104
Gambar 4.24 Kondisi sedimen pada Bangunan II 0 psi
4.3.4 Output Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil ilmiah dari perhitungan dan analisa penelitian ini adalah penggunaan model terbaik sesuai data yang telah diperoleh sebelumnya, agar dapat menjelaskan
secara ilmiah bagaimana pola dan bentuk pengendapan sedimen di pintu maupun di hilir dari bagian saluran irigasi.
Menurut data yang diperoleh dari hasil percobaan menggunakan bangunan pendukung tipe II, design ini lebih efektif digunakan ketika pintu menggunakan
pintu otomatis. Karena pengendapan sedimen lebih besar volumenya di pintu hp dan volume sedimen yang terbawa ke hilir hi lebih kecil, dibandingkan dengan
design bangunan pendukung tipe I yang volume sedimennya lebih kecil tertahan di bagian pintu hp dan membawa sedimen ke hilir hi lebih banyak.
Untuk memperjelas kondisi penelitian dan output yang diharapkan, kami coba membuat beberapa analisa antara lain:
a. Analisa pengamatan arus dan bentuk atau pola sedimentasi
Penganalisaan ini secara visual terhadap sedimen yang bergerak di pintu maupun hilir saluran.
Kondisi Bg. Tipe I
Universitas Sumatera Utara
105 Sedimen tidak dapat tertahan sepenuhnya pada bangunan pendukung di pintu hp,
menyebabkan sebagian besar sedimen dengan partikel yang besar terbawa ke hilir hi. Pola sedimen yang terpantau adalah berbentuk persegi panjang ruang, karena
model dasar saluran yang landai.
Kondisi Bg. Tipe II
Sedimen dapat tertahan di pintu hp dengan pola menumpuk berbentuk segitiga ruang. Menyebabkan partikel lanau yang melewai pintu terbawa ke hilir hi.
b. Analisa data
Dilihat dari data yang diperoleh dari pengamatan, didapatlah perbandingan dari tiap kondisi percobaaan. Pada Gambar 4.25, dapat dilihat kondisi Volume di
pintu.
Gambar 4.25 Grafik Perbandingan vol. hp pada setiap percobaan
Dilihat dari data yang diperoleh dari pengamatan, didapatlah perbandingan dari tiap kondisi percobaaan. Pada Gambar 4.26, dapat dilihat kondisi Volume di hilir.
281 279
276 272
269 266
263 260; 0,003008
270 267
263,5 260
257 255,5
253 250; 0,00384
279 277
275,5 274
271 268
266 263; 0,00321466
270 267
265,5 264
260 258
256 253; 0,004823433
0,001 0,002
0,003 0,004
0,005 0,006
250 255
260 265
270 275
280
Vo l.Se
d ime
n m
3
tinggi muka air hu mm
Perbandingan Vol.hp tiap-tiap kondisi
vol.bag.1max vol.bag.1min
vol.bag.2max vol.bag2.min
Universitas Sumatera Utara
106
Gambar 4.26 Grafik Perbandingan vol. hi pada setiap percobaan
1. Dari hasil pengolahan data didapat sedimen terbesar yang terjadi dibagian
pintu Bangunan Pendukung Tipe II 0 psi sebesar 30.2676 kg dan yang terendah pada bagian pintu Bangunan Pendukung Tipe I 20 psi sebesar
21.41125 kg.
2. Dari hasil pengolahan data didapat sedimen terbesar yang terjadi dibagian
hilir Bangunan Pendukung Tipe I 0 psi sebesar 8.134405 kg dan yang terendah pada bagian hilir Bangunan Pendukung Tipe II 20 psi sebesar
5.09569 kg.
281 279
276 272
269 266
263 260; 0,001024
270 267
263,5 260
257 255,5
253 250; 0,00112
279 277
275,5 274
271 268
266 263; 0,0008
270 267
265,5 264
260 258
256 253; 0,001024
0,0002 0,0004
0,0006 0,0008
0,001 0,0012
250 255
260 265
270 275
280 285
Vo l.
Se d
ime n
m
3
Tinggi Muka Air hu mm
Perbandingan Vol.hp tiap-tiap kondisi
vol.bag.1max vol.bag.1min
vol.bag.2max vol.bag2.min
Universitas Sumatera Utara
107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 1.
Pola sedimen pada bangunan pendukung tipe I berpola mengikuti dasar saluran yang landai. Sedangkan pola sedimen pada bangunan pendukung tipe
II berpola mengkuti dasar saluran, namun penumpukan sedimen banyak terjadi pada bagian sambungan bangunannya.
2. Gambaran bagi kedua kondisi tipe bangunan pendukung adalah terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap jumlah sedimen yang tertahan di pintu maupun yang melewati pintu.
3. Dari hasil data yang telah diperoleh, kondisi model bangunan pendukung tipe
II lebih ideal digunakan karena sedimen mudah tertumpuk di depan pintu sehingga mudah untuk dibilas secara manual, besar sedimen yang tertumpuk
24.25594 kg. Namun tidak menghambat kerja pintu secara otomatis, karena air mengalir dengan semestinya tanpa ada hambatan dari sedimen. Dimana
sedimen yang mengarah ke hilir hi lebih kecil sebesar 5.09569 kg dibanding model tipe I yang sebesar 7.479912 kg.
Universitas Sumatera Utara