Smart Community for Smart City
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
36 Gambar 1.26 Konsep Smart System Platform
Sumber : Suhono Supangkat, Smart Community for Smart City, dipaparkan dalam acara Workshop Smart Community for Smart City, 16 Juni 2015 di Bogor.
Dalam implementasi Smart City, aplikasi sistem cerdas terkait perkotaan dapat langsung diakses melalui perangkat TIK masyarakat yang terkoneksi internet. Melalui
Smart System Platform SSP berbagai perangkat TIK yang berfungsi sebagai sensor
dapat terhubung dengan masyarakat melalui aplikasi dan basis data yang menyediakan konektivitas dengan berbagai solusi layanan. Beberapa layanan yang
dapat dilakukan melalui SSP antara lain kolaborasi dan integrasi layanan informasi, layanan pelaporan dan dashboard kota, layanan pengelolaan dan eskalasi ,
dan layanan konteks geospatial. SSP telah dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung untuk menjawab kebutuhan terhadap sistem informasi cerdas. Fungsi
utama terdapat pada integrasi sistem informasi dan layanan-layanan yang ada saat ini maupun di masa depan.
Gambar 1.27Platform Integrasi Informasi
Sumber : Suhono Supangkat, Smart Community for Smart City, dipaparkan dalam acara Workshop Smart Community for Smart City, 16 Juni 2015 di Bogor
SSP Device
Sensor Social
Sensor
ESB Appli-
cation Data-
base People
Platform Integrasi
Informasi Mengintegrasikan
informasi yang ada di basis data
kedinasan pemerintah kota
Memudahkan pengambilan keputusan
secara cerdas dan gegas berdasarkan informasi
akurat Sebagai dasar
pengembangan integrasi layanan-
layanan lain di masa depan
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
37
SSP yang digunakan untuk mendukung Pemerintahan merupakan komponen teknologi dari penyusun utama sistem Smart City. Namun demikian, keberhasilan
perubahan kota menjadi kota cerdas tetap membutuhkan komponen people masyarakat dan policy kebijakan pemerintah.
Membangun Smart Community untuk Smart City
Perkembangan sebuah kota menjadi kota cerdas sangat memerlukan dukungan dari masyarakat dan pemerintah, dimana teknologi informasi dan komunikasi
menjadi faktor pendorong. Sebelum implementasi smart city, data informasi masih tersebar dan kadang sulit didapatkan oleh masyarakat, proses-proses transaksi
pemerintahan bersifat manual dan belum terintegrasi.
Melalui smart city, sebagian besar proses pemerintahan, sistem pengawasan perkotaan maupun informasi perkotaan dapat langsung diakses oleh masyarakat.
Namun, implementasi teknologi harus mempersiapkan human capability sehingga smart city
dapat mendorong lahirnya smart community dalam kota tersebut. Ada tiga pilar utama smart comunity yaitu energi dimana didalamnya masyarakat dapat terhubung
dengan sistem informasi transportasi, manajemen energi, power supply dan energi yang dapat diperbaharui. Pilar kedua adalah kesehatan yang menjadi transformasi
dalam manajemen bidang kesehatan agar lebih transparan dan interaktif sehingga memungkinkan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi online. Pilar selanjutnya
adalah piranti penyimpan data, dimana semua informasi yang dibutuhkan masyarakat maupun pemerintah disimpan dalam platform yang menjadi kunci
peranan smart city dalam menyimpan dan mengolah data.
Gambar 1.28 Tiga Pilar Utama Smart Communities
Sumber: Henry Martin, Transformation Technology and Culture dipaparkan dalam acara Workshop Smart Community for Smart City
, 16 Juni 2015 di Bogor.
Data Centers Servers
Storage Arrays HDDSSDNAND
Healthcare Medical Services
Distribution retailing Transportation
Smart Grid Energy Management
Power Supply Renewable Energy
Energy Healthcare
Data Storage Smart Communities
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
38
Pemantauan energi melalui aplikasi smart city misalnya akan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap konsumsi energi melakukan berbagai tindakan
untuk mengurangi konsumsi energi, dan dapat memantau.
Melalui berbagai aplikasi dan layanan smart city akan tercipta interaksi informasi antara pemerintah kota dengan masyarakat. Pemerintah dan masyarakat
dapat saling proaktif bertukar informasi mengenai kondisi kota dan pelayanan pemerintahan. Dalam konsep smart city yang ideal, peran masyarakat untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dan mendayagunakan teknologi yang tersedia menjadi sangat krusial. Tanpa adanya smart community, teknologi yang telah
terintegrasi pada suatu kota tidak akan termanfaatkan dengan optimal.
Gambar 1.29 . Manfaat Pembangunan Smart City
Sumber: Henry Martin, Transformation Technology and Culture dipaparkan dalam acara Workshop Smart Community for Smart City
, 16 Juni 2015 di Bogor.
Kebutuhan teknologi pada smart city meliputi kebutuhan koneksi TIK, sensor, platform
, dashboard monitoring yang saling berintegrasi satu sama lain. Tanpa adanya dukungan komunitas masyarakat untuk menggunakan aplikasi dan perangkat TIK
yang terintegrasi maka konsep smart city belum sepenuhnya berjalan. Masyarakat perkotaan lebih mudah dalam mendapatkan akses dan perangkat TIK, serta memiliki
literasi TIK yang lebih baik. Beberapa hal tersebut akan mendukung keberhasilan konsep smart city. Cakupan sensor dan aplikasi smart city yang menjangkau seluruh
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
39
area dari kota akan membuat aktivitas masyarakat perkotaan semakin efisien dan dinamis karena permasalahan perkotaan seperti kemacetan, transportasi, polusi,
cuaca dapat diprediksi dan diantisipasi sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
Peran Pemerintah dalam mewujudkan smart community pada kota yang telah terintegrasi dengan teknologi smart city antara lain dengan fasilitasi kebutuhan
aplikasi untuk interaksi pemerintah dan masyarakat, menyediakan aplikasi yang mudah digunakan dimana saja dengan berbagai macam platform serta pentingnya
sosialisasi. Selain itu, Pemerintah perlu mendorong tumbuhnya komunitas-komunitas masyarakat perkotaan berbasis online sebagai wadah diskusi dan komunikasi dalam
menumbuhkan ekosistem smart city yangideal.