III- 38
Tabel 3.16. Perkembangan Realisasi Pembiayaan Tahun 2005 – 2009
Tahun Pembiayaan
SurplusDefisit Pertum-
buhan Defisit
Penerimaan Pertumbuhan
Penerimaan Pengeluaran
Pertumbuhan Pengeluaran
2004 668.422.608.753,22
1.042.319.998.034,09 373.897.389.280,87
2005 875.138.565.709,09
30,93 1.390.744.563.948,00
33,43 515.605.998.238,91
37,90 2006
1.000.895.098.841,00 14,37
1.140.356.061.204,00 18,00
139.460.962.363,00 72,95
2007 956.579.936.351,00
4,43 366.854.431.319,00
67,83 589.725.505.032,00
522,86 2008
1.293.149.429.191,00 35,18
57.164.926.472,00 84,42
1.235.984.502.719,00 109,59
2009 2.457.196.766.549,00
90,02 264.714.067.255,00
363,07 2.192.482.699.294,00
77,39
Rata-Rata per Tahun 33,21
45,25 164,14
Sumber : Data Tahun 2005 s.d 2008 Perda tentang PerhitunganRealisasi APBD, Tahun 2009 Perda tentang Perubahan APBD
3.3.2. Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Non APBD
Selain dana APBD, daerah menerima dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat APBN berupa dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan yang pengalokasiannya
sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat untuk kepentingan pelaksanaan pembangunan di Jawa Barat serta dana yang bersumber dari swasta dan masyarakat yang diperkirakan
memberikan kontribusi lebih dari 80 dari anggaran pembangunan. Kapasitas pendanaan pembangunan yang bersumber dari potensi Non APBD, baik
yang bersumber dari APBN, PHLN maupun partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dapat diutarakan sebagaimana uraian berikut :
A. Sumber Pendanaan APBN
Sumber pendanaan pembangunan dari APBN yang masuk ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berupa dana APBN dekonsentrasi yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya
kepada OPD Provinsi dan dana APBN Tugas Pembantuan, yang dikelola oleh OPD di KabupatenKota maupun oleh OPD Provinsi.
Besarnya alokasi APBN yang masuk ke Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, total APBN yang masuk ke Provinsi Jawa Barat mencapai sebesar
Rp. 3,625 trilyun, tahun 2006 sebesar Rp. 3,347 trilyun, tahun 2007 sebesar Rp. 3,542 trilyun, dan pada tahun 2008 sebesar Rp 3,690 trilyun serta pada tahun 2009 sebesar Rp. 5,825
trilyun. Adapun perkembangan alokasi APBN di Jawa Barat selama kurun waktu 5 Lima tahun 2005 s.d 2009 dapat dilihat pada tabel 3.17.
III- 39
Tabel 3.17. Jumlah Dana APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Provinsi Jawa Barat tahun 2005 – 2009 Tahun
Alokasi Anggaran APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Dana Rp. 000,- Perubahan
2005 3.625.222.642
- 2006
3.347.311.395 7,67
2007 3.542.579.416
5,83 2008
3.690.065.799 4,16
2009 5.825.556.629
57,87 Sumber : DIPA APBN Ditjen Perbendaharaan Kanwil XII Bandung 2008-2009
Pada tahun 2008 alokasi dana dekonsentrasi tersebar di 21 dua puluh satu OPD, tahun 2009 tersebar di 22 dua puluh dua OPD dan tahun 2010 tersebar di 23 dua puluh
tiga OPD. Penambahan OPD pada tahun 2010
yang mendapatkan alokasi anggaran Dekonsentrasi yaitu Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD, Badan
Ketahanan Pangan Daerah serta alokasi khusus untuk Balai Proteksi THP serta Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH. Sedangkan OPD yang tidak mendapatkan ialah Dinas
Komunikasi dan Informasi serta Badan Pendidikan dan Pelatihan. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan OPD yang memperoleh alokasi dana
Dekonsentrasi terbesar baik pada tahun 2008 yang mencapai Rp. 2,817 trilyun maupun pada tahun 2009 yang mencapai Rp. 4,508 trilyun. OPD yang memperoleh alokasi dana
dekonsentrasi terbesar kedua adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dimana pada tahun 2008 memperoleh alokasi anggaran Rp. 31,433 milyar dan pada tahun 2009 mencapai
Rp.32,846 milyar. Sedangkan alokasi dana APBN Dekonsentrasi terkecil berada pada OPD Dinas Komunikasi dan Informasi baik pada tahun 2008 Rp.46,544 juta maupun pada tahun
2009 yaitu sebesar Rp. 43,850 juta. Untuk lebih jelasnya, distribusi alokasi dana APBN berupa dana dekonsentrasi yang
masuk ke Provinsi Jawa Barat melalui OPD Provinsi Jawa Barat sebagaimana terlihat pada Tabel 3.18 berikut ini.
III- 40
Tabel 3.18. Alokasi Dana Dekonsentrasi berdasarkan OPD di Provinsi Jawa Barat
No Organisasi Perangkat Daerah
Alokasi Anggaran Tahun 2008
Tahun 2009 Tahun 2010
1 Dinas Pertanian Tanaman
Pangan 31.433.513.000
32.846.892.000 24.300.671.000
2 Dinas Peternakan
7.164.279.000 5.716.200.000
3.777.550.000 3
Dinas Perkebunan 3.484.480.000
4.591.743.000 3.948.650.000
4 Dinas Kehutanan
3.687.018.000 3.550.598.000
3.708.705.000 5
Dinas Pendidikan 2.817.367.856.000
4.508.177.930.000 3.856.763.436.000
6 Dinas Perikanan
9.879.240.000 7.789.148.000
8.502.375.000 7
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
5.156.980.000 5.993.970.000
2.061.700.000 8
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
1.000.000.000 1.000.000.000
1.000.000.000 9
Dinas Sosial 25.358.476.000
25.210.141.000 22.609.004.000
10 Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi 4.993.769.000
7.082.508.000 14.244.861.000
11 Dinas Kesehatan
22.724.343.000 8.120.550.000
23.856.497.000 12
Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah
5.804.300.000 7.183.500.000
6.616.317.000 13
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1.568.955.000 653.125.000
500.000.000 14
Dinas Komunikasi Dan Informasi 46.544.000
43.850.000 -
15 Biro Pemerintahan Umum
567.355.000 636.060.000
- 16
Badan Kepegawaian Daerah 233.858.000
- 240.000.000
17 Biro Bina Produksi
15.683.800.000 11.322.500.000
- 18
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
500.000.000 500.000.000
500.000.000 19
Badan Pemberdayaan Masyarat dan Pemerintahan Desa
16.189.379.000 42.969.226.000
53.204.656.000 20
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
548.580.000 300.000.000
167.830.000 21
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
11.215.000.000 5.502.070.000
7.204.739.000 22
Dinas Perumahan dan Permukiman
- 1.150.000.000
2.600.000.000 23
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
- 228.400.000
- 24.
Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah
BKPPMD -
- 150.000.000
25. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan -
- 1.197.000.000
26. Sekretariat Daerah
- -
450.000.000 27.
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH
- -
7.102.458.000
Jumlah Keseluruhan 2.984.607.725.000
4.680.568.411.000 4.065.827.675.000
III- 41
Untuk alokasi APBN Tugas Pembantuan di Jawa Barat, pada tahun 2008, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 184,253 Milyar lebih, untuk
tahun 2009 mendapat alokasi sebesar Rp. 179,432 Milyar dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan kembali menjadi Rp. 272,463 Milyar.
Untuk perinciannya, distribusi alokasi dana APBN Tugas Pembantuan yang masuk ke Provinsi Jawa Barat melalui OPD Provinsi sebagaimana terlihat pada Tabel 3.19 berikut ini.
Tabel 3.19. Alokasi Dana Tugas Pembantuan untuk Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
No KabupatenKota
Pagu Dana 2008
2009 2010
1 Dinas Peternakan
3.669.095.000 -
21.002.550.000 2
Dinas Perkebunan 2.464.430.000
745.627.000 14.561594.000
3 Dinas Pertanian Tanaman
Pangan 1.786.000.000
1.375.000.000 65.169.700.000
4 Setda Biro Bina Produksi
190.000.000 -
16.753.450.000 5
Dinas Kesehatan -
- 1.309.882.000
6 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 8.893.844.000
7.868.175.000 7.582.547.000
7 Dinas Sosial
- 3.772.080.000
24.422.826.000 8
Dinas Perikanan dan Kelautan
6.672.180.000 3.717.305.000
12.287.753.000 9
Dinas Bina Marga 93.005.765.000
90.411.869.000 10.
Dinas PSDA 61.503.789.000
161.853.863.000 20.250.285.000
11. Dinas Kimrum
1.000.000.000 100.431.869.000
12. Dinas Koperasi UKM
4.968.466.000 -
Jumlah 184.253.577.000
179.432.481.869 272.463.919.882
B. Sumber Pendanaan dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri PHLN
Sumber pendanaan pembangunan Non APBD yang masuk ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat selain APBN adalah PHLN yang pengelolaannya diserahkan dan dikelola
sepenuhnya oleh BadanLembaga Keuangan Non Pemerintah terkait yang memiliki kegiatan berlokasi di wilayah Provinsi. Sumber pendanaan pembangunan PHLN di Jawa Barat, yang
tercatat pada tahun 2009 sesuai kategori DIPA yang masuk ke Jawa Barat dari Total Anggaran sebesar Rp. 23,969 Triliyun, sebagaimana terlihat pada tabel 3.20 berikut ini :
III- 42
Tabel 3.20 Rekap DIPA Tahun 2009 Provinsi Jawa Barat Tahun 2009
Nomor Kategori DIPA
Pagu Rp.
1 Kantor Pusat
7.823.027.742.000 2
Kantor Daerah 10.320.601.497.000
3 Dekonsentrasi
4.680.568.411.000 4
Tugas Pembantuan 1.144.988.218.000
Jumlah 23.969.185.868.000
Sumber : Kanwil XII Ditjen Perbendaharaan Bandung Dari jumlah alokasi APBN yang masuk ke Jawa Barat sebesar Rp.23,969 Trilyun pada
tahun 2009, untuk dana yang bersumber dari PHLN sebesar Rp.771,282 Milyar dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.21 Alokasi Dana PHLN berdasarkan Kementerian di Provinsi Jawa Barat Tahun 2009
No. Kementerian dan Lembaga
Besar Anggaran Rp.
1 Dalam Negeri
51.517.775.000 2
Pertanian 22.919.580.000
3 Energi dan SDM
50.000.000.000 4
Perhubungan 139.070.000.000
5 Pendidikan Nasiopnal
58.938.329.000 6
Kesehatan 3.226.750.000
7 Kehutanan
26.305.330.000 8
Kelautan dan Perikanan 7.750263.000
9 Pekerjaan Umum
260.263.547.000 10
Badan Pertanahan Nasional 8.103.004.000
11 LIPI
20.000.000.000 12
Bakosurtanal 123.188.000.000
Jumlah : 771.282.578.000
Sumber : Kanwil XII Ditjen Perbendaharaan Bandung Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa kementerian Pekerjaan Umum memperoleh
alokasi pendanaan PHLN terbesar yaitu sebesar Rp.260,264 Milyar, dibandingkan dengan alokasi kementerian lembaga lainnya. Sedangkan kementerian yang memperoleh alokasi
pendanaan PHLN terkecil yaitu Departemen Kesehatan sebesar Rp. 3,227 Milyar.
C. Sumber Pendanaan Pembangunan dari Partisipasi swasta dan masyarakat
Kebijakan pembangunan yang bersumber dari kemitraan yang berupa kerjasama pemerintah dan swasta adalah kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam
III- 43
penyediaan infrastruktur, baik meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan infrastruktur maupun kegiatan pengelolaan infrastruktur
danatau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur. Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Jawa Barat, Kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS
yang telah tercantum dalam buku Public Private Partnerships adalah kegiatan yang berkaitan dengan sektor air bersih, persampahan, jalan tol, dan bandara internasional Jawa Barat.
Selanjutnya untuk pendanaan yang bersumber dari partisipasi dunia usaha dan industri serta masyarakat baik dalam program kemitraan dan bina lingkungan PKBL dan
corporate social responsibility CSR diarahkan untuk dapat mengisi ruang lingkup pendidikan, kesehatan, permodalan, peribadatan, prasarana dan sarana dasar lingkungan, energi listrik
pedesaaan dan kegiatan – kegiatan sosial. Untuk alokasi pendanaan pembangunan yang diterima langsung oleh masyarakat dan
bersumber dari PKBL dan CSR tahun 2010 Rp.151 milyar sumber: koordinator PKBL Jawa Barat .
Untuk lebih menggeliatkan dan mensinergiskan partisipasi dunia usaha dan Industri serta masyarakat dalam pembangunan maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah
menyiapkan dokumen perencanaan yang bisa dijadikan panduan dalam penyaluran dana- dana partisipasi tersebut.
3.4 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.4.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Kebijakan anggaran tahun 2010 untuk pendapatan daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai penerimaan Provinsi Jawa Barat sesuai urusannya diarahkan melalui
upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah :
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; 2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, OPD Penghasil, KabupatenKota, POLRI;
4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;