mahasiswa dalam perubahan Bagian II no 1
~beki da kedalam bentuk negatif dan bentuk lampau.
2 Menggunakan
bentuk ~mono 1. Mengetahui
mahasiswa dalam memahami fungsi ~mono da.
kemampuan ~mono da Bagian I no 3, 5
Bagian II no 7 da
dalam kalimat bahasa 2. Mengetahui
kemampuan dalam
Bagian II no 3 Bagian III no 1
Jepang mahasiswa
pembentukan ~mono da.
pola kalimat
3. Mengetahui kemampuan
Bagian II no 5 mahasiswa dalam perubahan
~mono da kedalam bentuk negatif dan bentuk lampau.
3 Menggunakan
1. Mengetahui mahasiswa dalam memahami
kemampuan ~koto da Bagian I no 2, 7
Bagian II no 6 bentuk
~koto da
dalam fungsi ~koto da.
kalimat bahasa 2. Mengetahui Jepang
kemampuan Bagian I no 15
mahasiswa dalam memahami konteks kalimat.
3. Mengetahui mahasiswa
pembentukan ~koto da.
kemampuan dalam
Bagian III no 3 Bagian II no 4
pola kalimat
4. Mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam perubahan ~koto da kedalam bentuk
negatif dan bentuk lampau.
4 Membedakan
penggunaan Mengetahui
mahasiswa dalam membedakan kemampuan ~beki da
Bagian I no 11, 14
bentuk da, ~mono da , ~koto da
dan ~koto da ~beki fungsi ~beki da, ~mono da, dan ~mono da
~koto da Bagian I no 10
Bagian I no 8, 12
dalam kalimat
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data yang sesuai dengan hasil penelitian di lapangan. Data-data tersebut nantinya akan diolah dan dianalisis untuk
memperoleh informasi dalam rangka menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian. Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisis data. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode analisis data statistik, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2010: 161
bahwa bagi peneliti yang mengelola dengan data statistik, maka datanya harus berupa data kuantitatif, yaitu berupa angka. Teknik yang dipakai untuk memperoleh
data penelitian adalah statistik deskripsi dengan metode analisis deskriptif persentase.
Langkah-langkah dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, yakni dengan mengecek kelengkapan data. Baik jumlah tes yang diberikan dan yang kembali, maupun isi tes kelengkapan pengisian oleh
respoden. 2. Tabulasi, yakni pemberian skor nilai scoring pada setiap butir soal pada
masing-masing jawaban responden dengan cara memberikan skor pada jawaban yang benar, pemberian skor untuk jawaban yang salah, disesuaikan
dengan tingkat kesalahannya. 3. Menjumlahkan skor tiap butir soal dari seluruh jawaban responden.
4. Menyusun tabel frekuensi dan persentase jawaban. 5. Menghitung persentase jawaban yang salah dari tiap butir soal, dengan
menggunakan rumus: =
100 Keterangan:
P F
N : Persentase
: Frekuensi : Jumlah responden
100 : Bilangan tetap 6. Menghitung tingkat kesalahan penggunaan modalitas toui dengan rumus:
∑ =
Keterangan: Tk
P : Tingkat kesalahan
: Persentase kesalahan tiap soal : Jumlah soal
n 7. Interpretasi tingkat kesalahan penggunaan modalitas toui bentuk beki da, mono
da, dan koto da pada kalimat dengan menggunakan tabel interpretasi kategori tingkatan nilai maksimum dan minimum yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Interpretasi Tingkat Kesalahan
Persentase 85 - 100
75 - 84 60 - 74
45 - 59 30 - 44
15 - 29
0 - 14 Interpretasi
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Sedang
Cukup rendah Rendah
Sangat Rendah Masri, 1995: 136-137
8. Menganalisis kesalahan mahasiswa dalam menggunakan modalitas toui bentuk beki da, mono da, dan koto da sesuai dengan klasifikasi tingkat kesalahan.