imunisasi yang diperintahkan oleh lurah atau ketua RT tanpa ibu- ibu mengetahui makna dan tujuan imunisasi tersebut, meraka tidak
akan mengimunisasikan bayinya lagi setelah beberapa saat
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
2.1 Keturunan
Keturunan diartikan sebagai pembawaan yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruh faktor keturunan bagi perilaku diperlukan
pengembangan pada masa pertumbuhannya. Dalam beberapa keturunan terdapat beberapa azas yaitu : azas reproduksi yaitu kecakapan dari ayah dan
ibu tidak dapat diturunkan kepada anaknya karena kecakapan merupakan hasil belajar dari tiap individu. Azas variasi yaitu penurunan sifat dari
orangtua pada keturunannya terdapat variasi baik kualitas maupun kuantitas. Azas regresi fillial yaitu adanya penyususnan sifat-sifat orangtua yang
diturunkan kepada anak-anaknya. Azas jenis menyilang yaitu apa yang diturunkan kepada anak mempunyai
sasaran menyilang. Ibu akan menurunkan sifat lebih banyak kepada anak laki-laki dan ayah lebih banyak menurunkan pada anak perempuan. Azas
kompromitas yaitu setiap individu akan menyerupai ciri-ciri yangditurunkan oleh kelompok rasnya.
2.2 Lingkungan
Lingkungan sering disebut dengan miliu, environment atau juga disebut nurture. Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah sebagai apa yang
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia.
Lingkungan dapat digolongkan atas lingkungan manusia, yang termasuk kedalam lingkungan ini adalah keluarga, sekolah dan masyarakat, termasuk
didalamnya kebudayaan, agama, taraf kehidupan dan sebagainya, lingkungan benda yaitu benda yang terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna
pada jiwa manusia yang berbeda disekitarnya dan lingkungan geografis. Latar geografais turut mempengaruhi corak kehidupan manusia. Masyarakat
yang tinggal dipantai mempunyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah gersang. Notoatmodjo
2003. Pengaruh lingkungan pada individu mempunyai dua sasaran yaitu
lingkungan membuat individu sebagai mahluk sosial dan lingkungan membuat wajah budaya bagi individu. Dengan lingkungan dapat
mempengaruhi prilaku manusia sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai mahluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan
yang lainnya Purwanto, 1998. 2.3
Macam-macam Perilaku Manusia Perilaku manusia terdapat banyak macamnya yaitu perilaku reflek,
perilaku refleks bersarat dan perilaku yang mempunyai tujuan. Ada sejumlah perilaku refleks yang dilakukan oleh manusia secara otomatik. Perilaku
refleks diluar lapangan kemampuan manusia serta terjadi tanpa berpikir dan keinginan. Kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali seperti
Universitas Sumatera Utara
mengecilkan kelopak mata, secara umum perilaku refleks mempunyai tujuan menghindar ancaman yang merusak keberadaan individu, sehingga individu
dapat berperilaku dan berkembang normal. Perlilaku refleks bermasyarat adalah merupakan perilaku yang muncul
karana adanya perangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan merupakan pembawan manusia dan bisa dipelajari atau didapat dari pengalaman
Perilaku yang mempunyai tujuan disebut perilaku naluri. Menurut Spencer perilaku naluri adalah gerakan refleks yang komplek atau merupakan
rangkaian tahap-tahap yang banyak, nasing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala yang menyertai perilaku bertujuan
yaitu pengenalan, perasaan, atau emosi dorongan, keinginan atau motif
Purwanto 1998.
2.4 Aspek Sosial – Psikologi Kesehatan
Didalam proses pembentukan dan atau berubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-
faktor tersebut antara lain : susunan syaraf pusat, persepsi, motovasi, emosi dan belajar. Susunan saraf pusat memegang peranan penting dalam perilaku
manusia, karena merupaakan sebuah bentuk perpindahan dari rangsangan yang masuk ke rangsangan yang dihasilkan. Perpindahan ini dihasilkan
susunan saraf dengan unit-unit dasarnya yang di sebut neuron. Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui dari
persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasil melalaui indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya. Motivasi diartikan
Universitas Sumatera Utara
sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai tujuan tertentu, hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Perilaku juga dapat timbul karena emosi, aspek sosial psikologi yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan
keadaan jasmani merupakan hasil dari keturunan. Dalam proses pencapaian kedewasaan pada manusia semua aspek yang berhubungan dengan keturunan
dan emosi akan berkembang sesuai dengann hukum perkembangan. Oleh kerana itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
Belajar diartikan senagai suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Belajar adalah suatu
berubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu. Faktor-faktor yang memegang peranan didalam pembentukan perilaku
dapat dibedakan menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan kecerdasan, perspsi, motivasi, minaat, emosi, dan
sebagainya untuk mengelola pengaruh-pengaruh dari luar. Faktor eksternal meliputi objek, orang, kelompok dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan
sasaran dalam perwujutan perilaku, kedua faktor tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku yang selalas dengan lingkungan apabila perilaku yang
terbentuk dapat diterima oleh lingkungannya, dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan. Notoatmodjo, 2003.
2.5 Determinasi Perilaku
Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang bersangkutan Notoatmodjo, 2003. Seseorang berperilaku tertentu disebabkan oleh pemikiran dan perasaan yakni dalam bentuk
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.
3. Konsep Keluarga 3.1 Definisi Keluarga