Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
24
menantang model bisnis penyedia infrastruktur. Operator jaringan akan terus mencari pendekatan baru, bekerja sama dengan penyedia OTT, untuk membiayai
biaya jaringan dan investasi modal.
Gambar 1.17Bisnis Model OTT
Sumber : Detecon Consulting, The Rise of OTT Players – What is the appropriate respon?, dalam ITU Conference, 2014
Berdasarkan core business layanannya, OTT terdiri dari OTT Communications, OTT Media, Commerce, dan Sosial Media
48
. Dari keempat klasifikasi tersebut, sumber pendapatan pemain OTT relatif sama yaitu melalui iklan, dan biaya operasional.
Sampai dengan Maret tahun 2015
49
48
Detecon Consulting, The Rise of OTT Players – What is the appropriate respon?, dalam ITU Conference, 2014.
49
Data Accenture, 2015.
, disebutkan bahwa dari 255,5 juta penduduk Indonesia terdapat 74 juta atau sekitar 29,41 penduduk yang menjadi pengguna
aktif media sosial. Hal tersebut menjadi pasar bagi para penyedia layanan OTT. Terkait kebijakan OTT di Indonesia, saat ini perlu adanya pengaturan bagi OTT asing,
OTT lokal dan penyelenggara jaringan.
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
25 Gambar 1.18 Kebijakan yang Diharapkan pada OTT
Sumber : Ditjen PPI
1.6 Tren E-Payment
Setiap aktivitas ekonomi baik pada pasar barang jasa, pasar uang antar bank, pasar valuta asing, pasar surat berharga, operasi moneter, maupun pemerintah selalu
melibatkan pembayaran. Kita mengenal uang kartal uang kertas dan uang logam yang sampai saat ini masih berperan penting terutama dalam transaksi skala kecil,
walaupun volumenya semakin lama semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah mahalnya biaya pengadaan dan pengelolaan uang kartal, disamping kendala
inefisiensi waktu. Saat uang kartal digunakan sebagai alat pembayaran cenderung memakan waktu yang relatif lebih lama. Di sisi lain, penggunaan uang tunai juga
sangat beresiko terhadap tindak kejahatan. Untuk menyiasati ketidaknyamanan dan inefisiensi uang kartal dalam perannya sebagai media pembayaran, saat ini kita
mengenal sistem pembayaran secara elektronik atau e-payment. E-payment adalah
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
26
pembayaran yang dimulai, diproses dan diterima secara elektronik
50
Gambar 1.19 Perkembangan e-payment di dunia
. Media yang digunakan dalam proses transaksi dengan cara e-payment adalah internet. Dengan
media ini banyak aplikasi yang dapat terintegrasi ke dalam sistem e-payment misalnya e-commerce
, smart card, digital cash, digital check, dan tagihan elektronik. Secara umum perkembangan e-payment hingga 2012 terus meningkat dari
tahun ke tahun terutama di negara- negara yang aktif dalam menggunakan infrastruktur e - payment. Peningkatan ini disebabkan karena adanya beberapa faktor
pendukung yaitu:
1 Peningkatan kebutuhan untuk transaksi e-payment di berbagai jenis transaksi ritel layanan publik, e-commerce, billing, dll,
2 Peningkatan inovasi layanan pembayaran baru berbasis e-payment dan 3 Dorongan dari pemerintah-pemerintah di seluruh dunia untuk
meningkatkan transaksi e-payment
50
ECB 2004, E-Payments Without Frontiers, Issues Paper or The ECBConferenceon 10 November 2004