12
BAB II PELAKSANAAN PELAYANAN DAN PENGAMANAN KARGO
DI BANDAR UDARA OLEH PT. ANGKASA PURA
A. Tugas dan Fungsi Pelaksana Pelayanan jasa dan Keamanan Kargo
Pelayanan Jasa Bandar Udara Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1992 pelayanan jasa penunjang angkutan udara dan Bandar
Udara belum diatur, namun demikian telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 yang kemudian diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang Angkutan Udara, Menurut usul tersebut untuk menunjang kegiatan Bandar Udara dapat diusahakan kegiatan usaha
penunjang Bandar Udara yang berupa kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara kegiatan usaha penunjang angkutan udara diatur
dalam Bab XI Pasal 232 sampai dengan pasal 239. Menurut pasal 232 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009, untuk menunjang kegiatan
pengusahaan Bandar Udara dapat dilaksanakan kegiatan usaha penunjang Bandar Udara.
14
Kegiatan pengusahaan Bandar Udara tersebut dapat berupa pelayanan jasa kebandar udaraan meliputi: pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang dan
pos yang kegunaannya untuk penyediaan atau pengembangan terhadap fasilitas pada kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan
penyimpanan pesawat udara, fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo, dan pos, fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah
buangan dan lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau
14
H.K. Martono, Hukum Angkutan Udara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hal 179.
Universitas Sumatera Utara
13
bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. Yang terakhir dapat berupa pelayanan jasa terkait Bandar Udara meliputi kegiatan: jasa terkait
untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di Bandar Udara di Bandar Udara yang terdiri atas penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, katering pesawat udara, pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat ground handling, pelayanan penumpang dan bagasi, serta
penanganan kargo dan pos. Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang yang terdiri atas penyediaan penginapan atau hotel dan
transit hotel, penyediaan toko dan restoran, penyimpanan kendaraan bermotor, pelayanan kesehatan, perbankan dan atau penukaran uang, transportasi darat. Jasa
terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan Bandar Udara terdiri atas penyediaan tempat bermain dan rekreasi, penyediaan fasilitas perkantoran,
penyediaan fasilitas olahraga, penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan, penyediaan bahan bakar kendaraan bermotor dan periklanan.
15
Pelayanan jasa kebandarudaraan meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos dapat diselenggarakan oleh badan usaha Bandar
Udara untuk Bandar Udara yang diusahakan secara komersial setelah memperoleh izin dari Menteri izin ini diberikan setelah memenuhi persyaratan administrasi,
keuangan dan manajemen, izin Menteri tersebut tidak dapat dipindahtangankan, jika diketahui maka akan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin
atau dapat juga diselenggarakan oleh unit penyelenggara Bandar Udara untuk
15
http:www.landasanteori.com201509pelayanan-jasa-bandar-udara-otoritas.html, diakses tanggal 21 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
14
Bandar Udara yang belum diusahakan secara komersial yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada pemerintah danatau pemerintah daerah.
16
Fungsi pelayanan jasa transportasi udara sebagai ship follow the trade dan ship promote the trade, jaringan pelayanan transportasi udara dibagi menjadi
pelayanan komersial dan non komersial perintis.
17
Pelayanan jasa terkait dengan Bandar Udara untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di Bandar Udara dapat diselenggarakan oleh
orang perseorangan warga negara Indonesia danatau badan hukum Indonesia.
18
Persyaratan sebagai pelaku penyelenggaraan pelayanan jasa Bandar Udara diawali dengan badan hukum Indonesia atau perorangan untuk dapat melaksanakan jasa
kegiatan penunjang Bandar Udara didasarkan atas persetujuan dari penyelenggara Bandar Udara umum. Persetujuan dari penyelenggara dari bandara udara umum
diberikan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan. Persetujuan dapat berupa surat persetujuan tertulis danatau suatu perjanjian atau kesepakatan bersama tentang
pelaksanaan jasa kegiatan penunjang Bandar Udara yang saling menguntungkan dan merupakan perjanjian danatau sewa menyewa dengan penyelenggara Bandar
Udara umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam melaksanakan pelayanan jasa kebandaru daraan meliputi pelayanan
terhadap jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos, badan usaha Bandar Udara dan unit penyelenggara Bandar Udara wajib memiliki sertifikat Bandar
Udara atau register Bandar Udara, menyediakan fasilitas Bandar Udara yang layak
16
http:ilmuterbang.comartikel-mainmenu-29peraturan-penerbangan-mainmenu-8119- peraturan-penerbangan-umum172-undang-undang-nomor-1-tahun-tentang-penerbangan-dari-sisi-
bandar-udara?start=6.html diakses tanggal 22 Januari 2016
17
Raharjo Adisasmita, Analisis Kebutuhan Transportasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2015, hal 30
18
Pasal 233 ayat 1 2 UURI No. 1 Tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
15
operasi serta memelihara kelaikan fasilitas Bandar Udara, menyediakan personel yang mempunyai kompetensi untuk perawatan dan pengoperasian fasilitas Bandar
Udara, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi personel yang merawat dan mengoperasikan fasilitas Bandar Udara, menyediakan dan memperbaharui
setiap prosedur pengoperasian dan perawatan fasilitas Bandar Udara, memberikan pelayanan kepada pengguna jasa Bandar Udara sesuai dengan standar pelayanan
yang ditetapkan oleh Menteri, menyediakan fasilitas kelancaran lalu lintas personel pesawat udara dan petugas operasional, menjaga dan meningkatkan keselamatan,
keamanan, kelancaran, dan kenyamanan di Bandar Udara, menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban Bandar Udara, memelihara kelesetarian
lingkungan, mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan, melakukan pengawasan dan pengendalian secara internal atas kelayakan fasilitas Bandar
Udara, pelaksanaan prosedur perawatan dan pengoperasian fasilitas Bandar Udara, serta kompetensi personel Bandar Udara dan memberikan laporan secara berkala
kepada Menteri dan otoritas Bandar Udara. Setiap orang yang melanggar ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi administratif berupa: peringatan, pembekuan izin,
danatau pencabutan izin. Pelayanan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh badan usaha
Bandar Udara diselenggarakan berdasarkan konsesi danatau bentuk lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan diberikan oleh Menteri dan dituangkan
dalam perjanjian. Hasil konsesi danatau bentuk lainnya tersebut merupakan pendapatan negara sesuai dengan peraturan perundangundangan. Badan usaha
Universitas Sumatera Utara
16
Bandar Udara dapat menyelenggarakan 1satu atau lebih Bandar Udara yang diusahakan secara komersial.
19
Bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan udara
kargo. Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh PT. Angkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo dimulai sejak tahun 2007. Perusahaan telah
membentuk unit bisnis strategis yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Dalam rangka memastikan terpenuhinya
aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barang dari mulai dari mulai proses penggudangan sampai dengan penerbangan, PT. Angkasa
Pura II melakukan pengawasan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku. Perusahaan melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kargo di badara-bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat menampung peningkatan
volume transaksi. Adapun Fungsi Bandar Udara yaitu:
20
1. Penggantian Moda Bandar udara berfungsi sebagai penghubung fisik antara alat angkut udara
dan alat angkut permukaan. Untuk itu, hubungan dirancang agar dapat mengakomodasikan karakteristik operasional alat angkut pada sisi udara dengan
alat angkut pada sisi darat, baik pada bagian keberangkatan maupun pada bagian kedatangan. Batas sisi udara dan sisi darat ialah tempat parkir pesawat udara gate,
19
http:www.landasanteori.com201509pelayananjasabandarudaraotoritas.html, diakses tanggal 23 Januari 2016
20
Safitri, Analisis Operasi Bandar Udara, melalui http:foxtrot-india-tango-romeo- india.blogspot.co.id201112analisis-operasi-bandar-udara.html, diakses tanggal 24 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
17
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang, dengan ruang tunggu penumpang boarding gate atau tempat penimbunan barang muatan pada gedung
terminal, penghubung fisik antara alat angkut udara dan alat angkut permukaan ialah gedung terminal penumpang atau kargo.
2. Pemrosesan Bandar udara berfungsi sebagai tempat penyiapan pemberangkatan dan
penerimaan kedatangan pesawat udara. Penyiapan pemberangkatan mencakup antara lain penyediaan fasilitas pengurusan karcis, pengurusan dokumen, serta
pelayanan penumpang dan penanganan barangkargo. Bandar Udara juga melayani penerimaan kedatangan, bandar udara menyediakan fasilitas pengurusan untuk
berpindah pesawat, pengurusan dokumen, serta pengurusan bagasi dan kargo. Bandar udara juga menyediakan fasilitas pemeliharaan pesawat, pengisian bahan
bakar, serta fasilitas penyelenggarakan fungsi pemerintahan seperti karantina, imigrasi, dan beacukai. Sementara itu, untuk kepentingan ekonomi, bandar udara
berfungsi dalam pencarian pendapatan melalui persewaan fasilitas dan konsesi
‐konsesi. 3. Perubahan Tipe Gerakan
Bandar udara berfungsi sebagai pengubah aliran muatan yang berkelanjutan menjadi bergelombang, menurut ukuran pesawat udara yang diberangkatkan.
Muatan yang dikirim diangkut truk dan para calon penumpang dengan angkutan jalan raya atau kereta api, tiba di bandar udara secara berkelanjutan continuous,
berdasarkan atas jadwal yang telah ditetapkan, kemudian diubah dalam kelompok
‐kelompok atau himpunan batches muatan pesawat udara. Sebaliknya proses pada kedatangan pesawat udara yaitu dari himpunan muatan dalam pesawat
Universitas Sumatera Utara
18
udara oleh bandar udara diubah menjadi aliran berkelanjutan saat meninggalkan bandar udara.
PT Angkasa Pura Persero adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan jasa kebandaraudaraan dan pelayanan jasa. Angkasa Pura juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan
perlindungan konsumen kepada pengguna jasa Bandar Udara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan
lingkungan sekitar Bandar Udara melalui program Corporate Social
Responsibility.
21
PT Angkasa Pura merupakan salah satu BUMN Badan Usaha Milik Negara yang menjalankan bisnis pelayanan jasa kebandarudaraan. Perusahaan
sangat memahami betul pentingnya menjaga kualitas performance perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
Angkasa Pura melalui berbagai penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana atau fasilitas umum di lingkungan Bandar Udara berdampak terhadap tingkat
kenyamanan yang dirasakan masyarakat sebagai pengguna jasa Bandara. Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura juga memberikan perlindungan konsumen atas
pelayanan yang merugikan pengguna jasa. Angkasa Pura melakukan pengembangan usaha dalam bidang jasa kebandarudaraan dan peningkatan
pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa Bandara melalui penyelenggaraan
21
Angkasa Pura Airports , Empat Tahun Perjalanan Transformasi, Edisi Juli-Agustus, Penerbit Corporate Secretary Jakarta : PT Angkasa Pura I Persero, 2014 hal 1
Universitas Sumatera Utara
19
pelayanan-pelayanan yang menunjang jasa kebandaraudaraan. Pelayanan- pelayanan tersebut antara lain:
22
1. Pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan pesawat udara PJP4U; 2. Pelayanan jasa penumpang pesawat udara PJP2U;
3. Pelayanan jasa penerbangan PJP; 4. Pelayanan jasa Garbarata;
5. Pelayanan jasa konter. Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura selalu mematuhi dan
mengikuti berbagai regulasi maupun standar yang mengikat terkait dengan pelayanan lalu lintas udara, baik yang berlaku secara internasional International
Civil Aviation Organization ICAO maupun standar tersebut diberlakukan, agar aspek keselamatan penerbangan terpenuhi sehingga semua pihak dapat merasakan
kenyamanan dan ketenangan selama penerbangan. Dalam memaksimalkan pelayanan terbaik melalui penyediaan beragam pelayanan jasa penunjang Bandar
Udara yang modern dengan ditunjang fasilitas berteknologi tinggi adalah komitmen Angkasa Pura untuk mewujudkan kenyamanan bagi pengguna jasa
selama berada di lingkungan Bandara.
23
Tugas dan tanggung jawab pengamanan kargo Security Cargo meliputi:
24
a. Mengadakan pemeriksaan fisik kargo yang akan diberangkatkan secara manual
maupun dengan menggunakan peralatan pembantu seperti X-Ray, Explosive Detector dan Hand Held Metal Detector.
b. Memastikan bahwa barang yang dimasukkan dalam gudang kargo dalam
keadaan yang tidak membahayakan keselamatan jiwa dan keamanan penerbangan serta memenuhi persyaratan pengangkutan kargo udara.
22
Ibid
23
http:medankotasatelit.blogspot.co.id201511bisnis-kebandaraan-tarif-slot-skema.html, diakses tanggal 25 Januari 2016
24
http:cumam7.blogspot.co.id201505tugas-dan-tanggung-jawab-petugas-pt.html, diakses tanggal 26 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
20
c. Menjaga keamanan kargo selama berada di dalam gudang kargo dan pada saat
diserahkan kepada Pengguna Jasa. d.
Menjaga keamanan seluruh aset Unit Bisnis Gudang Kargo. e.
Melarang orang atau kendaraan memasuki area gudang kargo tanpa ijin tidak memiliki Pas Ijin Masuk yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Bandar Udara
f. Melaksanakan pengamanan dan pengawasan di dalam lingkungan area
Gudang Kargo. g.
Melaksanakan penindakan apabila menemukan kejadian atau peristiwa yang dapat membahayakan, mengancam penerbangan.
h. Melaksanakan koordinasi dengan petugas Pengamanan Penyelenggaran Bandar
Udara dan petugas Pengamanan pihak Airline Ground Handling serta Instansi terkait dalam tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
i. Melaporkan setiap kegiatan dan perkembangannya kepada Supervisor
Operasional Kargo dan Pimpinan Unit Bisnis Gudang Kargo. j.
Bertanggung jawab penuh kepada Supervisor Operasional Kargo dan Pimpinan Unit Bisnis Gudang Kargo.
Fungsinya pengamanan kargo antara lain: a.
Penyiapkan dan Pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan fisik serta pengamanan dalam setiap kegiatan Gudang Kargo sesuai dengan Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Unit Bisnis Gudang Kargo b.
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan operasional Gudang Kargo;
Angkasa Pura mengusahakan pelayanan jasa yang menunjang bisnis jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa terkait Bandar Udara disediakan oleh Angkasa
Pura II bertujuan untuk mendukung terciptanya aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa Bandara selama berada di kawasan Bandara.
Pelayanan jasa terkait Bandar Udara tersebut diantaranya:
25
1. Penyewaan ruangan, gudang, lahan dan fasilitas lainnya; 2. Kegiatan Konsesioner;
3. Parkir Kendaraan
25
Indonesia Legal Center Publishing, Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, CV Karya Gemilang, Jakarta, 2009, hal 78
Universitas Sumatera Utara
21
4. Pas Bandara dan penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
B. Ruang Lingkup Wewenang Pengelola Bandar Udara
Bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat, naik turun penumpang danatau bongkar muat kargo
danatau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Fungsi utama Bandar udara
adalah melayani keberangkatan dan kedatangan pesawat penumpang, yang merupakan kegiatan transportasi udara.
26
Pada umumnya kita ketahui bandar udara di Indonesia ini dikelola oleh dua instansi yang berbeda satu sama lain namun tetap memiliki kesamaan dalam hal
tujuan dan priorotas utamanya. Dalam melakukan pengelolaan bandar udara yang baik tentunya harus didasarkan pada usaha yang efektif dan efisien. Efektif dan
Efisien adalah dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja pengelolaan manajemen.
1. Efektif adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga dapat disamakan dengan memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau carametoda
yang tepat untuk mencapai tujuan. Efektifitas dalam pengelolaan bandar udara meliputi hal hal sebagai berikut:
27
a. Kapasitas Mencukupi, artinya prasarana dan sarana cukup tersedia untuk
memenuhi kebutuhan pengguna jasa. b.
Terpadu, artinya antarmoda dan intramoda dalam jaringan pelayanan saling berkaitan dan terpadu.
c. Cepat dan Lancar, artinya penyelenggaraan layanan angkutan dalam waktu
singkat, dengan indikasi kecepatan arus per satuan waktu. 2.
Efisien adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar, memperoleh keluaran hasil, produktivitas, kinerja yang lebih tinggi daripada
26
Sakti Adji Adisasmita, Tatanan Bandar Udara Nasional, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2014, hal29
27
Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia dalam Penerbangan, Edisi 2, BBPE, Yokyakarta, 2008, hal 7
Universitas Sumatera Utara
22
masukan tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu yang digunakan meminimumkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran yang
telah ditentukan, atau memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan terbatas. Efisien ini dalam pengelolaan bandar udara meliputi hal-hal sebagai
berikut:
28
a. Biaya terjangkau; artinya penyediaan layanan angkutan sesuai dengan
tingkat daya beli masyarakat pada umumnya dengan tetap memperhatikan kelangsungan hidup usaha layanan jasa angkutan.
b. Beban publik rendah; artinya pengorbanan yang harus ditanggung oleh
masyarakat sebagai konsekuensi dari pengoperasian sistem perangkutan harus minimum, misalnya: tingkat pencemaran lingkungan.
c. Memiliki kemanfaatan yang tinggi; artinya tingkat penggunaan prasarana
dan sarana optimum, misalnya, tingkat muatan penumpang danatau barang maksimum.
Selain itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi juga untuk mengukur kinerja pengelolaan manajemen agar berkualitas baik yaitu ke-
andalan bandar udara tersebut. Andal adalah pelayanan yang dapat dipercaya, tangguh melakukan pelayanan sesuai dengan penawaran atau
“janji” nya dan harapan tuntutan konsumen. Dalam pengelolaan bandar udara Andal meliputi
hal hal sebagai berikut:
29
a. Tertib; artinya penyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat. b.
Tepat dan Teratur; artinya dapat diandalkan, tangguh, sesuai dengan jadwal dan ada kepastian.
c. Aman dan Nyaman; artinya selamat, terhindar dari kecelakaan, bebas dari
gangguan baik eksternal maupun internal, terwujud ketenangan dan kenikmatan dalam perjalanan.
Pengelolaan bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu diperhatikan. Bandara sebagai penghubung antara dunia internasional dengan
dalam negeri merupakan hal yang wajib dikelola secara professional. Bandara
28
Ibid, hal 17
29
http:novalfaraichi.blogspot.co.id diakses tanggal 26 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
23
bandar udara mencakup suatu kumpulan aneka kegiatan yang luas dengan berbagai kebutuhan yang berbeda dan sering bertentangan. Bandara merupakan terminal
tentunya. Ruang lingkup pengelolaan Bandar Udara oleh Pemerintah Daerah Provinsi meliputi penyelenggaraan kegiatan penerbangan sipil di Pangkalan Udara
Kuala Namu Internasional dan pelayanan jasa lainnya. Bandar Udara yang dikelola Pemerintah Daerah Provinsi merupakan Bandar udara domestik yang digunakan
untuk kepentingan umum.
30
1. Dalam rangka mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Bandar udara,
Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai wewenang dalam pengelolaan Bandar Udara.
2. Wewenang Pemerintah Daerah Provinsi dalam pengelolaan bandar udara,
meliputi: a.
melakukan operasional terhadap Bandar Udara untuk penerbangan sipil; b.
mengawasi terjaminnya kelestarian lingkungan di Bandar Udara; c.
ikut menjamin keselamatan dan keamanan bandar udara; d.
menyediakan infrastruktur yang menghubungkan kawasan perdagangan, kawasan industri dan pusat kegiatan perekonomian lainnya;
e. membina dan memfasilitasi masyarakat untuk dapat berperan serta secara
positif guna terselenggaranya kegiatan kebandarudaraan; f.
melakukan kerjasama dalam pengelolaan bandar udara; g.
penyediaan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa kebandarudaraan; dan
h. melaksanakan pemungutan retribusi.
31
Sesuai dengan UU tersebut, mulai tahun ini kewenangan pengelolaan
bandar udara seharusnya sudah diambil alih oleh apa yang disebut sebagai Otoritas Bandara. Dalam UU ini diatur otoritas bandara paling lama diimplementasikan
pada tahun 2012. Selama ini kewenangan tersebut berada di tangan Administratur Bandara. Pasal 229 UU Penerbangan menyebutkan otoritas bandar udara
mempunyai wewenang: 1.
Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di bandar udara
30
Maya Lia, Perbedaan antara Bandar Udara komersil dan bandara yang dikelola oleh TNI AU, melalui http:dmayalya.blogspot.co.id diakses tanggal 29 Januari 2016
31
http:lalaleny.blogspot.co.id2015_12_01_archive.html diakses tanggal 29 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
24
2. Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan keselamat-
an, keamanan, kelancaran, serta kenyamanan penerbangan di bandar udara 3.
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan pelestarian lingkungan
4. Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan lahan daratan danatau
perairan bandar udara sesuai dengan rencana induk bandar udara 5.
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan kawasan keselamatan operasional penerbangan dan daerah lingkungan kerja bandar udara serta
lingkungan kepentingan bandar udara 6.
Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan standar kinerja operasional pelayanan jasa di bandar udara
7. Memberikan sanksi administratif kepada badan usaha bandar udara, unit
penyelenggara bandar udara, danatau badan usaha lainnya yang tidak memenuhi ketentuan keselamatan, keamanan, kelancaran serta kenyamanan
penerbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 229 dapat dijelaskan bahwa kewenangan yang bersifat
pengaturanpengendalian, pengawasan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pemerintahan di bandara bersama institusi pemerintahan lain, termasuk institusi
lain yang berkepentingan langsung seperti airlines untuk mewujudkan bandara yang aman, nyaman, dan lancar. Kewenangan dalam hal pengawasan, di antaranya
menetukan penutupan atau perpanjangan jam operasi bandara dan penggunaan atau penutupan sebagian fasilitas pokok sisi udara air side untuk dioperasikan dalam
keadaan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
25
Kewenangan pengelola Bandar Udara setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, yaitu menjalankan dan melakukan pengawasan untuk
menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan. Pengawasan meliputi kegiatan pengawasan pembangunan dan pengoperasian agar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan termasuk melakukan tindakan korektif dan penegakan hukum. Pembinaan Penerbangan dilakukan dengan memperhatikan
seluruh aspek kehidupan masyarakat dan diarahkan untuk memperlancar arus perpindahan orang dan atau barang secara massal melalui angkutan udara dengan
selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman, dan berdaya guna. Pembinaan dilakukan secara terkoordinasi dan didukung oleh instansi terkait yang
bertanggung jawab di bidang industri pesawat udara, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keuangan dan perbankan sebagaimana Pasal 10
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009. Kewenangan untuk menjalankan dan melakukan
pengawasan terhadap
dipenuhinya ketentuan
peraturan perundangundangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan
penerbangan diserahkan kepada kepada Menteri Perhubungan yang kemudian diundangkan PermenHub Nomor 41 Tahun 2009 yang diserahkan kepada Otoritas
Bandar Udara, seyogyanya tidak ditindak lanjuti penjabaran lebih lanjut mengenai kewenangan dari pengelola Bandar Udara. Untuk itu hendaknya mempertegas
ketentuan Pasal 231 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.
32
32
Ginta Pedhiena, Kewenangan Kantor Otoritas Bandar Udara, Jurnal Ilmu Hukum Vol. 7, No. 13, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2011, hal 33
Universitas Sumatera Utara
26
C. Hak dan Kewajiban Pihak Pelaksana Pelayanan dan Pengamanan Kargo di Bandar Udara