57
diperdagangkan, sertifikat deposito, unused loan commitments fasilitas pinjaman yang belum digunakan, cash kas, trading assets reverse repo, fund purchased
giro pada Bank Sentral, commercial paper surat-surat berharga yang diterbitkan, securities available for sale surat-surat berharga yang tersedia untuk
dijual, net interbank lending position simpanan bersih antarbank, net interbank acceptance akseptansi bersih antarbank, net derivative position posisi derivatif
bersih, dan total assets aset total.
3.3 Definisi Operasional
Dalam operasi penelitian terdapat variabel risiko kredit dan variabel risiko likuiditas dimana kedua variabel tersebut memiliki indikator-indikator sebagai
dasar operasi penghitungan sebagai berikut : 1.
Risiko kredit adalah sejumlah nilairasio dari hasil penghitungan dalam satuan angka-angka.
2. Risiko likuiditas adalah sejumlah nilairasio dari hasil penghitungan dalam
satuan angka-angka.
3.4 Skala Pengukuran Variabel
Proses pengukuran variabel yang digunakan didalam penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Variabel
Variabel Pengukuran
Skala
Risiko Kredit
Risiko
Kredit Bermasalah – Kredityang Diselamatkan PPAP Kredit
[Giro + Cadangan Kas + Surat Berharga yang Rasio
Rasio
Universitas Sumatera Utara
58 Likuiditas
Dimiliki dan Diperdagangkan + Sertifikat Deposito+Pinjaman Komitmen yang Belum
Digunakan – Kas+ Reverse Repo+ Giro pada BI+ Surat Berharga yang Diterbitkan+Surat
Berharga yang Tersedia untuk Dijual ± Penempatan Antar-bank ± Akseptasi Antar-bank ±
Posisi Derivatif] Aset Total
Sumber: Data diolah
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan kuantitatif. Data sekunder adalah data yang diperolehdikumpulkan dan disatukan
oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang dapat dihitung.
Penelitin dilakukan dengan jenis data runtut waktu per triwulan selama kurun waktu 2002-2010 yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Kantor Bank
Indonesia Sumut-Aceh, Situs website Bank Indonesia, situs website bank-bank BUMN dan sumber referensi lainnya seperti buku, jurnal, dan situs website
lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah indikator risiko kredit dan risiko likuiditas pada sektor
perbankan.
Universitas Sumatera Utara
59
3.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitin ini adalah menganalisis kausalitas antara risiko kredit dan risiko likuiditas pada bank BUMN selama kurun waktu 2002-2010.
3.7 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan library research, yakni dengan menggunakan bahan-bahan
kepustakaan berupa buku, jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melakukan pencatatan
langsung berupa data runtun waktu time series untuk setiap objek penelitian Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank BTN diamati pada banyak
periode yang diindikasikan dengan penggunaan data time series dari tahun 2002- 2010.
3.8Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data, digunakan bantuan perangkat lunak pengolah data statistik yaitu Eviews 5.0. Sebagai penunjang juga digunakan
perangkat lunak aplikasi Micrsoft Excel 2007 dalam mengolah data mentah dan mengkonversinya ke dalam bentuk yang lebih representatif untuk digunakan pada
perangkat lunak utama di atas.
3.9Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah Granger Causality Test untuk melihat hubungan timbal balik kausalitas antara risiko kredit dan
risiko likuiditas. Di samping untuk melihat hubungan timbal balik, penelitian ini juga menggunakan metode analisis Cointegration Test Johansen Test.
Universitas Sumatera Utara
60
Tujuannya adalah untuk melihat hubungan stasionaritas risiko kredit dan risiko likuiditas pada bank BUMN dalam keseimbangan jangka panjang. Apabila semua
variabel tidak mengandung akar unit pada derajat level, maka digunakan model VAR biasa, tetapi apabila variabel mengandung akar unit, maka variabel tersebut
harus dideferensiasi dan dilakukan uji kointegrasi. Jika variabel tidak mengandung akar unit pada derajat level dan terjadi kointegrasi, maka model yang
digunakan adalah Vector Error Correction Model VECM. Apabila variabel dalam keadaan tidak mengandung akar unit dan tidak berkointegrasi satu sama
lain, maka model yang digunakan adalah Vector Auto Regression VAR bentuk diferensiasi.
Gambar 3.1 Tahapan Pembentukan Model VAR
Dalam kaitannya dengan metode tersebut, maka pengujian terhadap perilaku data runtut waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji
Stasioner dan Terkointegrasi Tidak Stasioner
Stasioner Diferensiasi Data VAR Bentuk Level
VAR Bentuk Diferensiasi Terjadi Kointegrasi
VECM Uji Stasioneritas Data
Data Time Series
Universitas Sumatera Utara
61
prasyarat bagi digunakannya metode tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
3.9.1Uji Akar Unit Unit Root Test
Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Phillips-Perron adalah untuk melihat stasionaritas data time series yang diolah dengan program pengolah data
Eviews 5.0. Adapun formula Augmanted Dickey Fuller ADF dapat dinyatakan sebagai berikut:
DY
t
= α +
γ
Y
t
-1
+
∑ �
� �=1
i
DY
t-1
+ 1
ℇ
t
………………………..1 Uji dilakukan dengan hipotesis null γ = 0 untuk ADF. Stasioner tidaknya
data didasarkan pada nilai statistik ADF yang diperoleh dari nilai t-hitung koefisien γ dengan nilai krisis statistik dari Mackinnon maka data itu dikatakan
stasioner dan jika sebaliknya maka data itu tidak stasioner.
3.9.2Uji Kointegrasi Cointegration Test
Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang antara risiko kredit dan risiko likuiditas dengan menggunakan Johansen
Test. Untuk menentukan jumlah dari arah kointegrasi tersebut, maka Johansen meyarankan untuk melakukan dua uji statistik. Uji statistik pertama adalah uji
trace Trace test, λtrace, yaitu menguji hipotesis nol null hypothesis yang
mensyratkan bahwa jumlah dari arah kointegrasi adalah kurang dari atau sama dengan p dan uji ini dapat dilakukan sebagai berikut:
λ
trace
r = -T ∑
��
� �=�+�
+ 1- λi …………………………………..2
Universitas Sumatera Utara
62
Dimana λ adalah nilai eigenvectors terkecil p-r. Null hypothesis yang disepakati adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. Dengan kata lain,
jumlah vektor kointegrasi lebih kecil atau sama dengan ≤ r.
Untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalue λ yang dilakukan dengan formula sebagai berikut:
λ
max
r, r+1 = -T in 1- λ
r+1
………………………………….3 Uji ini berdasarkan pada uji null hypothesis bahwa terdapat r dari vektor
kointegrasi yang berlawanan r+1 dengan vektor kointegrasi. Untuk melihat hubungan kointegrasi tersebut, maka dapat dilihat dari besarnya nilai Trace
statistik dan Max-Eigen statistik dibandingkan dengan nilai critical value pada tingkat kepercayaan 5. Jika nilai Trace statistic lebih besar dari nilai critical
value pada tingkat kepercayaan 5, maka terdapat hubungan kointegrasi antara kedua variable. Hidayat,2007.
3.9.3Uji Granger Causality
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan untuk melihat hubungan kausalitas antara risiko kredit dan risiko likuiditas sehingga dapat diketahui
vaiabel tersebut secara statistik saling mempengaruhi hubungan dua arah, memiliki hubungan searah atau sama sekali tidak ada hubungan tidak saling
mempengaruhi. Berikut adalah model metode Granger Causality Test. RKt =
∑ �
� �=1
iRL
t-1
+ ∑
�
� � =1
R
j
RK
t-j
RLt = ∑
�
� �=1
iRL + μ1t ……………………4
t-1
+ ∑
�
� � =1
R
j
RK
t-j
Keterangan: + μ2t ………………………5
Universitas Sumatera Utara
63
RK= risiko kredit RL =risiko likuiditas
μ 1t,μ 2t= error terms yang diasumsikan tidak mengandung korelasi serial dan m=n=r=s.
Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model regresi linear di atas akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai koefisien-koefisien
regresi dari persamaan-persamaan sebagai berikut: 1. Jika
∑ �
� � =1
ji ≠ 0 dan +
∑ �
� � =1
j = 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari RK ke RL.
2. Jika ∑
�
� � =1
ji = 0 dan + ∑
�
� � =1
j ≠ 0, maka terdapat kausalitas satu arah
RL ke RK. 3. Jika
∑ �
� � =1
ji = 0 dan + ∑
�
� � =1
j = 0, maka RK dan RL tidak saling berhubungan.
4. Jika ∑
�
� � =1
ji ≠ 0 dan +
∑ �
� � =1
j ≠ 0, maka terdapat kausalitas dua arah
antara RK dan RL.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN