pencapaian ini harus dipertahankan agar proses pembelajaran pada siklus III dapat terlaksana dengan baik.
b. Data Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Mei 2015. Penelitian ini berlangsung selama 3 x 35 menit, tepatnya dari pukul
13.00 sampai 14.45 WIB. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I. berikut adalah pemaparan tentang pelaksanaan tindakan
siklus II. 1
Kegiatan Awal Awalnya memeriksa kehadiran siswa terlebih dahulu dan terdapat empat
orang siswa yang tidak hadir. Kemudian guru mengkondisikan siswa ke dalam suasana belajar yang kondusif dengan memintanya untuk menyiapkan
perlengkapan belajar, mulai dari buku sumber hingga atlas. Setelah itu guru membangkitkan semangat siswa dengan yel-yel penyemangat agar siswa semakin
tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi kenampakan alam dan keragaman sosial
budaya yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa setelah mempelajari
materi kenampakan alam dan sosial budaya. Guru
: “Anak anak coba siapkan alat tulis dan atlas yang sudah kalian bawa.”
Siswa : “Baik Bu.”
Guru : “Bagus. Sekarang, apakah kalian sudah siap untuk belajar?”
Siswa : “Siap Bu.”
Guru : “Supaya lebih semangat, kita yel-yel suara tembakan dulu yaa.
“Suara tembakan” Siswa :
“Doooorr” Guru :
“Suara tembakan” Siswa :
“Dooorr” Guru :
“Suara tembakan” Siswa :
“Door, dooorr, dooorr” Guru :
“Konsentrasi??” Siswa :
“Konsentrasi dimulai” Guru :
“Bagus. Sekarang kalian sudah semangat yaa untuk mengikuti pembelajaran.”
“Siapa yang masih ingat tentang pengertian kenampakan alam?” Siswa :
“Kenampakan alam adalah sesuatu yang ada di alam bu.” Guru :
“Iya hampir benar jawabannya. Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang ada di permukaan bumi hasil ciptaan Tuhan.”
“Jadi setelah kalian belajar tentang materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya, maka kalian akan mengetahui apa itu
kenampakan alam, jenis-jenis kenampakan alam, manfaatnya bagi kehidupan, peristiwa alam yang terjadi di lingkungan, kerusakan
alam akibat perilaku manusia, cara menjaga lingkungan dan hubungan antara kondisi lingkungan dengan kondis
i sosial.” Catatan lapangan siklus II pada hari Senin, tanggal 25 Mei 2015. Pada tahap
kegiatan awal yang meliputi membangkitkan semangat siswa, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
Sama dengan kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan awal sudah bagus. Guru dapat mempertahankan
pencapaian skor indikator sehingga tetap memperoleh skor ideal. 2
Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran yang digunakan, yaitu model
Cooperative Learning
tipe
Teams Games Tournament
TGT, yang sebelumnya juga digunakan saat siklus I. Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti yang terdapat pada
siklus II ini masih sama dengan siklus I, hanya saja ada beberapa perbaikan yang dilakukan oleh guru.
Sebelum menyampaikan materi mengani kenampakan alam dan keragaman sosial budaya, guru terlebih dahulu menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kebingungan saat proses pembelajaran berlangsung. Selain
itu untuk memotivasi siswa agar lebih aktif ketika proses pembelajaran, guru akan memberikan bintang penghargaan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan
dari guru atau mengajukan pertanyaan pada guru. Siswa yang paling banyak mengumpulkan bintang, akan mendapatkan hadiah. Kemudian guru baru
menjelaskan atau menyampaikan materi ajar. Pada pertemuan siklus I, belum penuhnya siswa memahami materi tentang kenampakan alam dan keragaman
sosial budaya, karena guru menyampaikannya dengan menggunakan metode ceramah, tanpa dibantu dengan media. Jadi, untuk memperbaiki hal tersebut, guru
menggunakan media gambar tentang kenampakan alam untuk membantu siswa memahami materi tersebut.
Guru : “Anak-anak, ada yang tau ini gambar apa?”
sambil menunjukkan gambar gunung Richo :
“Gambar gunung Bu.” Guru :
“Iya, pintar. Ini bintang untuk kamu.” Guru :
“Apa kalian tahu gunung yang ada di provinsi Jawa Barat apa saja?”
Anisah : “Gunung Tangkuban Perahu, Bu.”
Guru : “Iya benar sekali. Ini bintang untuk kamu.”
“Nah sekarang, kalau manfaat gunung bagi manusia apa saja?” Bayu :
“Sebagai tempat rekreasi dan olah raga Bu.” Guru :
“Iya benar sekali. Ini bintang untuk kamu.” menjelaskan jenis-jenis kenampakan alam di wilayah daratan dan
perairan serta manfaatnya bagi kehidupan Catatan lapangan siklus II, hari Senin, 25 Mei 2015. Tahap penyampaian materi
Kegiatan selanjutnya adalah guru membagi siswa kedalam tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang siswa. Masih sama dengan
pembagian kelompok pada siklus I, yaitu berdasarkan kemampuannya dalam kelas. Sesuai dengan model
Cooperative Learning
tipe TGT, bahwa dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Guru : “Ada yang masih ingat dengan kelompok yang telah ibu bagi pada
pertemuan sebelumnya?” Siswa
: “Iya bu, ingat.” Guru
: “Sekarang berkumpullah berdasarkan kelompok yang telah ibu
tentukan, ibu akan membagikan LKS yang harus kalian kerjakan bersama-sama. Untuk mengerjakan LKS ini, kalian memerlukan
atlas yang telah kalian bawa. Ingat seluruh anggota kelompok harus mengerti dan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS.”
“Kelompok yang paling kompak, seluruh anggotanya ikut mengerjakan maka akan mendapat bintang p
enghargaan.” Guru membagikan LKS yang berbeda pada tiap kelompok
Catatan lapangan siklus II, pembagian kelompok diskusi. Hari Senin, 25 Mei 2015
Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan guru juga telah membagikan LKS yang berbeda pada tiap kelompok, barulah guru
menjelaskan tentang kegiatan diskusi atau prosedur diskusi yang akan dilakukan oleh siswa. Prosedur diskusi telah tercantum dalam LKS yang ada pada tiap
kelompok, namun agar siswa lebih mudah untuk memahaminya, guru juga menjelaskan kembali prosedur diskusi tersebut dengan bahasa yang dianggap
mudah untuk dipahami siswa. Selanjutnya masing-masing kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS dengan didampingi oleh guru.
Dikarenakan saat proses diskusi hanya siswa berkemampuan tinggi saja yang mengerjakan soal, maka guru memberikan peraturan baru. Peraturan tersebut
adalah bagi kelompok yang kompak dalam mengerjakan LKS, artinya tiap anggota ikut berpartisipasi memberikan pendapatnya, maka mereka akan
mendapatkan bintang penghargaan. Setelah itu guru kembali mengelompokkan siswa untuk mengikuti turnamen
akademik, seperti tahapan pada model
Cooperative Learning
tipe TGT. Siswa yang berprestasi tinggi dari tiap tim dikelompokkan dalam satu meja turnamen.
Hal ini berlaku juga untuk siswa yang berkemampuan sedang dan rendah. Proses ini nantinya akan membentuk empat kelompok baru dengan jumlah anggota tujuh
orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing tim untuk mengikuti turnamen akademik. Di akhir permainan, skor dari masing-masing individu akan
diakumulasikan dengan anggota kelompoknya yang lain, sehingga menghasilkan skor kelompok. Tiga tim atau kelompok yang mendapatkan skor tertinggi, akan
mendapatkan sertifikat penghargaan. Setelah itu guru membagikan perangkat turnamen pada tiap meja, yang terdiri dari kartu soal, lembar pembagian meja
turnamen beserta aturan permainan dan lembar skor turnamen. Dikarenakan pada siklus I, banyak siswa yang belum memahami aturan
dalam permainan, maka guru mencantumkan aturan permainan tersebut secara tertulis bersama dengan lembar pembagian meja turnamen. Selain itu guru juga
menjelaskan kembali peraturan tersebut. Guru
: “Ada yang masih ingat aturan permainan?”
Siswa :
“Lupa bu.” Guru
: “Baiklah ibu jelaskan kembali.”
“Coba kalian lihat kertas yang telah ibu bagikan pada tiap meja turnamen. Disana ada penjelasan mengenai aturan dalam
permainan.” Guru menjelaskan aturan permainan
Siswa : Siswa menyimak sambil membaca aturan permainan yang telah
diberikan guru Guru
: “Apakah kalian sudah mengerti tentang aturan permainannya?”
Siswa :
“Sudah bu.” Guru
: “Baiklah, kita mulai permainannya ya.”
Siswa : Bermain turnamen akademik
Catatan lapangan siklus II, permainan turnamen akademik. Hari Senin, 25 Mei 2015
Jadi selain mendengarkan penjelasan dari guru, siswa juga dapat membacanya pada kertas yang telah dibagikan oleh guru. Saat turnamen akademik
berlangsung, guru tetap harus memantau dan membimbing tiap meja turnamen untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam permainan ini.
Tahap selanjutnya yaitu penentuan skor tim. Masih sama dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I, pada tahap ini guru mengakumulasikan perolehan
skor tiap individu sehingga akan menghasilkan skor kelompok. Setelah itu guru bersama siswa menetukan pemenang dari permainan turnamen akademik ini. Tiga
kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan sertifikat penghargaan. Berikut adalah rekapitulasi perolehan skor kelompok pada siklus II.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Skor Kelompok Siklus II
Kelompok Skor
Bunga-bunga 40
Anak yang beriman 270
The stars 130
Matahari 130
Para Kesatria 350
Anak sholeh 10
Rihufalhan 150
3 Kegiatan Akhir
Setelah selesai memberikan penghargaan bagi kelompok yang memperoleh skor tertinggi, guru menyamakan presepsi siswa dengan memberikan penekanan
terhadap materi yang telah diajarkan. Pemberian penekanan materi ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi tersebut.
Setelah itu baru guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, juga dilakukan observasi untuk menilai kinerja guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berikut adalah hasil
pengamatan kinerja guru pada siklus II.
Tabel 4.12 Penilaian Kinerja Guru Siklus II
No Aspek yang Dinilai
Skor
J um
la h sk
o r
Da y
a Ca
pa i
Ind ika
to r
T a
rg et
Keterangan 1
2 3
SB B
C K
SK B.
Tahap Pelaksanaan
9 100
100
1. Kegiatan Awal