Tabel 2.4. Komposisi Rata – Rata dari Kayu Keras dan Kayu Lunak
Sumber : Buku Manual Training PT.Riau Andalan Pulp And Paper, Wood Yard.
2.4.1. Selulosa
Selulosa adalah bagian utama dari dinding sel kayu yang berupa polimer karbohidrat glukosa dan memiliki komposisi yang sama seperti pati. Beberapa molekul selulosa
membentuk suatu rantai selulosa. Selulosa juga termasuk polisakarida yang mengidentifikasikan bahwa didalamnya terdapat senyawa gula. Rumus kimia
selulosa adalah C
6
H
10
O
5 n
dimana “n” adalah jumlah pengulangan unit glukosa.
Gambar 2.4.1. Struktur kimia molekul selulosa
Faktor–faktor yang memungkinkan selulosa digunakan untuk memproduksi pulp dan kertas adalah sebagai berikut :
a. Jumlah nya nya yang banyak sehingga harganya murah
b. Secara alamiah berwarna putih
c. Zat ini umumnya berbentuk serat dan kekuatan tarik nya sangat tinggi
d. Tidak dapat larut dalam air dan pelarut organik
e. Tahan terhadap sejumlah bahan kimia.
Komponen Komposisi
Kayu Keras Hardwood Kayu Lunak Softwood
Selulosa 45 ± 2
42 ± 2 Hemiselulosa
30 ± 5 27 ± 2
Lignin 20 ± 4
28 ± 3 Ekstratif
5 ± 3 3 ± 2
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Hemiselulosa
Hemiselulosa juga merupakan yang dibentuk dari gula sebagai komponen utamanya. Berbeda dengan selulosa yakni hanya merupakan polimer dari 5 jenis polimer yang
berbeda yaitu Glukosa, Manosa, Galaktosa, Xylosa dan Arabinosa. Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi 300 ke bawah. Selama pembuatan pulp, hemiselulosa
lebih cepat bereaksi dibandingkan selulosa. Selulosa cukup tahan dalam proses pembuatan pulp dan pemutihan pulp bleaching sedang kan hemiselulosa akan
mengalami degradasi dan sebagian terbuang.
2.4.3. Lignin
Lignin adalah polimer yang sangat kompleks yang tersusun dari unit-unit fenil propana yang membentuk dinding sel pada kayu. Lignin merupakan komponen non-
karbohidrat utama pada kayu dan juga merupakan perekat antara serat–serat kayu. Komponen ini harus dihilangkan pada proses pemutihan agar mutu pulp yang
dihasilkan lebih baik karena lignin dapat menyebabkan pulp berwarna coklat. Lignin dapat dihidrolisis dan diekstraksi dari kayu atau diubah menjadi
turunan yang dapat larut. Turunan lignin yang dapat larut dibentuk dengan memperlakukan kayu pada suhu tinggi dan memberikan larutan yang mengandung
Belerang Oksida SO
2
dan ion–ion Hidrogen Sulfida H
2
S. Lignin juga dapat larut sebagai alkali lignin pada kayu dengan suhu tinggi 170
o
C dengan menambahkan NaOH dan Na
2
S Annonim, 1995.
2.4.4. Zat ekstraktif