73 Proses
merangkai alat pendukung dapat dilihat pada
Gambar 4.6
a b
Gambar 4.6 a Bak Air, b Pompa
C. Tahap Akhir
Pengetesan fungsional alat secara general. Pengetesan dilakukan ketika semua alat telah terpasang. Pengetesan antara lain :
Pengetesan kecepatan air yang dapat digunakan. Ketersediaan air agar tidak menghambat penelitian.
Pengetesan pintu, syarat tinggi air pada pintu harus 23 uk.pintu . Pembebanan pintu untuk mengatur tinggi muka air di hulu.
Pengetesan bangunan pendukung . untuk melihat ada tidaknya kegagalan dalam konstruksi bangunan pendukung.
4.1.2 Kalibrasi alat dan Model
Pengertian kalibrasi menurut ISOIEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology VIM
adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
Universitas Sumatera Utara
74 sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur traceable ke standar nasional untuk satuan ukuran danatau internasional.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkanditelusur sampai ke standar yang lebih tinggiteliti
standar primer nasional dan internasional, melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
4.1.2.a Alat
Untuk kalibrasi peralatan praktikum yang digunakan beberapa alat ini telah dilakukan kalibrasi, antara lain:
Hook and Point Gauge Hook and Point Gauge
yang digunakan, diperoleh dari Laboratorium Hidraulika Universitas Sumatera Utara. Yang setiap tahunnya dikalibrasi sesuai kebutuhan
dan penggunaan alat tersebut. Alat ini berfungsi untuk dapat menentukan tinggi kritis air yang mengalir pada saluran sehingga diperoleh hasil data yang akurat
untuk memudahkan dalam menganalisa data. Hook and Point Gauge yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.7
Universitas Sumatera Utara
75
Gambar 4.7 Hook and Point Gauge
Current meter Current meter
adalah suatu alat yang digunakan untuk megukur kecepatan aliran air. Alat ini digunakan dalam dunia pendidikan dan dalam dunia teknik sipil. Alat
yang sangat penting untuk perencanaan struktur bangunan air. Dari kecepatan air kita ketahui debit, dari debit, kita bisa merancang dimensi saluran, dll.
Kalibrasi current meter yang digunakan telah dilakukan sebelum penelitian ini berjalan. Kalibrasi disesuaikan agar dapat menghasilkan data yang compatible
berdasarkan jenis saluran yang dipergunakan. Alat ini telah sesuai dengan jenis saluran yang dipergunakan, sesuai dengan
dimensi dan kecepatan air yang dilalui. Untuk penelitian ini, current meter berfungsi sebagai alat pengukur kecepatan aliran dalam saluran. Alat ini dipakai
karena fleksibilitas kerjanya dalam penelitian untuk merubah variabel-variabel kecepatan agar mempermudah menentukan tiap-tiap variabel kecepatan. Current
meter yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.8
Universitas Sumatera Utara
76
Gambar 4.8 Current Meter
Pompa Sorong Pompa sorong yang dipakai telah dikalibrasi sebelumnya. Diperoleh dari
Laboratorium Hidraulika Universitas Sumatera Utara.
4.1.2.b Model
Beberapa alat yang digunakan dirakit dan dirancang secara manual tanpa pabrikasi, antara lain:
Flume Prototype Dibuat di Laboratorium Hidraulika Universitas Sumatera Utara , menggunakan
sebagian besar kayu dan triplek berkualitas tinggi. Terbentang sepanjang 1500 cm dengan dimensi 40 x 40 cm. Flume ini telah dikalibrasi sesuai kebutuhan .
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti melakukan survei kelayakan dimensi pada salah satu saluran irigasi di daerah Binjai. Saluran yang diamati adalah
saluran tersier dari Bendungan Namu Sira-Sira terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kegiatan survey ini untuk memastikan keadaan saluran
sesungguhnya. Hasil survei dapat dilihat dalam bentuk dokumentasi yang tertera pada Gambar 4.9
Universitas Sumatera Utara
77
Gambar 4.9 Gambar pengukuran saluran tersier
Desain Prototype saluran setelah dilakukan survei sebelumnya, dapat dilihat pada gambar 4.10
Gambar 4.10 Flume Prototype
Pintu Pintu klep adalah salah satu pintu air yang pengoperasiannya dilakukan secara
otomatis dengan membuka dan menutupnya pintu pada setiap perubahan muka air baik diudikhulu maupun dihilir.
Universitas Sumatera Utara
78
Gambar 4.11 kondisi pintu otomatis berbahan fiber resin
Pintu yang digunakan telah dikalibrasi sesuai standar yang ada , seperti dapat dilihat dari beberapa dokumentasi hasil survei di lapangan. Pintu ini berada di area
kampus Universitas Sumatera Utara, lebih tepatnya pada saluran buangan pintu 1. Dari hasil pengamatan dan survei pada bangunan air tersebut, maka dilakukan
kalibrasi dimensi pintu , ketahanan bahan pintu dan beban pintu. Bangunan Pendukung
Bangunan pendukung dibuat menggunakan triplek garuda form berkualitas tinggi dengan ketebalan 0.9 cm. kalibrasi dilakukan dengan penyesuaian dimensi
terhadap dasar saluran pada flume prototype.
Universitas Sumatera Utara
79
Gambar 4.12 Bangunan Pendukung
4.2 Pengujian Laboratory Test 4.2.1 Operational Prosedure
Proses pelaksanaan praktikum cukup panjang, dilakukan di Laboratorium Hidraulika Universitas Sumatera Utara. Tahap-tahap pelaksanaan akan dijabarkan
sebagai berikut :
a. Bangunan I
Bangunan I adalah bangunan struktur berbentuk persegi panjang dengan ukuran 40 x 100 cm menggunakan triplek garuda form. Prosedur pelaksanaannya adalah
sebagai berikut: Pastikan bahwa flume sudah horizontal.
Tempatkan bangunan pendukung berbentuk persegi panjang pada flume secara horizontal terhadap dasar saluran flume.
Masukkan beban pada pintu sebesar 35 kg. Pasang pintu otomatis, vertical terhadap dasar saluran flume.
Letakkan hook and point gauge di hulu saluran, lalu atur titik nol terhadap dasar saluran.
Hidupkan pompa. Atur bukaan pada tuas pompa, untuk menentukan variabel kecepatan
aliran air pada saluran.
Universitas Sumatera Utara