16 -
kromatografi gas - padat c.
fase gerak zat cair - fase diam zat cair kromatografi partisi -
kromatografi kertas d.
fase gerak gas - fase diam cair -
kromatografi gas - cair -
kromatografi kolom kapiler Pemisahan dengan kromatografi tergantung pada kenyataan bahwa
senyawa-senyawa yang dipisahkan terdistribusi diantara fase gerak dan fase diam dalam perbandingan yang sangat berbeda-beda dari satu senyawa terhadap
senyawa yang lain Sastrohamidjojo, 1985. 2.4.1 Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis KLT adalah metode pemisahan fisikokimia.Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir fase
diam, ditempatkan pada penyangga berupa pelatgelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisahkan, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak
atau pita. Setelah plat atau lapisan diletakkan dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak, pemisahan terjadi selama
perambatan kapiler. Senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkandideteksi Stahl,1973.
a. Fase diam lapisan penyerap
Kromatografi lapis tipis KLT merupakan kromatografi adsorbsi dan adsorben bertindak sebagai fase diam penyerap.Fase diam yang digunakan
memiliki dua sifat penting yang harus diperhatikan yaitu besar partikel dan homogenitasnya.Besar partikel yang biasa digunakan adalah 1 – 25
Universitas Sumatera Utara
17 mikron.Partikel dengan butiran yang kasar tidak akan memberikan hasil
pemisahan yang memuaskan Sastrohamidjojo, 1985.Fase diam yang umum digunakan dalam KLT ada empat, yaitu: silika gel, alumina, kieselguhr, dan
selulosa. 1. Silika gel
Silika gel merupakanfase diam yang paling sering digunakan dalam KLT. Adabeberapajenis silika gel yang dapat digunakan, yaitu: silika gel G,
silika gel H,dan silika gel PF Adnan, 1997. 2. Alumina
Penggunaan alumina dalam KLT tidak sesering silikagel. Aluminadapat digunakan dalam memisahkan bermacam-macam senyawa seperti terpena,
alkaloid, steroid, dan senyawa-senyawa alisiklik, alifatik, serta aromatik. Sebagai fase diam, alumina tidak mengandung zat perekat, mempunyai sifat sedikit alkalis
dan dapat digunakan baik tanpa maupun dengan aktivasi Adnan, 1997. 3. Kieselguhr dan selulosa
Kieselguhr dan selulosa merupakan bahan penyangga yang berbeda penggunaannya dari silika gel dan alumina karena fase diam ini digunakan dalam
memisahkan senyawa polar seperti asam amino, karbohidrat, nukleotida Gritter, dkk., 1991.
b. Fase gerak pelarut pengembang
Fase gerak ialah medium angkut yang terdiri atas satu atau beberapa pelarut, jika diperlukan sistem pelarut multi komponen, harus berupa suatu
campuran sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimum tiga komponen Stahl, 1973.Pemisahan senyawa organik selalu menggunakan pelarut campur
Universitas Sumatera Utara
18 yang bertujuan untuk memperoleh pemisahan senyawa yang baik. Kombinasi
pelarut adalah berdasarkan atas polaritas masing-masing pelarut, sehingga dengan demikian akan diperoleh sistem pengembang yang cocok. Pelarut pengembang
yang digunakan dalam kromatografi lapis tipis antara lain: n-heksana, karbontetraklorida, benzen, kloroform, eter, etilasetat, piridian, aseton, etanol,
metanol dan air Gritter, dkk., 1991.
c. Visualisai dan identifikasi noda