TO KNOW MORE Embrace The Tourism With Enchanting Maimoon Palace

26

BAB IV TO KNOW MORE

Dari pembahasan sebelumnya mengenai studi kasus proyek sejenis yang dilakukan oleh perancang, terdapat beberapa hal yang nantinya akan berguna bagi proyek yang akan dilaksanakan. Berdasarkan rencana untuk penambahan fasilitas hotel butik dan apartemen pada lokasi Istana Maimun guna meningkatkan minat dan angka kunjungan wisatawan. Langkah yang dilakukan untuk memudahkan perancang dalam menyelesaikan proyek ini adalah melakukan pemograman. Sebab, dalam pemograman perancang akan menentukan beberapa hal, pada hotel butik yang perlu diperhatikan adalah penentuan jumlah bintang pada hotel, perhitungan jumlah kamar dan batasan kamar hotel butik, jumlah parkir kendaraan, tingkatan kelas kamar hotel dan jumlah restoran pada hotel. Sedangkan, pada apartemen hal yang perlu diperhatikan adalah perhitungan jumlah unit apartemen, jumlah parkir kendaraan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pemilik unit apartemen kolam renang, fitness, dan lain-lain. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan ke dua mengenai luas lokasi Istana Maimun ± 4 hektar dan luas lokasi yang direncanakan untuk pembangunan sekitar ± 2 hektar. Dari data dan tinjauan lokasi secara tidak langsung memiliki suatu batasan dalam merancang hotel butik dan apartemen. Jika dilihat dari kondisi lokasi disekitar Istana Maimun yang didominasi oleh pertokoan dengan aktivitas perdagangan sedang, wisatawan yang berkunjung dari semua kalangan, dan kondisi lingkungan kediaman keluarga Istana Maimun yang memiliki tingkat ekonomi menengah, maka perancang mengambil keputusan agar bangunan yang dirancang bersifat kelas menegah, baik hotel maupun apartemen. Sebab, Istana Maimun terbuka untuk umum dan kalangan yang Universitas Sumatera Utara berkunjung ke Istana Maimun dari kalangan menengah ke bawah sampai menegah ke atas, sehingga tidak ada kesenjangan sosial ketika memasuki Istana Maimun. Pemilihan hotel butik sebagai fasilitas tambahan pada lokasi dengan klasifikasi bintang 4 empat, daripada hotel bisnis. Karena lokasi yang akan dibangun memiliki bangunan bersejarah sehingga hotel butik lebih cocok dibanding hotel bisnis. Hotel butik dalam konsepnya memiliki suatu tema sehingga wisatawan yang datang akan merasakan suasana yang berbeda dengan hotel lain. Sedangkan hotel bisnis lebih diperuntukkan pada lokasi yang berdekatan dengan gedung perkantoran sehingga ketika mencari penginapan tidak perlu membutuhkan jarak yang jauh untuk mencari penginapan. Terdapat 11 hotel bintang 4 dikota medan dengan total kamar hotel bintang 4 yang berada di kota Medan adalah 1885 kamar. Jika dibagi total kamar bintang 4 dengan jumlah hotel yang ada maka rata-rata hotel berbintang 4 terdapat 171 kamar hotel. Dari Badan Pusat Statistik kota Medan, rata-rata okupansi setiap tahun meningkat setiap tahunnya tabel 4.1. Tabel 4.1 Rata-rata okupansi per-tahun Tahun Rata-rata okupansi 2010 42,81 2011 42,85 2012 42,86 2013 44,01 Rata-rata okupansi dari 4 tahun adalah sebesar 43.13. Dari rata-rata okupansi tersebut akan ditemui jumlah kamar yang efektif atau yang dibutuhkan pada tahun 2014 yaitu 43.13 x 171 kamar = 73 kamar hotel. Hotel butik memiliki kamar maximun 150 kamar sehingga untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung hotel maka dari 73 kamar Sumber: Badan Pusat Statistik kota Medan Universitas Sumatera Utara penmabahan x 35 sehingga total kamar yang dibutuhkan dalam hotel butik adalah 100 kamar. Kamar hotel terbagi menjadi 4 tipe tabel 4.2. Fasilitas yang terdapat pada butik hotel dengan klasifikasi bintang 4 yaitu terdapat 2 dua restoran dengan salah satu restoran merupakan coffee shop, kolam renang, spa dan sauna, fitness dan ballroom dengan kapasitas sekitar 750 orang. Tabel 4.2 Tipe kamar hotel butik Type Luasm 2 Jumlah Ruang Standar 32 60 Deluxe 48 24 Eksekutif 80 12 Suite 100 4 Untuk tempat parkir kendaraan menurut Juwana 2005, dalam buku berjudul Sistem bangunan Tinggi, untuk 5 kamar hotel memerlukan 1 parkir kendaraan roda 4 sehingga total parkir kendaraan untuk 100 kamar hotel adalah 20 parkir kendaraan roda 4, pengunjung ballroom dengan kapasitas 500 orang diperlukan 75 parkir kendaraan roda 4 dan staff hotel dari 147 diasumsikan 10 yang menggunakan kendaraan roda 4 maka memerlukan 15 parkir kendaraan roda 4. Total parkir kendaraan roda 4 yang dibutuhkan untuk hotel butik adalah sekitar 110 tempat parkir. Untuk lift pengunjung hotel setiap 75 kamar hotel memerlukan 1 lift sehingga dalam hotel butik ini memerlukan 2 lift penumpang dan 1 lift untuk servis. Pemilihan apartemen sebagai fasilitas tambahan pada lokasi. Karena pada perancang ingin menciptakan ruang publik pada daerah disekitar Istana Maimun, sedangkan pada tinjauan lokasi pada bagian belakang Istana Maimun terdapat kediaman keluarga sultan sehingga perancang melihat adanya suatu kendala dalam menciptakan ruang publik pada area tersebut. Direncanakan pada saat pembangunan berlangsung keluarga sultan akan direlokasikan ke suatu tempat dalam jangka waktu tertentu, agar memudahkan dalam Universitas Sumatera Utara proses pembangunan. Ketika apartemen telah selesai dibangun, maka keluarga sultan mendapatkan masing-masing satu unit apartemen tanpa perlu mengeluarkan uang untuk membelinya dan dapat menikmati dan menggunakan fasilitas yang tersedia diapartemen dengan tingkat privasi yang tinggi. Pada apartemen dilakukan perhitungan kebutuhan oleh perancang untuk mendapatkan jumlah unit yang diperlukan. Berdasarkan dari website pemerintah kota Medan pada tahun 2010, jumlah populasi kota Medan adalah 2.097.610 jiwa dengan kenaikan populasi pertahuan sebanyak 20. Diperhitungkan pada tahun 2020 jumlah populasi kota Medan mencapai 2.391.322 juwa. Perancang mengasumsikan 1 kepala keluarga terdiri dari 4 anggota keluarga sehingga pada tahun 2020 terdapat 597.830 kepala keluarga. Berdasarkan dari website pemerintah kota Medan terdapat 501.712 kepala keluarga pada tahun 2010. Peningkatan jumlah keluarga per tahun kota Medan mencapai 1, sehingga pada tahun 2020 jumlah kepala keluarga yang ada di kota Medan mencapai 572.058 jiwa. Pada tahun 2020 jumlah kekurangan hunian berkisar 25.972 hunian. Perancang berasumsi yang akan menempati apartemen di kota Medan sekitar 10 maka sekitar 2597 keluarga, sedangkan yang akan menempati apartemen dilokasi Istana Maimun sekitar 259 unit 10. Jumlah unit yang diperkirakan sudah termasuk dengan keluarga sultan yang akan menempati apartemen yaitu 33 kepala keluarga. Total unit apartemen yang direncanakan untuk disewakan atau dijual adalah 226 unit atau 226 kepala keluarga. Total unit apartemen dibagi menjadi 3 tipe tabel 4.3. Pada apartemen ini terdapat kolam renang, fitness, tempat refeksi dan tempat jogging yang hanya dapat digunakan oleh pemilik apartemen sehingga fasilitas ini memiliki tingkat privasi yang tinggi. Apartemen ini juga dilengkapi dengan fasilitas food court yang dapat menampung sekitar 250 orang yang diperuntukkan untuk pemilik apartemen dan pengunjung Istana Maimun. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Tipe unit apartemen Type Luasm 2 Jumlah Ruang Dijual Jumlah Ruang kel. Sultan Studio 46,8 28 4 Dua kamar 2-3 orang 60 120 17 Tiga Kamar 4-5 orang. 80 78 12 Total 226 33 Untuk tempat parkir kendaraan menurut Juwana 2005, dalam buku berjudul Sistem Bangunan Tinggi, setiap 100 unit terdapat 1 lift penumpang sehingga apartemen ini dilengkapi dengan 3 lift penumpang dan setiap 300 unit terdapat 1 lift servis, sedangkan untuk parkir kendaraan, perancang mengasumsikan terdapat 230 tempat parkir kendaraan roda 4 dan 74 tempat parkir kendaraan roda 2. Tinggi bangunan yang di rancang oleh perancang akan mengikuti KKOP Polonia yaitu 45 meter dari muka tanah. Peraturan ini bertujuan agar tinggi bangunan tidak menggangu penerbangan pesawat. Dari fasilitas yang direncanakan oleh perancang untuk hotel dan apartemen, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna ketika berada didalam bangunan. Universitas Sumatera Utara 31

BAB V LETS BE FRIEND