commit to user 28
2. Pendekatan Konstruktivisme
Nik Aziz dalam Effandi, 2007: 97 menyatakan bahwa konstruktivisme adalah tidak lebih dari satu komitmen terhadap pandangan bahwa manusia
membina pengetahuanya sendiri. Jadi suatu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang individu merupakan hasil dari aktivitas yang dilakukan oleh individu
tersebut, dan bukan suatu pengajaran yang diterima secara pasif dari luar. Konstruktivisme merujuk pada suatu proses dimana siswa membina
pengetahuan mereka dengan ideas dan pendekatan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan pengajaran
dan pembelajaran yang berdasarkan premis bahwa pembelajaran diakibatkan oleh ‘pembinaan mental’ yaitu dengan kata lain pembelajar mempelajari dengan
mencantumkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada. Ng Kim Choy dalam Effandi, 2007: 97
Piaget dalam Effandi, 2007: 98 mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan.
Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan.
Dengan bantuan struktur kognitifnya ini, subjek menyusun pengertian realitasnya. Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui struktur
kognitif yang diciptakan oleh subjek itu sendiri. Struktur kognitif senantiasa harus diubah dan disesuaikan berdasarkan tuntutan lingkungan dan organisme yang
sedang berubah. Proses penyesuaian diri terjadi secara terus menerus melalui proses rekonstruksi.
Menurut Dina Gasong 2007 kontruktivisme contructivism merupakan landasan berpikir filosofi pembelajaran kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun
oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas sempit. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan
bergelut dengan ide-ide. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus
commit to user 29
menemukan dan mentransformasikan satu informasi komplek ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik sendiri. Hal terpenting dalam
teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses pembelajaran, pembelajar yang harus mendapatkan penekanan. Melalui metode image streaming siswa dapat aktif
mengembangkan pengetahuan mereka sendiri, bukan berasal dari pengajar atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan. Kreativitas dan keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan
kognitif siswa.
3. Metode Image Streaming