggunakan satuan waktu tiap 1 menit.
d. Gambar hasil gundungan yang bergerak pada dinding saluran , untuk
memudahkan proses penganalisaan. e.
Ukur kembali tingggi gundukan menggunakan Hook and Point Gauge dan catat berapa jaraknya.
f. Matikan mesin , lalu hitung berapa volume sedimen yang bergerak dan
tertahan di tiap-tiap percobaan.
Untuk mempermudah pelaksaan penelitian, maka dibuatlah alur penelitian. Secara lengkap baga alur penelitian model bangunan pendukung pintu air pak tani
berbahan jenis kayu dan ban sebagai pintu irigasi dapat dilihat pada Gambar 3.9
Universitas Sumatera Utara
62
3.5 Prosedur Uji Laboratorium
Gambar 3.9 Prosedur Uji Laboratorium
Start • Memulai dengan
mempersiapkan kelengkapan
peraktikum
Bangunan Pendukung • Menempatkan Bangunan
Pendukung pada tempatnya. • Meletakkan pintu secara tegak
lurus terhadap bangunan pendukung
Hidupkan pompa • Mengatur bukaan pada tuas
untuk kec. 0.05-0.4 ms • Alat ukur kecepatan aliran
current meter
Penghamparan sedimen • Penghamparan sedimen
tanah dibagian hulu dengan volume 0.02738
m
3
,berat 40 kg.
Pengukuran • Pengukuran tinggi muka
air menggunakan Hook and Point Gauge
• Pengukuran ketinggian DIlakukan pada hulu
hu, pintu hp, hilir hi
Pengamatan • Pengamatan memantau daerah
pintu dan hilir. Pengamatan tebal sedimentasi, dimensi dan pola
sedimentasi. • pengamatan dilakukan selama 2
jam dari tiap sampel
pengolahan data • Pengolahan data berupa tinggi tebal
sedimentasi yang diubah menjadi sebuah dimensi ruang sehingga diperoleh volume
dan berat sedimentasi
Selesai • pengulangan kembali
percobaan kedua dan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
63
Start
3.6 Diagram Alir Penelitian Diagram alir pada penelitian ini adalah sebagai berikut: