Variabel Penelitian Definisi Operasional

30 Lia Amalia Nurina, 2014 Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 52 Kota Bandung Propinsi Jawa Barat.

3. Sampel

Menurut Sugiyono 2012:81 “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari s emua yang ada pada populasi”. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan ”Purposive Sampling”, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012:85. Subjek sampelnya adalah dua kelas yang dipilih dari kelas yang telah ada kelas VIII di SMP Negeri 52 Kota Bandung, yaitu kelas ETH kelas yang memperoleh strategi pembelajaran aktif tipe ETH dan kelas konvensional kelas yang memperoleh pembelajaran konvensional. Informasi awal dalam pemilihan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan dari guru bidang studi matematika. Agar penentuan sampel tidak bersifat subjektif, maka pertimbangan dalam menentukan sampel juga didasarkan pada perolehan nilai matematika siswa pada semester sebelumnya. Peneliti memilih kelas VIII.8 sebagai kelas ETH berjumlah 34 siswa dan kelas VIII.9 sebagai kelas konvensional berjumlah 34 siswa.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data tentang skor tes kemampuan pemahaman matematis dan skor skala sikap kemandirian belajar siswa yang merupakan hasil dari pembelajaran aktif tipe ETH. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Strategi pembelajaran aktif tipe ETH sebagai variabel bebas dan kemampuan pemahaman dan kemandirian belajar siswa sebagai variabel terikat.

2. Definisi Operasional

31 Lia Amalia Nurina, 2014 Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran mengenai hal-hal yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Kemampuan Pemahaman Matematis Pemahaman matematis pada penelitian ini mencakup pemahaman konsep dan pemahaman relasional. Pemahaman matematis dalam penelitian ini memiliki beberapa indikator yaitu: a. Kemampuan Pemahaman Konsep, memuat indikator : 1. Kemampuan menjelaskan pengertian suatu konsep matematika dengan bahasanya sendiri secara tertulis. 2. Kemampuan mengklasifikasi obyek-obyek matematika 3. Kemampuan menginterpretasikan gagasan atau konsep matematis. 4. Kemampuan mengubah suatu situasi atau kata-kata ke dalam model matematika. 5. Kemampuan menerapkan konsep dalam perhitungan matematika untuk menyelesaikan masalah matematika. 6. Kemampuan menyimpulkan kembali konsep matematika dengan bahasa sendiri b. Kemampuan Pemahaman Relasional, memuat indikator : 1. Mengidentifikasi konsep-konsep matematika yang terkandung dalam suatu masalah dan menjelaskan hubungan antar konsep-konsep tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 2. Mengaitkan suatu konsep matematika dengan konsep lainnya 2. Kemandirian Belajar Siswa Kemandirian belajar memiliki karakteristik: 1. Merancang tujuan dalam belajar, 2. Memilih strategi dalam belajar, 3. Memantau proses kognitif dan afektif yang berlangsung ketika seseorang menyelesaikan tugas. Indikator kemandirian belajar diantaranya adalah: 32 Lia Amalia Nurina, 2014 Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Inisiatif dan motivasi belajar instrinsik. 2. Kebisaan mendiagnosa kebutuhan belajar. 3. Menetapkan tujuan target belajar. 4. Memonitor, mengatur, dan mengkonvensional belajar. 5. Memandang kesulitan sebagai tantangan. 6. Memanfaatkan dan mencari sumber belajar yang relevan. 7. Memilih, menerapkan strategi belajar. 8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar. 9. Self eficacykonsep dirikemampuan diri. 3. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe ETH. Strategi pembelajaran aktif adalah suatu strategi pembelajaran yang aktif dan dinamis, melibatkan siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa dipandang sebagai subjek dan objek pembelajaran. Pembelajaran tipe ETH dapat diartikan bahwa setiap siswa dapat menjadi guru. Intinya dalam pembelajaran diminta partisipasi setiap siswa untuk membuat pertanyaan, menjelaskan materi pelajaran, menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan atas jawaban teman sebayanya. 4. Pembelajaran Konvensional. Pembelajaran model konvensional, dalam hal ini yang dimaksud adalah pembelajaran biasa yang dilakukan guru . Menurut Mulyana 2009: 4 pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru matematika memiliki pola sebagai berikut: 1 guru menerangkan suatu konsep atau mendemonstrasikan keterampilan dengan ceramah, dan siswa diberikan kesempatan bertanya; 2 guru memberikan contoh penggunaan konsep atau prosedur menyelesaikan soal; 3 siswa berlatih menyelesaikan soal-soal secara individual atau bersama teman sebangku, sedikit tanya jawab; dan 4 mencatat materi yang diajarkan dan soal- soal pekerjaan rumah.

D. Instrumen Penelitian