Bilangan Kappa Kappa Number

2.7. Bilangan Kappa Kappa Number

Bilangan kappa merupakan kandungan lignin dalam pulp yang menandakan derajat delignifikasi. Hubungan antara kappa number dengan kandungan lignin adalah Lignin = 0.147 x Kappa Number Sebelum kappa masuk kedalam proses bleaching, maka perlu dilakukan pengukuran bilangan kappa pada tahap sebelum nya: 1. Bilangan kappa pada Pre-O 2 Tujuan dari pengukuran bilangan kappa pada tahap ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan proses pemasakan pulp sebelum nya dan sebagai referensi untuk mengetahui reduksi kappa pada tahap selanjut nya sehingga akan dikehendaki seberapa banyak bahan kimia yang akan diberikan pada tahap delignifikasi oksigen. 2. Bilangan kappa pada Post-O 2 Tujuan dilakukan pengukuran tahap ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan proses delignifikasi oksigen dan untuk memprediksi konsumsi bahan kimia pada proses bleaching Bilangan kappa yang terlalu tinggi yang masuk kedalam proses bleaching, akan menyebabkan tinggi nya bahan kimia yang dibutuhkan, susah untuk di bleaching, serta memungkinkan untuk terjadi masalah pada produk akhir pulp seperti dirt count dan shive, dan kontribusi meningkat nya COD Chemical Oxygen Demand , sedangkan jika bilangan kappa terlalu rendah, kebutuhan bahan kimia pada proses bleaching juga rendah, mudah untuk di bleaching, tetapi memungkinkan terjadinya kerusakan serat Anonim, 2000. Dibawah ini adalah beberapa kemungkinan penyebab serta tindakan yang disarankan jika harga bilangan kappa tinggi ; Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7. Penyebab Ketidakstabilan Bilangan Kappa No Kemungkinan Penyebab Tindakan Yang Disarankan a. Tidak stabil nya pH reaksi dalam proses O 2 delignifikasi sehingga reaksi degradasi lignin tidak efektif Menstabilkan pH di range 10.8–11.2 untuk memperoleh reaksi yang optimal. Sehingga degradasi lignin terjadi secara efektif b. Temperatur di O 2 reaktor tidak stabil sehingga proses reaksi kurang efektif Untuk memperoleh proses reaksi temperatur yang efektif di O 2 Reaktor; Pre -O 2 reaktor : 80 o C – 85 o C Post-O 2 reaktor : 90 o C – 105 o C c. Konsistensi inlet reaktor yang tidak stabil yang disebabkan banyak nya dilution pada dilution screw Tinggi-rendah konsitensi dikontrol dengan mengefektifkan dilution. Konsitensi pulp optimal 9.0 – 10.5 . d. Rendahnya tekanan di tahap Pre-O 2 dan Post-O 2 yang diberikan pada O 2 Reaktor, sehingga proses delignifikasi lignin berlangsung sangat cepat dan tidak efektif Meningkatkan tekanan optimal pada O 2 rektor; Pre -O 2 reaktor : 5 bar Post-O 2 reaktor : 2–3 bar e. Lemah nya sensor pembacaan pH, Temperatur, Tekanan, Flow meter dan Kappa analyzer sehingga data kurang akurat di lapangan dengan data di DCS, sehingga mempengaruhi proses reaksi dan penggunaan serta suplai bahan kimia. Lakukan maintenance dan pengontrolan sensor secara berkala dan se-efektif mungkin. f. Terbentuknya scaling pada tabung O 2 rekator yang mengakibatkan retention time reaksi terlalu cepat Perlunya dilakukan “flushing” dibersihkan dengan tekanan tinggi, sehingga proses degradasi lignin di O 2 reaktor terjadi secara efektif. Rt di pre-O 2 = 20 menit Rt di Post-O 2 = 60 menit g Faktor dari tahapan digester dan kualitas chip serta jenis kayu Pengontrolan seefektif mungkin pada setiap tahap Sumber : PT.Riau Andalan Pulp And Paper, P.E. Fiberline Departmen Universitas Sumatera Utara Adapun Parameter yang mempengaruhi harga bilangan kappa dalam proses sebelum tahapan bleaching adalah: a. Temperatur Kappa number dipengaruhi oleh temperatur proses, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan pada proses delignifikasi oksigen di O 2 reaktor maka harga bilangan kappa akan semakin rendah, karena suhu yang tinggi mengoptimalkan kinerja O 2 dalam mendegrasi lingin dapat terjadi dengan sempurna, sehingga diperoleh harga bilangan kappa yang rendah. Begitu sebalik nya, apabila suhu reaktor proses rendah, maka degradasi lignin kurang efektif. b. Waktu Kappa number berbanding terbalik dengan waktu, dimana harga bilangan kappa akan menurun seiring lama nya waktu reaksi dan proses itu terjadi. Ini menunjukan bahwa lebih mudah mendegradasi lignin dengan waktu yang lama dibandingkan dengan waktu yang cepat. c. pH reaksi pH berpengaruh terhadap reaksi degradasi lignin. Oleh karena itu, jika pH reaksi rendahtinggi menyebabkan reaksi tidak berlangsung sempurna sehingga penurunan bilangan kappa tidak efektif. d. Konsitensi Konsitensi sangat berpengaruh terhadap dosis kimia yang berperan aktif dalam mendegradasi senyawa lignin dalam pulp. Oleh karena itu semakin tinggi konsitensi maka dosis kimia menjadi tidak seimbang, sehingga penurunan bilangan kappa kurang efektif, namun sebaliknya apabila terlalu rendah maka oksigen dalam O 2 reaktor lebih banyak bereaksi dengan liqour dibanding pulp sehingga harga bilangan kappa masih tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan 3.1.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jumlah Soda Loss Dalam Pulp Terhadap Pemakaian ClO2 Di Do Tower Pada Unit Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

23 145 60

Pengaruh Penambahan Oksigen (O2) Pada Tower EOP Terhadap Jumlah Pemakaian Klorin Dioksida (ClO2) Pada Tower D1 Di Unit Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea

6 67 51

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau

0 0 12

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau

0 0 2

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau

0 0 3

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau

0 1 14

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau Chapter III V

0 0 5

Pengaruh Ph Terhadap Brightness Pulp Pada Tahap Eo Di Unit Bleaching Difiberline 1 Di PT. Riau Andalan Pulp And Paper,Tbk. Pelalawan Riau

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum Kayu - Pengaruh Kappa Number dalam Pulp Terhadap Jumlah Pemakaian Klorin Dioksida (CLO2) pada Tahap DO di Unit Bleaching Fiberline 2 PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Tbk. Pelalawan-Riau

0 0 25

Pengaruh Kappa Number dalam Pulp Terhadap Jumlah Pemakaian Klorin Dioksida (CLO2) pada Tahap DO di Unit Bleaching Fiberline 2 PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Tbk. Pelalawan-Riau

0 1 13