Pengujian Komposisi Pengujian Kekerasan Pengujian Keausan

55 100 kali pembesaran untuk kedalamannya. Mikroskop optik dapat di lihat pada Gambar 3.15. Gambar 3.15 Mikroskop Optik

3.4 Prosedur Penelitian

1. Pengujian Komposisi

Pengujian komposisi ini merupakan hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian kekerasan dan pengujian keausan.Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan unsur – unsur kimia yang terkandung pada plat stainless steel 304.Pengujian ini dilakukan di Leboratorium Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

2. Pengujian Kekerasan

Hardness Test Pengujian Kekerasan bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material.Pengujian ini dilakukan dibeberapa titik yang di indentasi, yaitu 3 titik indentasi. Pengujian Kekerasan pada bahan plat Stainless steel304 menggunakan metode Brinnel Hardness Testdan dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin USU. Adapun prosedur yang dilakukan yang dilakukan pada pengujian kekerasan hardness adalah sebagai berikut : 1. Dipersiapkan plat spesimen untuk uji kekerasan. Universitas Sumatera Utara 56 2. Selanjutnya pelat dilakukan proses polishinh dengan menggunakan kertas pasir dengan variasi nomor 600, 800, dan 1000. 3. Kemudian pelat spesimen di polish dengan menggunakan mesin polish. 4. Setelah selesai di polish, kemudian pelat di uji kekerasannya dengan menyiapkan landasan spesimen. 5. Kemudian letakkan spesimen diatas landasan pada mesin Brinnel Hardness Tester . 6. Bola Baja sebagai penetrator di set pada titik yang akan diuji dengan kondisi bersinggungan bola baja hanya menyentuh pelat. 7. Kemudian diberi bebann dengan menggunakan hande 1500 kg dan tahan selama 15 detik. 8. Setelah 15 detik, katup pembuka dibuka dengan perlahan. 9. Diameter indentasijejak bola diukur dengan menggunakan teropong. 10. Diameter yang diperoleh dikonversikan dengan nilai diameter dan beban dalam hal ini beban 1500 kg. 11. Ulangi langkah-langkah diatas untuk pengujian selanjutntya.

3. Pengujian Keausan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui laju keausan pada pelat Stainless steel 304. Dalam pengujian ini alat yang digunakan adalah alat uji keausan dengan menggunakan standar ASTM G99-04 tipe Pin on Disk. Pengujian ini dilakukan di Laboratoriium Noise and Vibration Research Pogram Magister Teknik Mesin USU. Adapun prosedur yang dilakukan untuk pengujian keausan wear test adalah sebagai berikut : 1. Persiapkan seluruh kelengkapan seperti kunci ring pas, timbangan digital,stopwatch dan spesimen. 2. Timbang spesimen menggunakan timbangan digital dan catat nilainya. 3. Kemudian setel panjang lengan penggores dengan mengendurkan baut dengan menggunakan kunci ring pas sesuai besar kecilnya spesimen. Universitas Sumatera Utara 57 4. Berikan variasi beban yang diinginkan dalam hal ini anak timbangan kuningan sebagai pemberatbeban yakni beban 0.5 kg, 1 kg, 1,5 kg, 2 kg, 2,5 kg dan 3 kg dengan putaran konstan 50 rpm. 5. Kemudian nyalakan listrik pada kotak panel dan atur waktu pengujian selama 15 menit tiap spesimen. 6. Setelah 15 menit pengujian, timbang dan catat hasil pengurangan akibat goresan dari pin penggores. 7. Lakukan Percobaan pada beban 1 kg, 1,5kg, 2 kg, 2,5 kg dan 3 kg dengan langkah kerja yang sama pula.

4. Pengujian Metallografi