CONFLICT AND TOLERANCE Embrace The Tourism With Enchanting Maimoon Palace

63

BAB VI CONFLICT AND TOLERANCE

Setelah perancang mempresentasikan hasil rancangan, diadakan pengujian konsep rancangan. Adanya saran kepada perancang mengenai struktur bangunan yang akan digunakan pada bangunan. Karena pada bangunan hotel butik maupun apartemen menggunakan sistem kantilever yang tergolong panjang namun dapat diselesaikan. Perlunya penjelasan mengenai sistem kantilever yang memerlukan struktur utama vertikal dan horisontal sebagai penopang bangunan sehingga pada bagian kantilever dapat ditahan oleh struktur utama. Pentingnya perancang mengetahui mengenai pasar yang ingin dicapai serta mengenai pengunjung yang akan berkunjung ke hotel butik Pentingnya mengenai apa yang dimaksud dengan Enchanting of Maimoon Palace baik berupa fisik maupun non fisik?, lalu pentingnya mengetahui mengenai latar belakang mengenai bentukan jalur pedestrian pada bagian depan Istana Maimoon dan pada bagian belakang Istana Maimun yang terdapat ruang publik, termasuk menyarankan landscaping yang ada pada area tersebut tidak menggunakan pohon melainkan menggunakan tanaman hias sehingga pejalan kaki atau dapat menikmati dan dapat merasakan skenario yang diinginkan oleh perancang. Hal ini dikarenakan jika menggunakan pohon, ruang publik tersebut akan tertutup dan tidak terdapat view yang akan dinikmati. Penempatan pohon boleh diletakkan pada areal tersebut tetapi jangan terlalu banyak mengingat area tersebut merupakan ruang publik dimana terdapat pertunjukkan. Kesimpulan dari presentasi menurut perancang adalah perancang harus dapat menyelesaikan sistem struktur yang akan digunakan untuk pada sistem kantilever Universitas Sumatera Utara bangunan, pada bagian ruang publik sebaiknya menggunakan tanaman hias, tanaman hias juga dapat berfungsi sebagai pengarah ke suatu tempat dan landscape pada bagian depan Istana Maimun sebaiknya dikembalikan pada bentuk awal, hal ini dikarenakan pada bagian depan Istana Maimun pada keadaan eksisting merupakan rerumputan hijau. Bertujuan agar ketika pihak istana jika mengadakan acara, adat istiadat, acara kesultanan atau pesta pernikahan sultan tempat ini dapat digunakan sebagai tempat berlangsungnya acara. Tahap pengujian rancangan telah dilalui oleh perancang dan tahap perbaikan terhadap rancangan dimulai. Terdapat beberapa bagian-bagian dari rancangan yang harus diperbaiki maupun di ubah sesuai saran yang diberikan. Pada bagian depan bangunan Istana Maimun terdapat lapangan hijau yang luas, lapangan yang berada pada bagian depan istana biasa digunakan untuk berbagai acara yang diselenggarakan oleh pihak istana, seperti pernikahan sultan, dll. Pada rancangan sebelumnya, perancang menggunakan space yang cukup besar pada lapangan ini untuk dijadikan jalur pedestrian atau turis yang tidak menggunakan kendaraan dan pada bagian ini terdapat juga sitting area bagi pengunjung dan untuk mengabadikan kunjungan ke Istana Maimun gambar 5.6. Lalu, atas saran tersebut perancang mengubah bentuk jalur pedestrian menjadi lebih sederhana dan kembali ke bentuk awal yaitu pada bagian tengah terdapat fountain yang pada kondisi eksisting tidak aktif lagi. Disepanjang jalur pedestrian akan ditanami tanaman hias, sehingga tanaman hias ini secara tidak langsung mengarahkan pejalan kaki ke suatu tempat yang menjadi tujuan gambar 6.1. Universitas Sumatera Utara Pada lokasi tapak Istana Maimun, perancang membuat jalur pedestrian khusus yang diperuntukkan oleh pengujung hotel, tamu hotel, penghuni apartemen dan tamu apartemen Gambar 6.1. Jalur ini direncanakan berdekatan dengan jalur pedestrian pengujung Istana Maimun, sehingga ketika pejalan kaki yang memiliki tujuan ke salah satu bangunan hotel butik atau apartemen akan menikmati bangunan Istana Maimun. Salah satu tujuan dari skenario yang direncanakan oleh perancang adalah Istana Maimun sebagai bangunan eksisting yang berada pada lokasi dan merupukan bangunan preservasi dengan tingkat kunjungan tertinggi kota Medan, sedangkan bangunan hotel butik dan apartemen merupakan fasilitas tambahan untuk menunjang kunjungan Istana Maimun, sehingga setiap kegiatan atau aktifitas yang direncanakan pada tapak semampu mungkin perancang melibatkan Istana Maimun seperti view ke istana ataupun penampilan tarian istana pada ruang publik yang direncanakan. Gambar 6.1 Groundplan setelah diperbaiki Universitas Sumatera Utara Pada jalur pedestrian, perancang membuat perbedaan ketinggian untuk kenyamanan pedestrian, jalur kendaraan dan jalur pedestrian dipisahkan oleh tanaman hias sehingga terdapat perbedaan. Pada bagian depan kanan dan kiri Istana Maimun diperuntukkan untuk tempat parkir kendaraan roda 2 dua, kendaraan roda 4 empat, taxi dan bus pariwisata. pada rancangan sebelumnya pada tempat ini tidak sediakan jalur atau akses menuju ke bangunan atau istana. Setelah melalui tahap pengujian, perancang membuat jalur atau akses bagi pemilik mobil untuk dapat mengakses ke istana ataupun ke bangunan hotel butik atau apartemen. Setelah menyeberangi jalur kendaraan, pemilik mobil akan melewati atau menggunakan jalur yang sama dengan jalur pedestrian Gambar 6.1. Pada bagian belakang Istana Maimun terdapat ruang publik dimana direncanakan terdapat pohon-pohon yang rindang. Setelah melalui tahap pengujian rancangan, penguji memberikan saran agar tanaman yang ditanam diganti menjadi tanaman hias. Tanaman hias bertujuan sebagai pengarah agar pejalan kaki dapat terarah menuju tempat pertunjukkan, dimana tempat pertunjukkan ini mempertunjukkan tarian maupun live music yang berasal dari Istana Maimun dan tempat pertunjukkan yang sebelumnya tidak memiliki tempat duduk diganti menjadi amphiteater, sehingga penggunjung dapat duduk dan menikmati ruang publik pada Istana Maimun Gambar 6.2. Gambar 6.2 Potongan Amphiteater Universitas Sumatera Utara Struktur bangunan kantilever pada bangunan hotel butik dan apartemen yang memiliki kantilever akan menggunakan sistem struktur truss. Truss bangunan akan ditopang oleh balok kolom utama yang memiliki ukuran yang lebih besar, sehingga mampu menopang lantai kantilever tersebut gambar 6.3. Meskipun pada lantai yang memiliki kantilever memiliki truss, pada ruangan kamar hotel memiliki pintu yang dapat diakses menuju ke balkon untuk menikmati keadaan luar bangunan. Pada bagian dalam gedung juga terdapat trus yang berguna sebagai pengaku untuk menahan kantilever pada bangunan sehingga pada kamar yang memiliki kantilever akan berbeda dengan rungan yang lain dan penataan ruangnya gambar 7.4. Gambar 6.3 Ilustrasi sistem struktur truss Gambar 6.4 Truss pada bagian kamar hotel Universitas Sumatera Utara Selain struktur bangunan yang merupakan salah satu bagian penting dalam suatu bangunan. Bagian lain yang pentingnya adalah rencana elektrikal dan rencana santitasi. Pada rencana elektrikal merupakan penjelasan dari bagaimana listrik dari PLN yang akan didistribusikan ke bangunan dan dari bangunan didistribusikan ke dalam ruang-ruang yang ada didalam bangunan. Biasanya pada suatu bangunan terdapat aliran listrik diawali dari PLN lalu didistribusikan ke MCB. Pada MCB ini arus dibagi menjadi 2 dua bagian yaitu aliran listrik langsung dan generator. Guna dari MCB adalah sebagai pemindahan arus listrik pada saat terjadi pemadaman listrik. Dari MCB kemudian didistribusikan ke panel induk dan dari panel induk akan didistribusikan ke setiap lantai dan ruangan gambar 7.5 dan gambar 7.6. Gambar 6.5 Skema pendistribusian listrik pada bangunan hotel butik Universitas Sumatera Utara Rencana sanitasi merupakan unsur terpenting pada suatu bangunan. Karena perencanaan pemipaan jika tidak direncanakan secara teliti dan tepat dapat menyebabkan kesalahan fatal pada bangunan. Pada saat proses pengerjaan dilapangan tingkat ketelitian sangat diperlukan karena jika kurang teliti dan mahir dapat menyebabkan kebocoran yang dapat menyebabkan kerugian oleh berbagai pihak dan akan meningkatkan jumlah pengeluaran untuk perbaikan. Perencanaan sanitasi dibedakan menjadi 4 pipa yaitu air bersih, air kotor, air berat, air hujan dan air panas. Dengan perbedaan warna air bersih biru, air kotor kuning, air berat cokelat, air hujan hijau dan air panas biru. Berikut merupakan skema perencanaan pemipaan pada bangunan hotel butik dan apartemen Gambar 6.7. Gambar 6.6 Skema pendistribusian listrik pada bangunan apartemen Universitas Sumatera Utara Pembagian zona-zona tiap bangunan seperti ruangan, sirkulasi, taman, pendistribusian sanitasi dan pendistribusian elektrikal akan dibuat dalam bentuk diagram aksonometri. Diagram aksonometri diperlukan dalam tahap rancangan, hal ini dikarenakan diagram aksonometri menjelaskan mengenai pembagian zona-zona dan pendistribusian dalam bangunan, sehingga sebelum melihat denah rancangan yang dirancang. Orang yang terlebih dahulu melihat diagram aksonometri rancangan akan memahami maksud dari rancangan yang telah direncanakan oleh perancang. Diagram akosonometri lebih diperuntukkan untuk bangunan high-rise, karena dengan diagram aksonometri dapat terlihat bagaimana pembagian zona bangunan hingga struktur bangunan yang akan direncanakan pada bangunan, sehingga orang yang melihat diagram aksonometri dapat memberikan masukan atau ide untuk bangunan yang akan direncanakan atau direalisasikan. Gambar 6.7 Skema pendistribusian air pada bangunan Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan diagram aksonometri bangunan hotel butik, yaitu pembagian zona pada bagian publik kuning dan zona private abu-abu, pada zona privat merupakan ruangan kamar hotel yang akan diperuntukkan untuk tamu hotel gambar 7.8, pada setiap lantai kamar hotel terdapat roof garden yang dapat diakses oleh tamu hotel gambar 7.9, jalur sirkulasi kamar hotel gambar 6.10 setelah tamu hotel tersebut keluar dari lift dan menuju kamar hotel. Gambar 6.8 Pembagian zona publik dan privat Gambar 6.9 Roof garden Universitas Sumatera Utara Isi dari core bangunan warna biru = lift. warna cokelat = sirkulasi pada bagian core, warna merah = sirkulasi manusia ketika memasuki bangunan hingga ke atap bangunan gambar 6.11, zona secara vertikal warna kuning = publik, warna biru langit = semi publik, warna biru = kamar hotel dan warna merah = sirkulasi bangunan gambar 6.12, ruangan kamar hotel pada bangunan butik hotel gambar 6.13, Sistem elektrikal yang digunakan pada bangunan. Pada bagian vertikal berwarna kuning merupakan shaft elektrikal dimana setiap lantai akan terdapat sub-panel yang akan didistribusikan pada tiap ruangan kamar hotel. Hal ini memudahkan teknisi ketika pengecekan pada kamar atau ruangan jika terjadi kerusakan aliran listrik gambar 6.14. Gambar 6.10 Sirkulasi pada area privat Gambar 6.11 Servis dan akses Universitas Sumatera Utara Gambar 6.12 Zona vertikal Gambar 6.13 Peletakan kamar hotel Gambar 6.14 Pendistribusian listrik Universitas Sumatera Utara tangga kebakaran yang terletak ditengah bangunan sehingga ketika terjadi kebakaran pada bangunan, orang-orang yang terdapat didalam bangunan lebih mudah untuk diakses. Pada bangunan hotel butik dilengkapi dengan 2 dua tangga kebakaran gambar 6.15, sistem sanitasi pada bangunan warna biru = air bersih dan warna merah = air panas. Air bersih pada bangunan ini ditampung pada bagian bawah lantai kemudian dipompa pada tangki air atas bangunan, tangki atas bangunan terdapat 2 dua kemudian salah satu dari tangki air didistribusikan ke boiler kotak merah kemudian didistribusikan pada setiap lantai kamar hotel dan loker kolam renang. Sistem distribusi air dari atap bangunan akan disalurkan pada tiap shaft yang telah direncanakan sehingga ketika pendistribusian pipa pada tiap kamar menjadi lebih mudah dan dapat jika terjadi penyumbatan akan memudahkan untuk perbaikan. Antar tiap kamar hotel terdapat satu shaft gambar 6.16 dan gambar 6.7. Gambar 6.15 Tangga kebakaran Universitas Sumatera Utara struktur bangunan hotel butik pada bangunan ini menggunakan sistem stuktur baja besi I. Pemilihan sistem struktur baja pada bangunan gambar 6.17 karena pada bangunan memiliki kantilever yang cukup panjang sehingga memudahkan dalam pelaksanaan, untuk balok anak dibuat bersilang agar plat lantai pada setiap bagian memikul beban 16m 2 . Gambar 6.17 Sistem struktur Gambar 6.16 Sistem utilitas Universitas Sumatera Utara Diagram aksonometri dari bangunan apartemen, yaitu: pembagian zona pada bagian publik kuning dan zona private abu-abu, pada zona privat merupakan ruangan unit apartemen gambar 6.18, pada setiap lantai hunian terdapat roof garden yang dapat diakses oleh pemilik unit apartemen gambar 6.19, jalur sirkulasi unit apartemen gambar 6.20 setelah pemilik atau tamu apartemen tersebut keluar dari lift dan menuju unit apartemen. Gambar 6.18 Pembagian zona publik dan privat Gambar 6.19 Roof garden Universitas Sumatera Utara ruangan yang terdapat pada core bangunan warna biru = lift. warna cokelat = sirkulasi pada bagian core, warna pink = sirkulasi manusia ketika memasuki bangunan hingga ke atap bangunan gambar6.21, perbedaan zona secara vertikal warna kuning = publik, warna biru = kamar hotel dan warna merah = sirkulasi bangunan. Pada bangunan apartemen dari lantai 2 dua hingga lantai 12 dua belas merupakan unit apartemen gambar 6.22. Unit apartemen pada bangunan gambar 6.23 Gambar 6.20 Sirkulasi pada area privat Gambar 6.21 Service dan akses Universitas Sumatera Utara sistem elektrikal yang digunakan pada bangunan. Pada bagian vertikal berwarna kuning merupakan shaft elektrikal dimana setiap lantai akan terdapat sub-panel yang akan didistribusikan pada tiap unit apartemen. Hal ini memudahkan teknisi ketika pengecekan pada unit jika terjadi kerusakan gambar 6.24, tangga kebakaran yang terletak ditengah bangunan sehingga ketika terjadi kebakaran pada bangunan orang-orang yang terdapat didalam bangunan lebih mudah untuk diakses. Pada bangunan apartemen dilengkapi dengan 2 dua tangga kebakaran gambar 6.25, sistem sanitasi pada bangunan warna biru = air bersih. Air bersih pada bangunan ini ditampung pada bagian bawah lantai Gambar 6.22 Zona vertikal Gambar 6.23 Peletakan unit apartemen Universitas Sumatera Utara kemudian dipompa pada tangki air atas bangunan, tangki atas bangunan terdapat 2 dua kemudian didistribusikan pada kesetiap lantai dan ruangan. Sistem distribusi air dari atap bangunan akan disalurkan pada tiap shaft yang telah direncanakan sehingga ketika pendistribusian pipa pada tiap kamar menjadi lebih mudah dan dapat jika terjadi penyumbatan akan memudahkan untuk perbaikan. Antar tiap unit apartemen terdapat satu shaft. Pada apartemen tidak terdapat boiler air panas sehingga ketika pemilik apartemen ingin menggunakan air panas, pemilik tersebut harus memasangnya sendiri gambar 6.26 Gambar 6.24 Sistem elektrikal Gambar 6.25 Tangga kebakaran Universitas Sumatera Utara struktur bangunan hotel butik pada bangunan ini menggunakan sistem stuktur baja besi I. Pemilihan sistem struktur baja pada bangunan gambar 6.27 karena pada bangunan memiliki kantilever yang cukup panjang sehingga memudahkan dalam pelaksanaan, untuk balok anak dibuat bersilang agar plat lantai pada setiap bagian memikul beban 16m 2 . Gambar 6.26 Sistem utilitas Gambar 6.27 Sistem Struktur Universitas Sumatera Utara Pada kamar hotel maupun unit apartemen pada bagian kantilever yang terdapat truss, penyelesaian ruangan tersebut menggunakan vinyl dengan pola yang telah ditentukan oleh perancang gambar 6.28. Pada kamar tersebut juga terdapat pintu yang dapat diakses menuju ke balkon. Kolom dan balok yang digunakan merupakan sistem struktur baja, sehingga penyambungan antara baja yang satu dengan baja yang lainnya menggunakan plat sebagai penyatu kemudian di pasang baut. Kolom dan balok WF akan di lapisi dengan cor semen agar jika terjadi kebakaran baja tersebut tidak cepat meleleh ataupun roboh gambar 6.29. Ukuran kolom WF adalah 80 x 30 cm, sedangkan untuk balok induk WF 40 x 20 Gambar 6.28 Penyelesaian interior kamar Gambar 6.29 Detail kolom - balok Universitas Sumatera Utara cm dan balok anak WF 20 x 10 cm. Penyambungan antara kolom dilatasi menggunakan plat baja dengan jarak minimal 15 cm gambar 6.30. Detail roof garden yang digunakan pada bangunan gambar 6.31. Gambar 6.31 Detail roof garden Gambar 6.30 Detail Dilatasi Universitas Sumatera Utara Potongan prinsip bangunan hotel butik gambar 6.32. Tinggi balkon pada bangunan hotel butik sekitar 95cm dan tinggi jenggot sekitar 80 cm. Pada balkon bangunan dipasang plafond GRC dengan ketinggian 3.20 dari lantai balkon. Pada potongan prinsip terdapat 3 detail yaitu detail dak beton atap, detail balkon dan detail plafond pada bagian interior bangunan . Gambar 6.32 Potongan prinsip hotel butik Universitas Sumatera Utara Sama seperti bangunan butik hotel, Potongan prinsip bangunan apartemen gambar 6.33. Tinggi balkon pada bangunan hotel butik sekitar 100cm dan tinggi jenggot sekitar 50 cm. Pada balkon bangunan dipasang plafond GRC dengan ketinggian 2.90 dari lantai balkon. Pada potongan prinsip terdapat 2 detail yaitu detail dak beton atapdetail balkon dan detail plafond pada bagian interior bangunan . Gambar 6.33 Potongan prinsip bangunan apartemen Universitas Sumatera Utara Salah satu detail penting dalam bangunan adalah core atau inti bangunan. Pada inti bangunan terdapat lift penumpang, lift servis, tangga kebakaran, AHU dan shaft servis. Pada inti bangunan hotel butik terdapat 2 lift penumpang dan 1 lift service dan beberapa shaft gambar 10.34 dan pada inti bangunan apartemen terdapat 3 lift penumpang dan 1 lift service dan beberapa shaft gambar 6.35. Gambar 6.34 Core hotel butik Gambar 6.35 Core apartemen Universitas Sumatera Utara 86

BAB VII ITS OKAY