15
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL, PSIKOANALISA SIGMUND
FREUD, POLA DIDIK ORANG TUA DALAM KONSEP KYOUIKU MAMA,
DAN BIOGRAFI PENGARANG
2.1 Defenisi Novel
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang pada hakikatnya sebuah ceritanarasi yang digambarkan dalam plot. Menurut Rees dalam Aziez
dan Hasim 2010:1, novel pada hakikatnya sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang, yang tokoh dan perilakunya merupakan cerminan
kehidupan nyata, dan yang digambarkan dalam satu plot yang kompleks. Sehubungan dengan ini, menurut Decaremon dalam Aziez dan Hasim
2010:8, novel yang merupakan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat setiap perilaku. Kata novel berasal dari bahasa Italia, “novella” yang berarti ‘sebuah kisah, sepotong berita’. Novel lebih panjang
setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktur dan materikal sandiwara atau sajak Decaremon dalam
Aziez dan Hasim, 2010:10. Perkembangan novel di dunia terdapat jenis-jenis dari novel itu
sendiri, yaitu :
16
A. Novel Picaresqua
Menurut akar katanya ia berasal dari kata picaro yang dalam bahasa Spanyol berarti ‘bandit’. Novel ini biasanya bersifat episodik, sering tidak
memiliki plot yang tidak baik, serta langkanya tokoh yang mengalami perubahan psikologis.
B. Novel Epistolari
Novel jenis ini merebak pada abad kedelapan belas yang memanfaatkan surat yang dikirim di antara tokoh-tokoh yang ada di dalamnya
sebagai indeks media penyampaian cerita. C.
Novel Sejarah Jenis novel yang latar belakangnya merupakan sejarah, termasuk tokoh
sejarah yang dimasukkan dalam rangkaian cerita. Novel ini sering ditandai dengan penggambaran rinci tentang suatu perilaku, bangunan, ataupun pranata.
D. Novel Regional
Novel regional adalah novel yang latarnya, atau “warna daerahnya”, memainkan peranan yang penting.
E. Novel Satir
Novel yang mengandung makna yang “melebih-lebihkan”, yang melibatkan khayalan fiktif dalam kadar tertentu.
17
F. Bildungsroman
Novel ini merujuk pada sejenis novel yang mengonsentrasikan dirinya pada perkembangan diri sang tokoh, dari masa muda atau kanak-kanak sampai
masa dewasa. G.
Novel Tesis Novel tesis merupakan novel yang berkenaan dengan suatu upaya
untuk mendorong dilakukannya reformasi sosial atau koreksi atas perilaku- perilaku tertentu.
H. Novel Gotik Roman Notir
Novel ini berhubungan erat dengan aspek-aspek romantisisme yang menggandrungi hal-hal misterius.
I. Roman-Fleuve
Novel ini berhubungan erat dengan apa yang disebut sebagai “novel saga”, rangkaian novel tentang satu keluarga besar yang masing-masing novel
mengutamakan ceritanya pada satu cabang keluarga tertentu. J.
Roman Feuilleton Novel ini merupakan novel yang diterbitkan secara “mencicil” dan
tanpa mengalami pemotongan dalam suatu surat kabar. K.
Fiksi Ilmiah Novel ini berkenaan dengan penggambaran ilmu pengetahuan modern
yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sastra fantasi, yaitu latarnya yang melibatkan perjalanan antarplanet, robot, masa, dan kehidupan depan.
18
L. Novel Baru
Novel jenis ini konvensi-konvensi penulisan fiksi yang sudah mapan secara sengaja disimpangkan atau diperlakukan sedemikian rupa untuk
membingungkan pembaca dan untuk mencapai efek tertentu yang berbeda. M.
Metafiksi Novel ini merujuk pada sejenis novel yang sengaja mengoyak ilusi
fiktif dan mengomentari secara langsung hakikat fiktifnya sendiri atau proses penulisannya.
N. Faksi
Dalam karya novel ini teknk-teknik novel digunakan untuk memunculkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah bagi pembacanya.
Berdasarkan pemaparan di atas, novel Saga no Gabai Baachan termasuk ke dalam jenis Billdungsroman. Di dalam novel tersebut
menceritakan perjalanan dan perkembangan hidup sang tokoh mulai dari kanak-kanak hingga beranjak remaja yang merupakan pengarang cerita itu
sendiri.
2.2 Resensi Novel