Pita Frekuensi 450 MHz Pita Frekuensi 800 MHz dan 900 MHz
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
114
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
115
permohonan dari penyelenggara agar posisi alokasi frekuensi menjadi berdampingan. Hal ini memerlukan adanya koordinasi yang intensif pada refarming
pita frekuensi 900 MHz. c.
Pita Frekuensi 1800 MHz Proses penataan pita frekuensi 1800 MHz merupakan penataan yang paling
sulit jika dibandingkan dengan pita frekuensi lainnya atau bila dibandingkan dengan proses penataan di negara lain. Hal ini setidaknya disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut:
Gambar 3.9. Faktor yang Mempengaruhi Penataan Frekuensi di 1800 MHz
Oleh karena itu, proses penataan 1800 Mhz memerlukan kerjasama yang intensif antara operator dan pemerintah. Tahapan dan mekanisme penataan pita 1800
MHz ditetapkan melalui Peraturan Menkominfo Nomor 19 tahun 2015 tentang Penataan Pita Frekuensi 1800 MHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan
bergerak seluar.
Retuning dimulai sejak 4 Mei 2015 sampai 23 November 2015, dengan masa
freeze period selama empat minggu yaitu tanggal 7 Juli sampai 31 Juli 2015. Proses
penataan dimulai dari provinsi Papua cluster 1 dan diakhiri di provinsi DKI Jakarta cluster 42.
Menjelang tahapan paling krusial penataan yakni retuning pada pulau Jawa khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya, dengan populasi site yang padat serta
memerlukan koordinasi perbatasan yang sangat ketat, dan rumit. Menteri Kominfo mengambil kebijakan untuk mempercepat penataan pita frekuensi radio 1800 MHz.
Hal tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Dirjen SDPPI No. 361 tahun 2015 tentang Percepatan Realokasi Penggunaan Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio
1 Melibatkan 4 empat penyelenggara jaringan bergerak selular
2 Masih tingginya trafik 2G yang menggunakan pita frekuensi 1800 MHz
3 Melibatkan 25.000 BTS yang harus di retuned penyesuaian frekuensi
eksisting ke frekuensi baru
4 Jumlah pengguna sebanyak 200 Juta pelanggan.
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
116
1800 Mhz. Kebijakan ini diambil untuk mendapatkan momentumyang besar dampaknya bagi industri telekomunikasi pada khususnya, dan iklim investasi
nasional pada umumnya. Tahapan dan mekanisme penataan 1800 MHz sebagai berikut:
1 Proses Retuning : Untuk efektifitas proses retuning, wilayah indonesia dibagi
menjadi 42 cluster sebagai berikut: Tabel 3.2 Pembagian Cluster Proses Retuning Penataan 1800 MHz
Sumber : Data Dirjen SDPPI, 2015
2 Tahapan retuning dibagi menjadi tiga tahap pada setiap cluster agar QoS dapat dijaga.
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
117
Sumber : SDPPI 2015
Gambar 3.10.Tahapan Retuning pada Frekeuensi 1800 MHz
Dengan berhasilnya penataan pada tahap terakhir pada cluster Jakarta 1 Jakarta Inner maka selesailah seluruh rangkaian penataan pita frekuensi radio 1800
MHz. dengan demikian seluruh Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler pada Pita 1800 MHz dapat menggelar jaringan dengan mengimplementasikan Teknologi Netral
termasuk menggelar jaringan 4G LTE pada pita tersebut. d.
Pita Frekuensi 2,1 GHz Pada tahun 2013 telah dilakukan proses penataan pita frekuensi 2100 MHz
sehingga setiap penyelenggara di pita tersebut mendapatkan alokasi pita frekuensi yang berdampingan. Namun pada tahun 2014, ketika terjadi proses merger antara PT
XL Axiata dan PT Axis Telecom, pemerintah mempersyaratkan kedua operator tersebut secara bersama-sama mengembalikan dua buah blok pita frekuensi. Sehingga
di pita frekuensi 2100 MHz terdapat 2 buah blok pita yang masih kosong.
Komunikasi dan Informatika Indonesia - Buku Putih 2015
118
Sumber : Dirjen SDPPI, 2014
Gambar 3.11. Penataan Frekuensi 2,1 GHz
Pemerintah berencana mengalokasikan dua blok yang kosong tersebut
kepada operator dengan mekanisme seleksi. Berdasarkan roadmap spectrum refarming
rencana seleksi blok 11-12 akan dilakukan di tahun 2016. Agar proses seleksi tersebut dapat dilaksanakan secara adil dan objektif, dimungkinkah bahwa
Pita frekuensi 2100 MHz akan mengalami proses penataan kembali sehingga setiap penyelenggara mendapatkan alokasi frekuensi yang berdampingan kembali pasca
telah ditetapkan pemenang atas dua buah blok pita frekuensi radio tersebut. Adapun mekanisme, skenario dan jadwal dari proses penataan akan sangat bergantung
kepada operator yang mendapatkan dua buah blok pita frekuensi radio tersebut.