46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metoda
Perhitungan metoda penelitian pada Screw Konveyor dengan bahan stainless steel 304 menggunakan metoda pengujian komposisi, pengujian kekerasan dengan
alat Brinell Tester dan metoda pengujian keausan dengan alat uji Pin On Disk.
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Desember 2015 pengesahan usulan oleh pengelolah program studi sampai dinyatakan selesai yang
direncanakan berlangsung selama ± 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Laboratorium Ilmu logam FisikProgram Sarjana Teknik Mesin dan di
Laboratorium Noise and Vibration Research, Fakultas Teknik Mesin,Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.3 Bahan dan Alat 3.3.1 Bahan Pengujian
1. Pelat
Stainless Steel 304
Dalam penelitian ini, bahan penelitian yang digunakan adalah stainless steel 304
ukuranØ 100 mm x 6 mmberbentuk disc piringan untuk pengujian keausan dan bentuk persegi 50 mm x 80 mm untuk
pengujian kekerasan Hardness. Pelat stainless steel 304 ini biasanya digunakan untuk conveyor yang
mengangkut bahan – bahan yang harus di jaga keseterilannya, karena stainless steel
304 tidak mudah mengalami korosi yang dapat mengotori bahan yang di angkut.
Universitas Sumatera Utara
47 Gambar 3.1 Lembaran Plat Stainless Steel 304
Gambar 3.2 Spesimen pengujian keausan
Gambar 3.3 Spesimen pengujian kekerasan
3.3.2 Alat Pengujian
1. Las Plasma
Las plasma digunakan untuk memotong pelat lembaran yang kekerasannya sangat tinggi agar menjadi bentuk yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
48 Gambar 3.4Las Plasma
2. Gerinda
Penggunan gerinda tangan dilakukan untuk memperhalus permukaan benda yang telah dipotong melalui Las Plasma.
Gambar 3.5Gerinda Tangan
3. Mesin Bor
Mesin Bor digunakan untuk melubangi bagian tengah centre pelat pengujian.
Universitas Sumatera Utara
49 Gambar 3.6Mesin Bor
4. Kunci Ring Pas
Digunakan untuk penyetelan baut dan mur pada alat uji Pin On Disk.
Gambar 3.7Kunci Pas
5. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang pelat pengujian, alat ini digunakan saat akan dilakukan pengujian keausan.
Universitas Sumatera Utara
50 Gambar 3.8Timbangan Digital
6. Stopwatch
Stopwatch adalah alat untuk menghitung waktu. Penggunaan alat ini digunakan untuk pengujian Pin on Disk.
Gambar 3.9 Stopwatch
7. Jangka Sorong
Jangka sorong ini digunakan pada saat penelitian Pin On Disk, untuk menghitung besarnya diameter pengujian goresan.
Universitas Sumatera Utara
51 Gambar 3.10 Jangka Sorong
8. Kertas Pasir
Pemolesan menggunakan kertas pasir pada bahan pengujian. Kertas pasir sendiri
mempunyai jenis berbeda permukaan
kekasarannya,mulai dari 80,100,120,150,180,240,400,500,1000 dan seterusnya..
Gambar 3.11 Kertas Pasir
9. Mesin Polish Polishing Machine
Pemolesan bertujuan untuk memperoleh permukaan sampel yang halus, bebas goresan dan mengkilap seperti cermin dan
menghilangkan ketidakteraturan sampel. Permukaan sampel yang akan diamati dibawah mikroskop harus benar-benar rata. Mesin Polish
yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
52 Spesifikasi Mesin Polish
• Merk
: BUEHLER LTD •
Buatan : Illinois, USA.
• Volts
: 220 •
Hz : 50
• PH
: 1 •
Cat. No : 46 – 1583 – CCC
• Ser. No
: 300 – CCC –V – 1442VD
Gambar 3.12 Mesin Polish
10.Alat Uji Kekerasan A. Brinell Hardness Tester
Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan
material terhadap bola baja identor yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut spesimen.Idealnya, pengujian
Brinnel diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf.Identor Bola
baja biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari
bahan Karbida Tungsten .
Universitas Sumatera Utara
53 Spesifiakasi Alat Uji Kekerasan Brinell :
Merk : TORSEE
Buatan : Tokyo, Japan
Type : BH – 3CF
Cap : 3000 kg
Mfg. No : 2169
Date : 1992 – 10
Gambar 3.13Brinell Hardness Tester
11. Alat Uji Keausan A. Pin On Disk
Cara kerjanya dimana plat yang berbentuk piringan diikat pada coupling gearbox.
Struktur alat uji Pin On Diskterdiri dari satu unit motor dynamo yang terhubung pada gearboxdengan menggunakan
pulley dan v-beltserta tiang penyangga penggores yang tepat berada
diatas coupling gearbox dapat dilihat pada Gambar 3.14. Spesifikasi Pin On Disk:
1. Motor
Daya motor : 1 Hp
Voltage : 380 Volt50 Hz3 Phase
Universitas Sumatera Utara
54 Putaran Motor
: 1420 rpm Frekuensi
: 50 Hz Sabuk-V
: A-32 Mitsuboshi
Gearbox Putaran Gearbox
: 1 : 24 Diameter Puli Gearbox : 3,5” inch
Putaran Ouput : 50 Rpm
Gambar 3.14 Alat uji Keausan Pin On Disk
12. Alat Uji Metallography
Alat uji metallografi yang digunakan adalah Mikroskop Optik.Alat ini digunakan untuk mengetahui mikrostruktur dari suatu material.
Namun disini pengujian yang dilakukan bukan melihat struktur material tetapi digunakan untuk mengukur lebar dan kedalam jejak pin
pada pengujian Keausan. Alat pengujian ini mampu memperbesar suatu objek 200 kali pembesaran, namun pada pengujian kali ini
hanya menggunakan pembesaran 50 kali untuk lebar spesimen dan
Universitas Sumatera Utara
55 100 kali pembesaran untuk kedalamannya. Mikroskop optik dapat di
lihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Mikroskop Optik
3.4 Prosedur Penelitian
1. Pengujian Komposisi
Pengujian komposisi ini merupakan hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian kekerasan dan pengujian keausan.Pengujian ini
bertujuan untuk mendapatkan unsur – unsur kimia yang terkandung pada plat stainless steel 304.Pengujian ini dilakukan di Leboratorium Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
2. Pengujian Kekerasan
Hardness Test
Pengujian Kekerasan bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material.Pengujian ini dilakukan dibeberapa titik yang di indentasi, yaitu 3
titik indentasi. Pengujian Kekerasan pada bahan plat Stainless steel304 menggunakan metode Brinnel Hardness Testdan dilakukan di
Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin USU. Adapun prosedur yang dilakukan yang dilakukan pada pengujian
kekerasan hardness adalah sebagai berikut : 1.
Dipersiapkan plat spesimen untuk uji kekerasan.
Universitas Sumatera Utara
56 2.
Selanjutnya pelat dilakukan proses polishinh dengan menggunakan kertas pasir dengan variasi nomor 600, 800, dan 1000.
3. Kemudian pelat spesimen di polish dengan menggunakan mesin
polish. 4.
Setelah selesai di polish, kemudian pelat di uji kekerasannya dengan menyiapkan landasan spesimen.
5. Kemudian letakkan spesimen diatas landasan pada mesin Brinnel
Hardness Tester .
6. Bola Baja sebagai penetrator di set pada titik yang akan diuji dengan
kondisi bersinggungan bola baja hanya menyentuh pelat. 7.
Kemudian diberi bebann dengan menggunakan hande 1500 kg dan
tahan selama 15 detik.
8. Setelah 15 detik, katup pembuka dibuka dengan perlahan.
9. Diameter indentasijejak bola diukur dengan menggunakan teropong.
10. Diameter yang diperoleh dikonversikan dengan nilai diameter dan
beban dalam hal ini beban 1500 kg.
11. Ulangi langkah-langkah diatas untuk pengujian selanjutntya.
3. Pengujian Keausan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui laju keausan pada pelat Stainless steel 304. Dalam pengujian ini alat yang digunakan adalah alat
uji keausan dengan menggunakan standar ASTM G99-04 tipe Pin on Disk. Pengujian ini dilakukan di Laboratoriium Noise and Vibration
Research Pogram Magister Teknik Mesin USU. Adapun prosedur yang
dilakukan untuk pengujian keausan wear test adalah sebagai berikut : 1.
Persiapkan seluruh kelengkapan seperti kunci ring pas, timbangan digital,stopwatch dan spesimen.
2. Timbang spesimen menggunakan timbangan digital dan catat nilainya.
3. Kemudian setel panjang lengan penggores dengan mengendurkan baut
dengan menggunakan kunci ring pas sesuai besar kecilnya spesimen.
Universitas Sumatera Utara
57 4.
Berikan variasi beban yang diinginkan dalam hal ini anak timbangan kuningan sebagai pemberatbeban yakni beban 0.5 kg, 1 kg, 1,5 kg, 2
kg, 2,5 kg dan 3 kg dengan putaran konstan 50 rpm. 5.
Kemudian nyalakan listrik pada kotak panel dan atur waktu pengujian selama 15 menit tiap spesimen.
6. Setelah 15 menit pengujian, timbang dan catat hasil pengurangan
akibat goresan dari pin penggores. 7.
Lakukan Percobaan pada beban 1 kg, 1,5kg, 2 kg, 2,5 kg dan 3 kg dengan langkah kerja yang sama pula.
4. Pengujian Metallografi
Metallografy Test
Pengujian metallography ini digunakan untuk melihat mikrostruktur yang ada dipermukaan spesimen.Namun pada kali ini alat ini hanya
digunakan untuk mengukur lebar dan kedalaman indentasi saat pengujian keausanPin on Disk. Pengujian ini menggunakan Reflected Metallurgical
Microscope dengan tipe Rax Vision No. 54591, MM-10 A, 230 V-50Hz,
dan dilakukan dengan di Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin USU. Adapun prosedur yang dilakukan untuk pengujian metallografi
metallography test adalah sebagai berikut : 1.
Dipersiapkan spesimen untuk mengukur kedalaman gesekan 2.
Kemudian letakkan spesimen diatas meja mikroskop 3.
Dengan menggunakan software metallography di komputer dapat diukur kedalaman dan lebar goresan saat pengujian pin on disk.
4. Lakukan langkah diatas untuk spesimen berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
58
3.5 Diagram Alir Penelitian
4 5
6
BAB IV
Studi Kepustakaan Observasi Lapangan
Penyiapan spesimen
Lakukan Pengujian
Selesai Rancang Bangun Ulang Mesin Pin On Disk
Menghitung laju Keausan Eksperimen Ψ
P
dan Laju Keausan Teori Ψ
T
Pengujian Komposisi, Pengujian Kekerasan, Pengujian Pin On Disk, Pengujian
Metallography Data
Menghitung Nilai BHN Selisih Ψ
T
dan Ψ
P
≤ 0,1
Analisa data Kesimpulan
Mulai
Universitas Sumatera Utara
59
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian Kompoisi
Hasil Pengujian komposisi kimia material uji yang di lakukan di LaboratoriumWorkshop Teknik Mesin Universitas Negeri Medan, dapat
dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Komposisi Kimia Material Uji
Komposisi kimia
Fe 67,0
C 0.0432
Si 0,345
Mn 3,35
P 0.0414
Cr 20,2
Mo 0.373
Ni 10,4
Al 0.0111
Co 0.142
Cu 0.0379
Ti 0.0097
V 0.0983
W 0.0201
Pb 0.0126
Dari Tabel diatas dapat dilihat komposisi kimia material uji, maka dengan mengetahui nilai dari komposisi kimia dapat diketahui klasifikasi
material adalah stainless steel 304 Standart ST 52.0S Grade 1.0421 yang memiliki sifat tahan terhadap korosi, tahan terhadap panas, tahan terhadap
suhu tinggi Royen, 2015. Adapun karakteristik stainless steel 304 yaitu: Royen, 2015.
1. Tahan terhadap karat baik yang bersifat oksidatif maupun ketika
terkena material yang mengandung bahan kromium. 2.
Bisa dibentuk dengan lebih mudah dan mempunyai sifat las yang lebih kuat.
3. Merupakan baja yang sangat tangguh dan bisa bekerja untuk suhu
yang lebih rendah. 4.
Mudah dibersihkan dan tidak mudah menimbulkan noda.
Universitas Sumatera Utara