Hakikat Menulis Deskripsi Pembelajaran Menulis Deskripsi a. Hakikat Menulis

commit to user 21 Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, Tarigan mengatakan bahwa penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dan kondisi yang tepat. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara penulisan seseorang. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Angelo dalam Tarigan 1983:22 antara lain : a maksud dan tujuan penulis, b pembaca, dan c waktu dan kesempatan. Untuk menjadi seorang penulis yang baik, lebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan penulisannya. Kemudian harus dilihat kondisi pembaca, artinya tulisan ini ditujukan kepada pembaca dengan mempertimbangkan usia, pengetahuan, dan minatnya. Selain itu, yang harus diperhatikan adalah waktu dan kesempatan. Artinya, model tulisan yang dibuat harus sesuai dengan peristiwa yang terjadi, sehingga menarik untuk diungkapkan dan dibaca.

b. Hakikat Menulis Deskripsi

Menurut Parera 1993: 5 deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskriptif berhubungan dengan pengalaman pancaindera. Seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sumarlam 2003: 21 wacana deskripsi pada dasarnya berupa rangkaian tuturan yang memaparkan atau melukiskan sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya pengalaman yang agak imajinatif terhadap sesuatu, sehingga pembaca atau pendengar merasa seolah-olah mengalami atau mengetahuinya secara langsung. Sedangkan dalam menulis efektif deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar. Bagaimana mereka ikut melihat atau mendengar merasakan atau mengalami sendiri secara langsung objek tersebut Atar Semi, 1993: 42. Interpretasi penulis dalam wacana deskripsi sangat commit to user 22 kuat pengaruhnya. Kemunculan wacana deskripsi hampir selalu menjadi bagian dari wacana yang lain. Objek yang dipaparkan dalam wacana deskripsi misalnya tentang sketsa pemandangan, perwatakan, suasana ruang dll. Atar Semi 1993: 42 menyatakan beberapa ciri tanda penulisan atau karangan deskripsi, yaitu: a deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek; b deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas; c deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata diksi yang menggugah; d deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan. Pada umumnya objek itu benda, alam, warna, dan manusia; e organisasi penyampaian lebih banyak menggunakan susunan paparan terhadap suatu detail. Menurut Keraf 1981: 132-169 wacana dalam bentuk deskripsi dibedakan menjadi dua, yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang atau tokoh. Deskripsi tempat berdasarkan pada tiga hal yaitu suasana hati, bagian yang relevan, dan urutan kejadiannya. Dalam kaitannya dengan suasana hati yang manakah yang paling menonjol untuk dijadikan landasan. Berkaitan dengan bagian yang relevan penulis deskripsi juga harus mampu memilih detail-detail yang relevan untuk mendapatkan gambaran tentang suasana hati. Sedangkan berkaitan dengan urutan penyampaian, pengarang dituntut pula mampu menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail yang dipilih. Mungkin seorang penulis mengurutkan dari bagian yang tidak penting ke bagian yang penting atau sebaliknya. Keraf dalam Abdul Halim, 2010 menyatakan bahwa untuk mendeskripsikan seorang tokoh dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti: 1 menggambarkan fisik yang bertujuan memberikan gambaran yang sejelas- jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh; 2 menggambarkan tindak tanduk seseorang tokoh. Dalam hal ini pengarang mengikuti dengan cermat semua tindak tanduk perbuatan, gerak-gerik sang tokoh dari satu tempat ke tempat lain atau dari waktu ke waktu lain; 3 menggambarkan keadaan yang mengelilingi sang tokoh misalnya menggambarkan tentang pakaian, tempat kediaman, kendaraan, dsb.; 4 menggambarkan perasaan dan pikiran tokoh. Hal ini tidak dapat diserap oleh commit to user 23 pancaindera manusia. Namun diantara perasaan dan unsur fisik merupakan hubungan yang sangat erat. Pancaran wajah, gerak bibir, pandangan mata dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu; dan 5 menggambarkan watak seseorang. Aspek perwatakan inilah yang paling sulit dideskripsikan. Deskripsi ini pada umumnya bersifat logis, disusun seperti satu katalog dalam urutan yang logis, seumpama orang mendeskripsikan satu gedung tinggi mulai dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan. Pilihan detail-detail untuk menunjukkan ketelitian penginderaan pengarang. Tujuan deskripsi ini ialah memberikan informasi dan menimbulkan pembaca melihat, mendengar, merasakan apa yang dideskripsikan itu. Menurut Parera dalam Abdul Halim, 2010 Tujuan deskripsi ini adalah membuat pembaca memancainderakan dan membuat pembaca bereaksi secara emosional akan apa yang dideskripsikan. Dalam deskripsi ini pengarang ingin mendapatkan jawaban atau reaksi pembaca, maka pertama pengarang harus menentukan dahulu jawaban atau reaksi apa yang dikehendaki. Untuk mendapatkan tulisan deskripsi yang baik ada tiga pendekatan yang harus dilakukan oleh penulis yaitu: 1 pendekatan yang realistis. Dalam pendekatan yang realistis penulis berusaha agar deskripsi yang dibuatnya terhadap objek yang tengah diamati itu harus dapat dilukiskan seobjektif-objektifnya; 2 pendekatan yang impresionistik. Pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Apa yang dimaksud dengan subjektif bukan berarti bahwa pengarang itu berbuat seenaknya terhadap detail-detail yang dapat dilihatnya; 3 pendekatan menurut sikap penulis. Bagaimana sikap penulis terhadap objek yang dideskripsikan itu. Penulis dapat mengambil salah satu sikap berikut; masa bodoh, sungguh-sungguh dan cermat, mengambil sikap seenaknya, atau mengambil sikap bertindak ironis. Parera dalam Abdul Halim, 2010. Deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat- kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca. commit to user 24 Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata- kata. Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik, penulis harus mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun pengertian deskripsi hanya menyangkut pengungkapan melalui kata-kata. Dengan mengenal ciri-ciri objek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal objek yang ingin diperkenalkan kepada para pembaca. Jadi dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang.

c. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MEDIA FILM KARTUN ANIMASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI GOGODALEM I KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009 2010

5 25 121

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 03 JATEN, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

1 10 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JAPANAN 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 136

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SONOKULON 1 TODANAN BLORA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 9

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE IMAGE STREAMING DENGAN MEDIA Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Melalui Metode Image Streaming dengan Media Gambar Seri Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri I

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DUKUHTENGAH KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV SD NEGERI REJOWINANGUN 1.

3 5 162

Peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dalam menulis karangan deskripsi dengan metode drill pada siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 1 179