kelompok keturunan yang terdiri dari ayahnya, saudara-saudara pria ayahnya, saudara-saudara prianya sendiri dan putra-putranya sendiri.
Masyarakat etnis Arab di Kelurahan Semanggi masih mempertahankan pola kekerabatan patrilineal tersebut. Seorang anak yang lahir dari sebuah
perkawinan akan mengikuti garis keturunan ayahnya. Begitu juga seorang wanita yang menikah dengan pria keturunan Arab akan terserap ke dalam
kelompok patrilineal tersebut diterapkan dalam pemakaian nama Fam dimasayarakat ini. Misalnya dari golongan Sayid menggunakan nama Fam
seperti Assegaf, Alatas, Al-Jufri, Alaydrus. Dan bagi golongan Non Sayid menggunakan nama Fam seperti Sungkar, Al-Kaitri, Baraja, dan Samlan.
7. Kehidupan Ekonomi dan Mata Pencaharian
Secara ekonomi, usaha yang dimiliki oleh masyarakat keturunan Arab yang ada di Surakarta biasanya mereka mempunyai usaha dagang, tekstil,
printing dan tenun. Usaha ini diwarisi turun temurun dari orang tua mereka yang memiliki profesi sama yaitu pedagang dan pengusaha ataupun mereka
memulainya dari bawah dengan modal kecil. Jenis usaha tekstil identik dengan bidang usaha masyarakat keturunan Arab yang ada di Surakarta.
Perempuan keturunan Arab mempunyai perilaku konsumtif terhadap barang-barang sekunder dan bersifat gengsi di kalangan mereka sendiri
misalnya dalam hal berpenampilan. Perilaku konsumtif wanita Arab mendorong kaum pria Arab memiliki loyalitas dan produktivitas yang tinggi dari usaha
mereka agar mampu memenuhi tuntutan dari kaum wanitanya, karena pada masyarakat keturunan Arab kaum pria yang harus memenuhi kewajiban
memberi nafkah pada wanita, sementara kaum wanita kalaupun ia bekerja hanya bersifat membantu saja.
BAB III KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN REPRESENTASI
PEREMPUAN KETURUNAN ARAB DALAM PEMAKAIAN KOSMETIK
Dorongan untuk menjadi cantik merupakan salah satu kebutuhan dari masyarakat modern. Kecantikan merupakan kebutuhan setiap perempuan di
mana perempuan dilahirkan dengan fitrah yang menyukai keindahan dan kecantikan. Perempuan selalu ingin mengikuti perkembangan mode, fashion,
dan gaya hidup yang sedang trend. Hal ini disebabkan karena perempuan mempunyai sifat lebih konsumtif dibandingkan pria terutama dalam hal
penampilan. Perempuan ingin memiliki sesuatu yang cantik dan menarik, yang pasti untuk mendapatkan sesuatu yang cantik dan menarik pada salah satu
bagian tubuh perempuan. Perempuan sanggup menghabiskan banyak waktu dan uang semata-mata ingin kelihatan cantik atau memiliki sesuatu yang menarik
yang lebih diperhatikan oleh perempuan pada salah satu bagian tubuhnya yaitu wajah. Agar wajah kelihatan bersih dan bersinar maka perempuan
menggunakan kosmetik sebagai alat untuk mempercantik diri. Kosmetik bagi perempuan modern digunakan sebagi penunjang penampilan mereka baik
digunakan untuk penunjang dalam berkarier ataupun hanya untuk mempercantik diri sendiri.
Pemakaian kosmetik oleh para perempuan berdampak pada perubahan tampilan para perempuan yang ada di kota Surakarta, salah satunya yaitu para
perempuan keturunan Arab yang ada di kota Surakarta. Meskipun perempuan