Tujuan Sistem Pelayanan dan Pengamanan Kargo di Bandar Udara

41

BAB III PELAKSANAAN

SISTEM PELAYANAN DAN PENGAMANAN KARGO DI BANDAR UDARA YANG AKAN DIANGKUT DENGAN MENGGUNAKAN PESAWAT UDARA

A. Tujuan Sistem Pelayanan dan Pengamanan Kargo di Bandar Udara

Kargo secara sederhana adalah semua barang yang dikirim melalui udara pesawat terbang, laut kapal, dan darat truk container yang biasanya untuk diperdagangkan antar wilayah atau antar kota didalam negeri maupun antar Negara international yang lebih dikenal dengan istilah eksport import serta dilengkapi dengan dokumen pengangkutan SMU atau Airway bill dan semua jenis barang kecuali benda pos dan bagasi penumpang. Sebelum barang sampai pada tempat tujuannya harus melalui beberapa proses penanganan kargo dimulai dari aktivitas pengiriman barang, penggolongan jenis cargo, prosedur penerimaan dan pengeluaran kargo. Proses ini dilakukan dengan tiga pihak utama yaitu pihak pengirim shipper, pihak penerima consignee dan pihak pengangkut carrier. Shipper juga bisa perorangan atau badan usaha yang dilakukan secara langsung tanpa perantara atau melalui jasa pengiriman barang yaitu freight forwarder.Pihak produsenshipper mengirim barang tersebut kepada forwardercargo agent sekaligus melampirkan dokumen-dokumen kepada pihak cargo setelah itu pihak airlinespengangkut menggolongkan semua barang tersebut kedalam klasifikasi kargo. Sistem pelayanan pengiriman kargo yang diberikan adalah secara dilengkapi konsep door to door serta tanggungan garansi yng benar. Lebih-lebih utk daerah Asia yg punya luas yng sangat gede membuat Asia mempunyai pilihan Universitas Sumatera Utara 42 unggul. Segala negeri yang berposisi di dalam Asia termasuk kedalam servis jasa ekspedisi kargo. Untuk mewujudkan terciptanya keamanan, keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan, diperlukan kondisi bandara yang aman dan kondusif. Angkasa Pura II telah menyediakan berbagai fasilitas keamanan dan pengamanan di bandara guna menjamin terselenggaranya kegiatan operasional penerbangan yang aman, selamat dan lancar, diantaranya adalah mesin X-Ray, Walk Through Metal Detector, Handheld Metal Detector, Bomb Blanket, CCTV dan lain-lain. Di samping itu, untuk penerbangan internasional diberlakukan pembatasan terhadap barang-barang bawaan penumpang yang mengandung cairan, aerosol dan gel. Pembatasan tersebut dimaksudkan untuk memastikan agar barang- barang penumpang tersebut tidak terbawa masuk ke dalam cabin dan digunakan sebagai senjata untuk mengancam keselamatan penerbangan. Sistem keamanan dan pengamanan yang diberlakukan di bandara adalah sebagaimana yang diatur oleh ICAO dalam Annex-17 tentang Security dan Document-8973 tentang Security Manual for Safeguarding Civil Aviation Against Acts of Unlawful Interference Keamanan Manual untuk melindungi penerbangan sipil terhadap tindak interferensi melanggar hukum, bahwa sistem keamanan dan pengamanan di bandara harus dilakukan secara maksimal, dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang memadai agar dapat menjamin keselamatan dan kelancaran penerbangan. Selain itu juga diatur bahwa seluruh penumpang, bagasi dan kargo yang akan diangkut pesawat udara, harus dapat dipastikan steril dan bebas dari terangkutnya barang-barang dan hal lainnya yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Universitas Sumatera Utara 43 Kegiatan penerbangan selalu dimulai dan diakhiri di bandara, sehingga kondisi bandara yang aman merupakan salah satu persyaratan mutlak guna terwujudnya keselamatan penerbangan. Dalam melaksanakan pelayanan pengamanan bandara, Angkasa Pura II menggunakan metoda, sistem dan prosedur pengamanan sesuai standar yang telah ditentukan, baik nasional maupun internasional. Di samping itu, juga dilakukan kerjasama dengan TNI dan Polri serta instansi pengamanan lainnya yang terkait guna lebih memaksimalkan kinerja pengamanan di bandara. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan personil, serta perbaikan dan penyempurnaan terhadap peralatan dan prosedur pengamanan yang digunakan, secara berkala selalu ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk antisipasi terhadap setiap bentuk ancaman dan ganggungan keamanan di bandara yang pada akhirnya dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran penerbangan. Dengan demikian, diharapkan para penguna jasa bandara dapat melakukan aktivitasnya secara aman dan nyaman. Tujuan pelayanan penunjang bandara dilakukan di dalam terminal penumpang, seperti penyediaan fasilitas komersial dan pelayanan kargo. Pelayanan jasa penyediaan fasilitas komersial di dalam terminal dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra usaha yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan tersebut. Dengan semakin meningkatnya pengguna jasa bandara, Angkasa Pura II melakukan penataan fasilitas komersial di dalam terminal sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal tanpa mengurangi pelayanan yang diberikan kepada penumpang pesawat udara. Pelayanan kargo di bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II mulai dibenahi. Akhir tahun 2006, merupakan momentum Angkasa Pura II untuk Universitas Sumatera Utara 44 melaksanakan pelayanan kargo di Bandara Soekarno-Hatta. Mulai tanggal 1 Januari 2007, Angkasa Pura II melakukan pelayanan pemeriksaan kargo yang akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya tugas dan tanggung jawab Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara yang bertugas untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan serta kelancaran dalam pelayanannya. Setelah penanganan kegiatan operasional kargo dilakukan oleh Angkasa Pura II, terlihat adanya peningkatan pelayanan dan keamanan di area pergudangan kargo. Hal ini telah memacu peningkatan volume arus barang melalui bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Pada tahun 2007, jumlah kargo yang melewati 12 bandara Angkasa Pura II adalah sebanyak 455.482 ton, atau naik 1,7 jika dibandingkan tahun 2006. Untuk mencegah terangkutnya barang-barang berbahaya dangerous goods masuk ke dalam pesawat, maka pada tahun 2007 hampir seluruh gudang kargo Angkasa Pura II telah dilengkapi dengan mesin X-Ray lengkap dengan personilnya yang telah bersertifikat dan memiliki pelatihan di bidang pengamanan penerbangan aviation security. 38 Kargo yang memerlukan perlakuan dan perhatian khusus selama pengiriman, penyimpanan, dan pengangkutan. Penerbangan cargo yang lebih besar cenderung memilih menggunakan pesawat baru untuk membawa barang mereka, namun demikian beberapa masih juga memanfaatkan pesawat-pesawat tua, seperti Boeing 707 , Boeing 727 , Douglas DC-8 , DC-10 , MD-11 , Boeing 747 , dan Ilyushin Il-76. Permintaan dalam mengangkut barang-barang super besar 38 http:www.agkbrothers.com201409sekilas-tentang-avatar-kargo-indonesia.html, diakses tanggal 4 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara 45 menyebabkan penggunaan Antonov An-225, pesawat terbesar di dunia dalam maskapai penerbangan cargo. Perkembangan pengiriman barang via udara ataupun laut yang lebih dikenal dengan sebutan kargo, pada saat ini mengindikasikan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya perusahaan cargo yang worldwide. Federal express, Repex, UPS, DHL adalah perusahaan cargo kelas dunia. Di tingkat lokal TIKI JNE, MSA, Megacitra adalah nama perusahaan cargo yang telah lama berkecimpung di bidang ini. Tidak ketinggalan maskapai penerbangan seperti Garuda, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan lainpun ikut membuka dunia usaha cargo. Pada saat ini dunia penerbangan terbagi menjadi dua bagian : 1. Penerbangan untuk penumpang passenger aircraft yaitu pesawat yang khusus untuk mengangkut penumpang, bagasi dan cargo surat dan dokumen. 2. Penerbangan khusus cargo cargo aircraft yaitu pesawat yang khusus untuk mengangkut cargo saja. Kargo melalui udara adalah barang yang dikirim tanpa disertai oleh penumpang. Pengiriman bisa melalui maskapai penerbangan ataupun agen cargo freight forwarder. Kemasan yang dilakukan melalui laut disebut container dan kemasan melalui udara disebut pallet. 39 Secara umum keamanan yang berkaitan dengan kargo meliputi tiga daerah pengamanan, yaitu: a lingkungan terminal kargo, lahan parkir dan apron b terminal kargo c kargo 39 Agoes Junaedy Adi Kusrianto, Op.Cit, hal 174 Universitas Sumatera Utara 46 Tujuan sistem pengamanan Bandar Udara adalah penyelenggara bandar udara bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran pelayanannya. Setiap penyelenggara bandar udara dan operator pesawat udara wajib membuat program pengamanan bandar udara dan program pengamanan operator pesawat udara disesuaikan dengan kondisi perkembangan yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil pada bandar udara dan perusahaan angkutan udara dan mengacu kepada Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil. Program nasional pengamanan penerbangan sipil bertujuan untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan sipil di Indonesia dengan memberikan perlindungan terhadap penumpang, awak pesawat udara, para petugas di darat, masyarakat, pesawat udara dan instalasi di bandar udara dari tindakan melawan hukum serta memberikan perlindungan terhadap operator pesawat udara. Maksudnya setiap negara anggota harus mempunyai tujuan utama untuk melindungi keamanan penumpang, awak pesawat, petugas yang beroperasi di darat dan masyarakat umum dalam segala hal yang berhubungan dengan pengamanan terhadap tindakan yang melawan hukum pada penerbangan sipil. Prosedur Sistem Pengamanan Bandar Udara Berdasarkan tindakan melawan hukum act of unlawful interference adalah tindakan yang dikategorikan: 40 1. Tindakan kekerasan terhadap seseorang di atas pesawat udara dalam penerbangan yang dimungkinkan membahayakan keselamatan pesawat udara. 2. Menghancurkan atau merusak pesawat udara yang akan di operasikan sehingga menyebabkan pesawat udara tersebut tidak dapat terbang atau membahayakan keselamatan pesawat udara tersebut. 40 http:sekilaspenerbangan.blogspot.co.id201210sistem-pengamanan-di-bandar- udara.html, diakses tanggal 9 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara 47 3. Menempatkan alat atau bahan di pesawat udara dengan cara apapun sehingga pesawat udara tersebut tidak dapat terbang, hancur atau membahayakan keselamatan selama penerbangan. 4. Menghancurkan atau merusak atau mengganggu operasi fasilitas navigasi penerbangan yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan. 5. Komunikasi informasi palsu yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan. 6. Melakukan tindakan melawan hukum yang disertai dengan penggunaan peralatan zat atau bahan atau senjata. Angkutan Kargo dan Pos sangat kental dengan aspek komersial, sehingga akan terjadi conflict of interest kalau pemeriksaan security tersebut dilakukan bukan oleh independent body. Apabila pemeriksaan keamanan terhadap cargo dan pos dilakukan di Lini 1 cargo warehouse secara penuh yaitu satu per satu masuk mesin x-ray sementara space, petugas dan peralatan pemeriksa terbatas, maka akan terjadi penumpukan kargo dan pos yang mengganggu arus kargo, yang akhirnya akan mengganggu perkembangan ekonomi nasional, serta berkumpulnya banyak orang akan menyulitkan dalam pemeriksaan dan pengawasan keamanannya. Pemeriksaan Kargo Pemeriksaan Keamanan Kargo adalah prosedur pemeriksaan untuk mencegah terangkutnya bahan peledak explosives dan bahan berbahaya dangerous substances dalam kiriman kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara sipil. Pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara dilakukan untuk memastikan terpenuhinya keamanan dan keselamatan penerbangan. Pemeriksaan kargo dan pos dilakukan badan usaha independen yang hanya melakukan kegiatan usaha dibidang pemeriksaan kargo dan pos. Daerah keamanan terbatas security restricted area di Universitas Sumatera Utara 48 kawasan gudang kargo atau sisi udara harus dapat dikendalikan tingkat keamanannya baik terhadap orang, barang dan kendaraan. 41

B. Hak dan Kewajiban Pengangkut, Perusahaan Jasa Pengiriman Barang, dan Pemilik Barang

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

4 51 112

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

3 26 103

Tanggung jawab Pelayanan Dan Pengamanan Kargo Di Bandar Udara Yang Akan Diangkut Dengan Menggunakan Pesawat Udara (Studi Pada Kuala Namu Internasional Airport)

0 0 7

Tanggung jawab Pelayanan Dan Pengamanan Kargo Di Bandar Udara Yang Akan Diangkut Dengan Menggunakan Pesawat Udara (Studi Pada Kuala Namu Internasional Airport)

0 0 1

Tanggung jawab Pelayanan Dan Pengamanan Kargo Di Bandar Udara Yang Akan Diangkut Dengan Menggunakan Pesawat Udara (Studi Pada Kuala Namu Internasional Airport)

1 4 11

Tanggung jawab Pelayanan Dan Pengamanan Kargo Di Bandar Udara Yang Akan Diangkut Dengan Menggunakan Pesawat Udara (Studi Pada Kuala Namu Internasional Airport)

0 0 29

Tanggung jawab Pelayanan Dan Pengamanan Kargo Di Bandar Udara Yang Akan Diangkut Dengan Menggunakan Pesawat Udara (Studi Pada Kuala Namu Internasional Airport)

0 2 4

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 0 9

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 0 1

Aspek Hukum Peningkatan Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu)

0 0 1