Tujuan 160219.Ringkasan Kajian Reviu ASEAN submitted

2 dan satu kementerian sering tidak mengerti apa yang dilakukan oleh kementerian lainnya. 4 Dari kalangan dunia usaha, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri KADIN, Suryo Bambang Sulistio menyatakan keraguannya mengenai kesiapan Indonesia menghadapi MEA karena pemerintah maupun dunia usaha belum mengintegrasikan program persiapan MEA seperti yang telah dilakukan Singapura, Malaysia, dan Thailand. 5 Dengan mempertimbangkan sejumlah temuan mengenai persoalan kesiapan dan kelembagaan Indonesia tersebut, maka reviu ini memutuskan untuk mengkaji kesiapan Indonesia dalam menghadapi bergulirnya Masyarakat ASEAN, dan secara lebih khusus bertujuan untuk mencermati efektivitas kerangka kelembagaan Pemerintah RI dalam menangani isu ASEAN. Reviu ini secara sistematis akan akan mengurai temuan terkait empat aspek, yaitu kelembagaan, regulasi nasional, perencanaan program dan anggaran, serta pelibatan para pemangku kepentingan. Reviu ini akan berfokus pada pada proses internal yang terjadi di dalam Pemerintah Indonesia, dan bukan pada proses diplomasi dan negosiasi di level regional.

2. Tujuan

Tujuan reviu ini adalah untuk menggali secara mendalam bagaimana kelembagaan yang selama ini telah dibangun oleh Pemerintah Indonesia dalam menyongsong Masyarakat ASEAN, untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi kebijakan . Beberapa pertanyaan utama yang akan dijawab oleh reviu ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah susunanarrangement kelembagaan Pemerintah Indonesia dan stakeholder lainnya untuk menyambut Masyarakat ASEAN selama ini sudah efektif? 2. Apa saja persoalan dan tantangan yang dihadapi dalam mempersiapkan Masyarakat ASEAN? 3. Aspek apa yang sudah berjalan dengan baik dan aspek apa yang masih perlu diperbaiki dalam mempersiapkan Masyarakat ASEAN? 4. Bagaimana arrangement kelembagaan dan pembagian tugas ideal yang dapat mengoptimalkan upaya Indonesia menjalankan arah kebijakan Pemerintah RI sesuai RPJMN terkait dengan ASEAN? Reviu ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi Indonesia sebagai refleksi untuk menyempurnakan kelembagaan, baik untuk Masyarakat ASEAN maupun untuk isu-isu lainnya. Reviu ini juga penting karena memaparkan kelembagaan, regulasi, program dan anggaran, serta pelibatan pemangku kepentingan dalam menyiapkan Indonesia untuk berperan dalam ASEAN, yang masih tetap menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. 6 Kelembagaan yang kuat dalam menyambut Masyarakat ASEAN 2015, dapat meningkatkan posisi diplomasi Indonesia dalam hubungan government-to- government, baik di dalam Kawasan ASEAN maupun internasional. Terkait dengan ruang lingkup, reviu ini berfokus pada kelembagaan Pemerintah Indonesia dalam mengangani isu ASEAN secara umum, dan Masyarakat ASEAN secara lebih khusus. Menurut Geoffrey M. Hodgson, kelembagaan adalah sistem dan aturan yang mengatur struktur interaksi sosial antar aktor. 7 Fokus pada kelembagaan ini penting untuk diangkat guna meninjau kembali efektivitas kelembagaan yang ada selama ini dan mengidentifikasi apa saja yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia ke depannya di ASEAN. Topik kelembagaan ini unik karena penelitian tentang ASEAN selama ini banyak menitikberatkan pada proses diplomasi dan kesiapan masing-masing negara, bukan spesifik pada kelembagaan negara tersebut. Selain itu, alasan pembuatan reviu ini juga dilandasi oleh adanya dorongan penguatan Setnas ASEAN seperti yang tercantum di dalam RPJMN Indonesia tahun 2015-2019. Berdasarkan RPJMN 2015-2019, perlunya penguatan Setnas ASEAN tersebut merupakan respon atas masih lemahnya koordinasi antarlembaga dalam melaksanakan blue print Masyarakat ASEAN. 8

3. Metodologi