Pereaksi Liebermann-Burchard Pereaksi asam sulfat 2 N Pereaksi Molisch Pereaksi Mayer Pereaksi besi III klorida 10 Pereaksi Dragendorff Pereaksi Bouchardat Pereaksi natrium hidroksida 2 N Pereaksi asam nitrat 0,5 N Pereaksi timbal II asetat 0,4 M

23 heksana,raksa II klorida, silika gel 60GF 254 , serbuk magnesium, timbal II asetat dan toluen serta air suling.

3.2 Pembuatan Larutan Pereaksi

Pembuatan larutan pereaksi meliputi pereaksi Liebermann-Bouchard Wagner, dkk., 1984, asam sulfat 2 N, Molisch, Mayer, besi III klorida 1, Dragendorff, Bouchardat, natrium hidroksida 2 N, asam nitrat 0,5 N dan timbal II asetat 0,4 M Depkes, RI., 1995.

3.2.1 Pereaksi Liebermann-Burchard

Campur secara perlahan 5 ml asam asetat anhidrida dengan 5 ml asam sulfat pekat tambahkan etanol hingga 50 ml Wagner, dkk., 1984

3.2.2 Pereaksi asam sulfat 2 N

Sebanyak 5,5 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air suling secukupnya hingga volume 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.3 Pereaksi Molisch

Sebanyak 3 g α-naftol ditimbang, dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.4 Pereaksi Mayer

Sebanyak 1,359 g raksaII klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml. Sebanyak 5 g kalium iodida pada wadah lain dilarutkan dalam 10 ml airsuling, kemudian keduanya campur dan ditambahkan air suling hingga 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.5 Pereaksi besi III klorida 10

Sebanyak 10 g besi III klorida ditimbang, dilarutkan dalam air suling Universitas Sumatera Utara 24 sehingga diperoleh larutan 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.3.6 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 0,6 g bismuth III nitrat ditimbang, dilarutkan dalam 2 ml asam klorida pekat, lalu ditambahkan 10 ml air suling. Pada wadah lain dilarutkan 6g kalium iodida dalam 10 ml air suling. Kemudian kedua larutan dicampurkan dengan 7 ml asam klorida pekat dan 15 ml air suling Depkes, RI., 1995.

3.2.7 Pereaksi Bouchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam air suling dan sebanyak 2 g iodium dilarutkan dalam larutan kalium iodida dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.8 Pereaksi natrium hidroksida 2 N

Sebanyak 8,001 gkristal natrium hidroksida ditimbang, dilarutkan dalam air suling sehingga diperoleh larutan 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.9 Pereaksi asam nitrat 0,5 N

Sebanyak 3,4 ml asam nitrat pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml Depkes, RI., 1995.

3.2.10 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat dilarutkan dalam air suling bebas CO 2 hingga 100 ml Depkes, RI., 1995. 3.3 Pengambilan Dan Pengolahan Sampel 3.3.1 Pengambilan sampel