B. Pengambilan Keputusan Pemakaian Kosmetik Agar Tampil Cantik
Pengambilan keputusan pemakaian kosmetik agar tampil cantik pada perempuan keturunan Arab mempunyai pendapat yang berbeda-beda.
Pengambilan keputusan terdiri dari dua hal yaitu pengambilan keputusan untuk menampilkan kecantikan luar dan pengambilan keputusan menampilkan
kecantikan dari dalam. Agar terlihat cantik maka seorang perempuan mengambil keputusan dengan memakai kosmetik. Perempuan keturunan Arab
ingin tampil cantik tidak hanya sekedar ingin tampil saja, namun kita juga harus mengetahui apa penyebabnya perempuan keturunan Arab ingin tampil cantik.
Perempuan keturunan Arab memutuskan memakai kosmetik untuk tampil cantik karena ingin menambah rasa percaya diri ketika berhadapan dengan
orang lain. Menurut perermpuan keturunan Arab berpenampilaan cantik bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain dengan cara
berperilaku yang baik kepada orang lain. Perempuan keturunan Arab mengatakan bahwa menampilkan kecantikan lahir dan batin pada dirinya dapat
berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Perempuan keturunan Arab memutuskan memakai kosmetik agar tampil
cantik karena adanya tuntutan pekerjaan, agar terlihat lebih cantik maka mereka memutuskan untuk memakai kosmetik. Mereka mengatakan bahwa
pekerjaannya berhubungan dengan klien sehingga mereka memutuskan untuk tampil cantik ketika sedang pergi bekerja. Adapula perempuan keturunan Arab
memutuskan untuk tampil cantik berharap dapat menampilkan citra yang baik pada dirinya. Pencitraan seorang perempuan merupakan gambaran atas dirinya
dan kepribadian orang tersebut. Apabila dikaitkan pada teori dalam penelitian ini, pengambilan keputusan
memakai kosmetik agar tampil cantik selaras dengan asumsi yang dikemukakan oleh Parsons yaitu bahwa manusia memilih, menilai, dan mengevaluasi
terhadap tindakan yang akan sedang dan yang telah dilakukannya Ritzer,
2003:46. Demikian pula yang ada dalam penelitian ini bahwa perempuan keturunan Arab memilih, menilai, dan mengevaluasi terhadap tindakannya
dalam memutuskan untuk berpenampilan cantik yakni dengan menampilkan kecantikan luar dan kecantikan dari dalam dirinya. Setelah memilih, menilai,
dan mengevaluasi, jika berpenampilan cantik mendatangkan nilai lebih bagi diri aktor maka aktor akan mengulangi tindakan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas ada kecenderungan bahwa masyarakat memandang dan menilai kecantikan dari seorang perempuan berdasarkan atas
penampilan dari penampilan fisiknya. Dalam interaksi sosial, bentuk fisik adalah hal pertama kali dinilai dari seorang perempuan. Masyarakat tidak akan
menilai seorang perempuan dari kecerdasan intelektualnya atau kelebihan lain di balik bentuk fisiknya terlebih dahulu. Budaya kesan pertama di masyarakat
menunjukan bahwa lingkungan sering kali menilai seseorang berdasarkan kriteria luar, seperti tampilan fisik yakni yang dimaksud penampilan busana
yang dipakai serta wajah yang memakai kosmetik. Seorang perempuan apabila merasa dirinya menjadi cantik, maka merasa penampilan fisiknya berubah
menjadi menarik sehingga akan merasa lebih percaya diri. Banyak yang merasa bahwa satu-satunya yang membuat seorang perempuan lebih dihargai adalah
kecantikannya, sehingga berbagai upaya dilakukan agar terlihat cantik. Masyarakat melihat kecantikan seorang perempuan tentunya dari kecantikan
fisik, hal itu menyebabkan seorang perempuan keturunan Arab melakukan
perubahan penampilan pada dirinya yaitu dengan mengambil keputusan untuk berpenampilan cantik.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan seoang perempuan keturunan Arab untuk berpenampilan cantik dan menarik. Usaha yang dilakukan oleh para
perempuan keturunan Arab yaitu salah satunya melalui pemakaian kosmetik agar wajah terlihat lebih cantik. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan
yang siap digunakan pada bagian luar badan, gigi, dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi
supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Kosmetik sendiri termasuk
sediaan farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan, keamanan, dan kemanfaatan sesuai Undang-Undang Kesehatan serta Peraturan
Pelaksanaannya Permenkes Nomor 72 Tahun 1998 . Kosmetik selalu berhubungan dengan seorang perempuan, serta kosmetik sudah menjadi bagian
hidup dari seorang perempuan. Bagi seorang perempuan keturunan Arab yang sehari-harinya bekerja, tampil cantik dan menarik merupakan kebutuhan dan
tuntutan dalam pekerjaan. Agar bisa tampil cantik dan menarik tentunya dengan memakai kosmetik.
Di era modernisasi sekarang ini ada beberapa pilihan lain yang dapat digunakan untuk membuat wajah terlihat menarik selain memakai kosmetik,
yaitu melalui perawatan wajah di salaon dan dokter kecantikan. Perawatan wajah memang hasil yang didapatkan lebih lebih maksimal dibandingkan
dengan hanya memakai kosmetik saja, namun dengan memakai produk perawatan wajah membutuhkan biaya yang cukup besar.
C. Motivasi Perempuan Dalam Pemakaian Kosmetik