BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tanggungjawab sosial perusahaan sedangkan di Amerika, konsep ini seringkali
disamakan dengan corporate citizenship. Pada intinya, keduanya dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah
sosial dan lingkungan dalam kegiatan usaha dan juga pada cara perusahaan berinteraksi dengan stakeholder yang dilakukan secara sukarela. Selain itu,
tanggungjawab sosial perusahaan diartikan pula sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para
karyawan perusahaan, keluarga karyawan dan masyarakat setempat lokal dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Dalam hal ini belum ada definisi tunggal mengenai pengertian dari CSR. The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, lembaga
internasional yang berdiri tahun 1995 dan beranggotakan lebih dari 120 perusahaan multinasional yang berasal dari 30 negara memberikan definisi CSR
sebagai Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and
their families as well as of the local community and society at large. Maksudnya
25
Universitas Sumatera Utara
adalah “komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas”
Wibisono, 2007.
Definisi lain mengenai CSR juga dilontarkan oleh World Bank yang memandang CSR sebagai “the commitment of business to contribute to
sustainable economic development working with amployees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life,
in ways that are both good for business and good for development”. Yaitu sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para karyawn serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara-cara yang bermanfaat bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan Kiroyan, 2006.
Sejalan dengan definisi di atas, Maignan dan Farrel 2004 mendefenisikan CSR sebagai “ A business acts in socially responsible manner when its decision
and actions for balance diverse when its decision and actinons for and balance diverse stakeholder interest”. Definisi ini menekankan
perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam
dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab Susanto, 2007.
26
Universitas Sumatera Utara
Tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa suatu organisasi khususnya namun bukan hanya
perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam aspek operasional
perusahaan. Tanggung jawab sosial berhubungan erat dengan dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Definisi ini memberikan pemahaman bahwa tanggung jawab
sosial pada dasarnya adalah komitmen perusahaan terhadap tiga 3 elemen yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dauman dan Hargreaves 1992 dalam Hasibuan 2001 menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level yaitu: basic
responsibility, organization responsibility, dan sociental responses. a. Basic Responsibility BR
Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama suatu perusahan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus
membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan
menimbulkan dampak yang sangat serius.
27
Universitas Sumatera Utara
b. Organization responsibility OR Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi
perubahan kebutuhan “Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di sekitarnya.
c. Sociental Responses SR Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan
lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam
lingkungannya secara keseluruhan.
Prinsip yang berkaitan erat dengan CSR adalah Responsibilitas yang merupakan aspek pertanggungjawaban dari setiap kegiatan perusahaan untuk
melaksanakan prinsip corporate social responsibility karena dalam berusaha, sebuah perusahaan tidak akan lepas dari masyarakat sekitar, ditekankan juga pada
signifikasi filantrofik yang diberikan dunia usaha kepada kepentingan pihak-pihak eksternal dimana perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholder
perusahaan, menciptakan nilai tambah value added dari produk dan jasa, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya.
Diluar itu, lewat prinsip responsibility diharapkan membantu pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendapatan dan kesempatan kerja pada segmen
masyarakat yang belum mendapatkan manfaat dari mekanisme pasar. Corporate Social Responsibility sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan
pada tanggungjawab yang berpijak pada single bottom line yaitu nilai perusahaan corporate value yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya financial saja
28
Universitas Sumatera Utara
tetapi harus berpijak pada triple bottom lines, dimana bottom lines selain financial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tak cukup
menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan sustainable.
Berdasarkan standar dari Bank Dunia maka CSR meliputi beberapa komponen utama yakni : 1 perlindungan lingkungan; 2 jaminan kerja; 3 Hak
Asasi Manusia; 4 interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat; 5 standar usaha; 6 pasar; 7 pengembangan ekonomi dan badan usaha; 8
perlindungan kesehatan; 9 kepemimpinan dan pendidikan; 10 bantuan bencana kemanusiaan. Bagi perusahaan yang berupaya untuk membangun citra positif
perusahaannya, maka kesepuluh komponen tersebut harus diupayakan pemenuhannya.
Dampak dari pendirian perusahaan oleh pemilik modal yang tergabung dalam sebuah corporation salah satunya adalah muncul kesenjangan antara pihak
perusahaan corporate dengan masyarakat setempat yang dapat mempengaruhi kestabilan negara, disisi lain pemerintah terkadang tidak bisa berbuat banyak
dalam memenui semua tuntutan masyarakat yang merasa hak-hak atas daerahnya dilanggar termasuk hak asasi seperti terusiknya tempat tinggal dan berkurangnya
mata pencarian anggota masyarakat disekitar perusahaan. Dalam meminimalisir akibat tersebut, peran dari program corporate social responsibility sangat besar.
Dalam melakukan CSR, tentunya perusahaan memiliki tujuan diantaranya adalah :
29
Universitas Sumatera Utara
1. Alasan Sosial Perusahaan melakukan program CSR untuk memenuhi tanggung jawab sosial
kepada masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi pada wilayah orang lain perusahaan harus memperhatikan masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus ikut
serta menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari kerusakan yang ditimbulkan.
2. Alasan Ekonomi Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada keuntungan.
Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat dengan membangun image positif bagi perusahaan yang tujuan akhirnya tetap pada
peningkatan profit. 3. Alasan Hukum
Perusahaan melakukan program CSR hanya karena adanya peraturan pemerintah. CSR dilakukan perusahaan karena ada tuntutan yang jika tidak dilakukan akan
dikenai sanksi atau denda dan bukan karena kesadaraan perusahan untuk ikut serta menjaga lingkungan. Akibatnya banyak perusahaan yang melakukan CSR sekedar
ikut-ikutan atau untuk menghindari sanksi dari pemerintah. Adapun peraturan ini diperkuat dengan dikeluarkannya Undang-undang PT No. 40 pasal 74 yang isinya
mewajibkan pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang terkait terhadap SDA dan yang menghasilkan limbah.
Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis keberadaan perusahaan di sebuah lingkungan masyarakat mendorong perusahaan untuk lebih proaktif dalam
mengambil inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Pandangan ini tentunya bukan tanpa alasan, karena pada dasarnya tanggung jawab sosial akan
30
Universitas Sumatera Utara
memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak yang ada dalam hal ini yaitu perusahaan,masyarakat,dan pemerintah. Dengan melaksanakan program
CSR banyak sekali manfaat yang akan diperoleh, terlepas dari biaya yang dikeluarkan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Bagi Perusahaan Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab
sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap
sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat. 2. Manfaat Bagi Masyarakat
Selain bahwa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapat pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dan
masyarakat yang barangkali selama ini hanya sekedar dipahami sebagai hubungan produsen-konsumen, atau hubungan antara penjual dan pembeli saja.
3. Manfaat Bagi Pemerintah Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan
aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat
legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, CSR tidak hanya sebatas konsep untuk mendapatkan kesan baik atau citra positif semata melainkan benar-benar merupakan realisasi dari niat
baik perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
31
Universitas Sumatera Utara
2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan