Uji Akar-akar Unit Analisis Data

70 3 0.030018 no loss -0.0335 No bank run 4 0.009072 no loss -0.03371 No bank run 2009 1 0.014003 no loss -0.0323 No bank run 2 0.013493 no loss -0.04879 No bank run 3 0.027171 no loss -0.04719 No bank run 4 0.082921 no loss 0.020838 Bank run 2010 1 0.117627 no loss -0.06093 No bank run 2 0.281392 no loss -0.08953 No bank run 3 0.314098 no loss -0.01889 No bank run 4 0.413201 no loss -0.03644 No bank run Sumber: Data Diolah

4.2 Analisis Data

Untuk melihat apakah terdapat hubungan saling mempengaruhi kausalitas dan hubungan keseimbangan jangka panjang antara risiko kredit dan risiko likuiditas pada Bank BUMN, maka digunakan Granger Causality Test dan Cointegration Test. Analisis kausalitas Granger bertujuan untuk melihat hubungan timbal balik kausalitas. Sedangkan tes kointegrasi bertujuan untuk melihat hubungan kedua variabel dalam jangka panjang. Berdasarkan metode analisis yang dipakai dalam penelitian, maka peneliti menggunakan program eviews 5.0 sebagai alat untuk mengolah data sesuai dengan tujuan peneliti. Sebelum melakukan tes kausalitas Granger, maka terlebih dahulu dilakukan uji akar-akar unit unit root test dan uji keseimbangan jangka panjang cointegration test.

4.2.1 Uji Akar-akar Unit

Unit Root Test Data runtun waktu merupakan sekumpulan nilai suatu variabel yang diamati pada waktu yang berbeda. Setiap data dikumpulkan secara berkala pada interval waktu tertentu, misalnya harian, bulanan, kuartalan, tahunan, dan lainnya. Dalam berbagai studi ekonometrika, data runtun waktu sangat banyak digunakan. Namun di balik pentingnya data tersebut, data runtun waktu menyimpan berbagai Universitas Sumatera Utara 71 permasalahan. Salah satunya adalah permasalahan stasioneritas. Sekumpulan data dikatakan stasioner jika nilai rata-rata varian dari data runtun waktu tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu, atau sebagian ahli menyatakan rata-rata variansnya konstan Hidayat, 2010. Dalam hal ini yang digunakan untuk melihat stasioneritas data tersebut adalah uji akar-akar unit dan derajat integrasi yang dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne Fuller dan dikenal dengan Augmented Dickey-Fuller ADF Test. Uji akar-akar unit ini menggambarkan ADF statistik dengan variabel risiko kredit RK dengan risiko likuiditas RL dalam kurun waktu kuartal I tahun 2002 sampai dengan kuartal IV tahun 2010 Q1:2002-Q4:2010. Berikut ini adalah hasil dari analisis variabel tersebut : Tabel 4.5 Hasil Uji Akar Unit Risiko Kredit dan Risiko likuiditas Bank Mandiri Bank Statistik Level First Difference Stasioner RK RL RK RL 1 st difference M A N D I R I ADF - 4,753452 - 1,592352 -11,16003 - 10,64769 Critical Value 1 - 3,699871 - 3,632900 -3,661661 - 3,646342 5 - 2,976263 - 2,948404 -2,960411 - 2,954021 10 - 2,627420 - 2,612874 -2,61916 - 2,615817 Sumber: Lampiran Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.6 Hasil Uji Akar Unit Risiko Kredit dan Risiko likuiditas Bank BRI Bank Statistik Level First Difference Stasioner RK RL RK RL 1 st difference B R I ADF - 1,503773 - 2,391688 -3,823409 - 6,028396 Critical Value 1 - 3,711457 - 3,632900 -3,724070 - 3,670170 5 - 2,981038 - 2,948404 -2,986225 - 2,963972 10 - 2,629906 - 2,612874 -2,632604 - 2,621007 Sumber: Lampiran Tabel 4.7 Hasil Uji Akar Unit Risiko Kredit dan Risiko likuiditas Bank BNI Bank Statistik Level First Difference Stasioner RK RL RK RL 1 st difference B N I ADF - 4,753452 - 1,592352 -11,16003 - 10,64769 Critical Value 1 - 3,661661 - 3,632900 - 3,661661- - 3,661661 5 - 2,960411 - 2,948404 -2,960411 - 2,960411 10 - 2,619160 - 2,612874 -2,619160 - 2,619160 Sumber: Lampiran Tabel 4.8 Hasil Uji Akar Unit Risiko Kredit dan Risiko likuiditas Bank BTN Bank Statistik Level First Difference Stasioner RK RL RK RL 1 st difference B T N ADF - 3,039108 - 2,460868 -8,007848 - 7,082805 Critical Value 1 - 3,632900 - 3,632900 -3,639407 - 3,646342 5 - 2,948404 - 2,948404 -2,951125 - 2,954021 10 - 2,612874 - 2,612874 -2,614300 - 2,615817 Sumber: Lampiran Universitas Sumatera Utara 73 Hasil uji akar unit yang ditunjukkan oleh tabel di atas menunjukkan bahwa dari keempat bank yang diteliti tidak stasioner pada derajat level, sehingga harus dilakukan diferensiasi terhadap data variabel yang digunakan. Hasil uji akar unit pada diferensi pertama dan kedua menunjukkan bahwa keempat bank tersebut telah stasioner.

4.2.2 Penentuan