Inisiasi Menyusu Dini Yang Dianjurkan Hubungan Keberhasilan Menyusu dengan Inisiasi Menyusu Dini

 Dalam beberapa menit, bayi dapat merangkak ke payudara dan menyusu sendiri the best crawl.  Kulit ibu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi thermoregulator, thermal synchrony .

2.3.2 Inisiasi Menyusu Dini Yang Dianjurkan

Berikut ini langkah-langkah melakukan IMD secara umum yang dianjurkan :  Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu.  Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya.  Tali pusat dipotong, lalu diikat.  Vernix zat lemak putih yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.  Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama- sama. Jika perlu, bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya. Menurut penelitian Dr. Neils Bergman dari Afrika Selatan, kulit dada ibu yang melahirkan satu derajat lebih panas daripada kulit dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayinya kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayi. Jika bayi kepanasan, suhu kulit ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayinya. Kulit ibu bersifat thermoregulator atau thermal sinchrony bagi suhu bayi.  Apabila bayi belum menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.  Rawat gabung yaitu ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu-bayi tetap tidak terpisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Hubungan Keberhasilan Menyusu dengan Inisiasi Menyusu Dini

Edmond, et al. 2006 menyatakan bahwa keberhasilan menyusui sangat tergantung pada IMD. Penundaan saat permulaan menyusu akan menyebabkan bayi sukar menyusu. Satu jam pertama kelahiran merupakan kunci sukses dalam proses menyusui. Menurut Kramer, et al. 2001, bayi yang melakukan IMD lebih berhasil disusui secara eksklusif dan lebih lama disusui. Menurut Roesli 2008, hasil penelitian menunjukkan hubungan antara saat kontak ibu-bayi pertama sekali terhadap lama menyusui. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini dengan meletakkan bayi dengan kontak kulit ke kulit setidaknya satu jam, hasilnya dua kali lebih lama disusui. Pada usia enam bulan dan setahun, bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini, hasilnya 59 dan 38 yang masih disusui. Bayi yang tidak diberi kesempatan menyusu dini tinggal 29 dan 8 yang masih disusui di usia yang sama. Penelitian di Jakarta- Indonesia ini menunjukkan bayi yang diberi kesempatan untuk menyusu dini, hasilnya delapan kali lebih berhasil ASI eksklusif. WHOUNICEF telah mempublikasikan tentang sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui dan telah dikembangkan oleh DepKes RI dan BKPPASI Badan Kerja Peningkatan Penggunaan ASI, yaitu:  Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui.  Melatih semua staf pelayanan kesehatan dengan keterampilan.  Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya. Pada klinik pranatal, kepada para ibu hamil diberikan informasi tentang keuntungan menyusui dan membimbing mereka untuk menyelesaikan masalah laktasi.  Membantu ibu-ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah melahirkan. Petugas memberi bantuan agar ibu dapat saling bersentuhan dengan anaknya untuk memulai pemberian ASI; sedangkan pada ibu dengan bedah sesar yang dibius diberikan waktu setangah jam sampai ibu sadar kembali dan dapat mengawali proses menyusui  Memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankannya. Universitas Sumatera Utara  Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.  Melaksanakan rawat gabung.  Mendukung pemberian ASI kepada bayi tanpa dijadwal karena pemberian ASI sekehendak hati akan melancarkan produksi ASI.  Tidak memberikan dot atau kompeng karena dapat mengakibatkan bayi bingung puting. Oleh karena itu, bila bayi dirawat pisah, maka ASI diberikan dengan pipet, sonde, atau sendok.  Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu menyusui. Setiap RSRumah BersalinPuskesmas sebaiknya membentuk KP-ASI Kelompok Pelindung ASI untuk membantu ibu-ibu yang mengalami masalah laktasi dan meyakinkan mereka tentang manfaat menyusui, terutama pada mereka yang pertama sekali menyusui bayinya.

2.4 Sikap