3.5. Rancangan Penelitian 30
3.6. Prosedur Penelitian 31
3.7. Teknik Analisis Data 33
3.7.1 Uji Normalitas 33
3.7.2 Uji Homogenitas 34
3.7.3 Uji Hipotesis 34
3.7.4 Uji Korelasi 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37
4.1. Hasil Penelitian 37
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 37
4.1.1.1. Validitas Tes 37
4.1.1.2. Tingkat Kesukaran 37
4.1.1.3. Daya Beda Tes 37
4.1.1.4. Realibilitas Tes 38
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 38
4.1.2.1. Data Pretest Siswa 38
4.1.2.2. Data Posttest Siswa 38
4.1.2.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 39
4.1.3. Analisis Data Penelitian 40
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 40
4.1.3.1.1. Uji Normalitas Pretest dan Postets 40
4.1.3.1.2. Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar 41
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 41
4.1.3.2.1. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest 41
4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar 42 4.1.3.3. Uji Hipotesis I
43 4.1.3.4. Aktivitas Hasil Belajar
43 4.1.3.4.1. Uji Normalitas Aktivitas Hasil Belajar
44 4.1.3.4.2. Uji Homogenitas Aktivitas Hasil Belajar
45 4.1.3.4.3. Uji Hipotesis II
45 4.1.3.5. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil
Belajar 46
4.1.3.5.1. Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil Belajar
46 4.2. Pembahasan
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mobil berkarat 20
Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian 31
Gambar 4.1 Diagram Hasil Rata-Rata Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
39 Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa
44
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah 13
Tabel 2.2 Reaksi Redoks dari Unsur Na, Mg, K, dan Cl 16
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 28
Tabel 3.2  Observasi Aktivitas Belajar Siswa 29
Tabel 3.3 Persentase Nilai Aktivitas Belajar Siswa 30
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian 30
Tabel 3.5 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksprimen dan Kelas Kontrol 33 Tabel 3.6 Makna Koefisien Korelasi
36 Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Siswa
38 Tabel 4.2 Data Hasil Postetst Siswa
38 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol 39
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 40
Tabel 4.5 Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar Siswa 41
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 42
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar Siswa 42
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa 43
Tabel 4.9 Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa 44
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Aktivitas Siswa 45
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Data Aktivitas Belajar Siswa 46
Tabel 4.12 Korelasi Antara Aktivitas dengan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 61
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 80
Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Validasi 97
Lampiran 5 Kunci Jawaban Sebelum Validasi 107
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Validasi 108
Lampiran 7 Instrumen Tes Setelah Validasi 117
Lampiran 8 Kunci Jawaban Tes Setelah Validasi 123
Lampiran 9 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 124
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 125
Lampiran 11 Lembar Analisis Masalah Kelas Eksperimen 126
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa 127
Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa 130
Lampiran 14 Jawaban Lembar Jawaban Analisis Masalah 131
Lampiran 15 Jawaban Lembar Kerja Siswa 132
Lampiran 16 Jawaban Lembar Kerja Siswa 134
Lampiran 17 Tabel Validitas 135
Lampiran 18 Perhitungan Validitas Tes 136
Lampiran 19 Tabel Reliabilitas 138
Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas Tes 139
Lampiran 21 Tabel Tingkat Kesukaran 140
Lampiran 22 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 141
Lampiran 23 Tabel Daya Pembeda 142
Lampiran 24 Perhitungan Daya Pembeda 143
Lampiran 25 Tabulasi Data Hasil Tes Siswa Kelas Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
144 Lampiran 26 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data Penelitian
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 148
Lampiran 27 Perhitungan Uji Normalitas 150
Lampiran 28 Perhitungan Uji Homogenitas 154
Lampiran 29 Data Peningkatan Hasil Belajar Gain 156
Lampiran 30 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data Gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
160 Lampiran 31 Perhitungan Uji Normalitas
161 Lampiran 32 Perhitungan Uji Homogenitas
164 Lampiran 33 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I
166 Lampiran 34 Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa
168 Lampiran 35 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
169
Lampiran 36 Tabulasi Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 177
Lampiran 37 Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
181 Lampiran 38 Perhitungan Uji Normalitas
182 Lampiran 39 Perhitungan Uji Homogenitas
184 Lampiran 40 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II
186 Lampiran 41 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah III
188 Lampiran 42 Tabel Nilai r-Product Moment
191 Lampiran 43 Nilai-Nilai Chi Kuadrat
192 Lampiran 44 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
193 Lampiran 45 Nilai-Nilai Dalam Distribusi f Tabel t
194 Lampiran 46 Tabel Krejcie
195 Lampiran 47 Jadwal Kegiatan Penelitian
196 Lampiran 48 Dokumentasi Penelitian
197
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  secara  sadar  berupa  pembinaan pengajaran  pikiran  dan  jasmani  anak  didik  berlangsung  sepanjang  hayat  untuk
meningkatkan  kepribadiannya  agar  dapat  memainkan  peranan  dalam  berbagai lingkungan  hidup  secara  tepat  dimasa  yang  selaras  dengan  alam  dan
masyarakatnya Purwanto, 2014. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara  guru  dan  siswa  beserta  unsur  yang  ada  di  dalamnya.  Guru  merupakan
faktor  yang  paling  dominan  yang  menentukan  kualitas  pembelajaran.  Kualitas pembelajaran  yang  baik,  tentu  akan  menghasilkan  hasil  belajar  yang  baik  pula
Wulandari dan Surjono, 2013. Keberhasilan  suatu  pembelajaran  dapat  dilihat  dari  kemampuan  belajar
peserta  didik  secara  mandiri,  sehingga  pengetahuan  yang  dikuasai  adalah  hasil belajar  yang  dilakukannya  sendiri.  Pendekatan  yang  digunakan  dalam  proses
pembelajaran  hendaknya  menciptakan  dan  menumbuhkan  rasa  dari  tidak  tahu menjadi mau tahu, sehingga Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
ilmiah untuk digunakan dalam proses pembelajaran  Pratiwi, dkk, 2014. Masalah utama  pembelajaran  yang  masih  banyak  ditemui  adalah  tentang  rendahnya  hasil
belajar peserta didik. Berdasarkan kajian data, diketahui bahwa hasil belajar siswa SMAsederajat  masih  rendah  dalam  hal  pencapaian  nilai  kriteria  ketuntasan
minimal  KKM  75,  terutama  untuk  mata  pelajaran  MIPA  Wasonowati,  dkk, 2014.
Sebagai  bagian  dari  ilmu  sains,  kimia  merupakan  salah  satu  mata  pelajaran yang  dianggap  sulit,  hal  ini  menyebabkan  sebagian  besar  siswa  kurang  berminat
untuk  mempelajari  ilmu  tersebut  lebih  dalam.  Kemungkinan  besar  hal  ini  terjadi karena  karakteristik  ilmu  kimia  itu  sendiri  yang  bersifat  abstrak  dan  kompleks.
Karena  keabstrakannya  tersebut  maka  ada  saja  siswa  yang  menggunakan  cara menghafal  untuk  mengatasi  kesulitan  yang  mereka  hadapi.  Cara  yang  digunakan
siswa  ini  dapat  menyebabkan  siswa  sulit  menguasai  dan  memahami  konsep-
konsep yang ada pada setiap materi kimia serta keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu cara menghafal yang digunakan akan membuat materi kimia
menjadi  lebih  sulit  dipahami  dan  konsep-konsep  pokok  yang  diharapkan  tidak tercapai, sehingga diperlukan cara lain untuk membantu siswa memahami materi
yang bersifat abstrak tesebut. Saat ini disinyalir bahwa pembelajaran kimia hanya ditekankan pada konsep matematis, hal ini semakin membuat siswa enggan untuk
belajar  kimia.  Padahal,  walaupun  siswa  dapat  memecahkan  masalah  matematis dalam  materi  kimia,  tidak  menjamin  siswa  tersebut  mengerti  konsep  dari
fenomena  yang  terjadi,  karena  mereka  masih  mengalami  miskonsepsi  Wigiani, dkk, 2012.
Materi  pokok  Reaksi  Redoks  merupakan  salah  satu  materi  pelajaran  kimia kelas X SMA yang dianggap sulit. Karakteristik materi ini adalah bersifat abstrak,
memerlukan  kemampuan  pemahaman,  menghafal,  menghitung  dan  menganalisis serta  keaktifan  siswa  untuk  berlatih  sehingga  siswa  benar-benar  memahami
konsep. Selain itu materi pokok Reaksi Redoks merupakan salah satu materi dasar pelajaran kimia yang memiliki pengaruh penting untuk materi selanjutnya seperti
materi Elektrokimia dan Elektrolisis Purnamawati, dkk, 2014. Salah  satu  penyebab  rendahnya  aktivitas  belajar  dan  prestasi  belajar  kimia
disebabkan  karena  metode  pembelajaran  yang  digunakan  yang  kurang  tepat, dimana guru masih sering menggunakan metode pembelajaran yang konvensional
sehingga  pembelajaran  masih  berpusat  pada  guru  atau  teacher  centered  learning TCL.  Metode  pembelajaran  konvensional  menyebabkan  siswa  menjadi  kurang
aktif  dan  kurang  antusias  dalam  pembelajaran  Anggara,  dkk,  2014.  Untuk mengimplementasikan pendekatan ilmiah pada penyampaian materi reaksi redoks
dapat  digunakan  model  pembelajaran  berbasis  masalah.  Ada  tiga  ciri  utama pembelajaran berbasis masalah; 1 merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,
artinya  dalam  implementasinya  ada  sejumlah  kegiatan  yang  harus  dilakukan peserta  didik.  Dalam  pembelajaran  berbasis  masalah,  menuntut  peserta  didik
secara  aktif  terlibat  berkomunikasi,  mengembangkan  daya  pikir,  mencari  dan mengolah  data  serta  menyusun  kesimpulan  bukan  hanya  sekedar  mendengarkan,
mencatat  atau  menghafal  materi  pelajaran;  2  aktivitas  pembelajaran  diarahkan