Efektivitas pembelajaran Tinjauan Pustaka

21 b. Pelaksanaan Pada langkah ini melakukan kegiatan belajar ditempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Diawali dengan penjelasan dari guru kemudian siswa dibimbing oleh guru mengadakan pengamatan suatu obyek di luar kelas. Siswa mencatat hasil pengamatan pada lembar observasi dan mendiskusikannya dengan kelompok belajarnya. c. Tindak lanjut Tindak lanjut dari kegiatan pelaksanaan yaitu kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan. Setiap kelompok diminta melaporkan hasil pengamatan untuk dibahas secara klasikal. Guru dan siswa dapat menarik kesimpulan. Dilain pihak guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil-hasilnya yang dicapai.

3. Efektivitas pembelajaran

Efektifitas pembelajaran pada penelitian ini dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. a. Aktivitas Siswa Salah satu ciri terjadinya proses belajar adalah ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Aktivitas belajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terjadi pada pembelajaran pada umumnya, namun hendaknya mencakup aktivitas yang bersifat fisik jasmani dan mental rohani. Kegiatan siswa dalam pembelajaran dapat digolongkan sebagai berikut : 1 Visual activities, aktivitas yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi maupun percobaan atau pekerjaan yang lain. 22 2 Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara diskusi dan interupsi. 3 Listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, dan interupsi. 4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. 5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6 Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, dan berternak. 7 Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8 Emosional activities, misalnya menaruh minat, gembira, bersemangat, berani, dan tenang Sardiman 2007. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembelajar sebagai hasil interaksi antara stimulus dan isi memori Anni 2006. Aktivitas siswa yang dimaksud di sini yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. b. Hasil Belajar Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi. Tujuan 23 pembelajaran merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan, yaitu keinginan setelah menyelesaikan pengalaman belajar yang diwujudkan dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivatas belajar Anni 2006. Perubahan yang diinginkan meliputi tiga ranah atau tipe hasil belajar. Tiga ranah yang harus tercapai, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik Anderson dan Krathwohl 2001. 1 Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir. a Remembering Mengingat Kemampuan untu memperoleh kembali, mengakui, dan mengingat pengetahuan yang bersangkutan dari ingatan jangka panjang. b Understanding memahami Kemampuan memahami pengertian dari lisan, tulisan, dan pesan grafik melalui menafsirkan, memberikan contoh, menggolongkan, meringkas, mengambil kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan. c Applying menerapkan Kemampuan menggunakan suatu prosedur melalui pelaksanaan berdasarkan rencana atau implementasi. d Analyzing menguraikan 24 Kemampuan mengubah materi ke dalam beberapa bagian, menentukan bagaimana menghubungkan bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan dan menjadi struktur atau tujuan secara keseluruhan melalui pemisahan, penyusunan, dan hubungan. e Evaluating menilai Kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar melalui pengecekan dan kritikan. f Creating menciptakan Kemampuan memasukkan semua elemen untuk membentuk sebuah hubungan atau keseluruhan fungsi, menyusun kembali elemen ke dalam sebuah pola atau struktur baru melalui pembangkitan, perencanaan atau produksi. 2 Ranah Afektif Tujuan pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif menurut Krathwohl dkk Anni 2006 adalah sebagai berikut : a Penerimaan receiving Penerimaan mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu aktivitas kelas, buku teks, musik, dan sebagainya. b Penanggapan responding Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 25 c Penilaian valuing Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri siswa. d Pengorganisasian organization Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik antar nilai dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal. e Pembentukan pola hidup organization by a value complex Siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya. 3 Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson Anni 2006 adalah sebagai berikut : a Persepsi perception Persepsi berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik. b Kesiapan set Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu. Kategori ini mencakup kesiapan mental kesiapan mental untuk bertindak, kesiapan 26 jasmani kesiapan jasmani untuk bertindak, dan kesiapan mental keinginan untuk bertindak. c Gerakan terbimbing guided response Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan kompleks. Meliputi peniruan mengulangi tindakan yang didemonstrasikan oleh guru dan mencoba-coba dengan menggunakan pendekatan gerakan ganda untuk mengidentifikasi gerakan yang baik. d Gerakan terbiasa mechanism Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan unjuk kerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir. e Gerakan kompleks complex overt response Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran unjuk kerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. Kecakapan ditunjukan melalui kecepatan, kehalusan, keakuratan, dan yang memerlukan energy minimum. Kategori ini mencakup pemecahan hal-hal yang tidak menentu bertindak tanpa ragu-ragu dan unjuk kerja otomatis gerakan dilakukan dengan mudah dan pengendalian yang baik. f Penyesuaian adaptation Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu siswa dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru. 27 g Kreativitas originality Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu untuk masalah-masalah tertentu. Berdasarkan uraian di atas hasil belajar dapat digunakan untuk memberikan arah dalam kegiatan pembelajaran. Bagi guru untuk mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan yang tepat dan bagi siswa dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran berikutnya.

4. Materi Keanekaragaman Hayati

Dokumen yang terkait

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PROCESS BERBANTU PUZZLE BLOCKS MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

6 27 251

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PROCESS (OLP) MENGGUNAKAN MEDIA BELAJAR PAPAN KLASIFIKASI TUMBUHAN PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN DI SMA N 1 JEKULO

1 25 150

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA SMA N 14 SEMARANG

17 150 284

PENERAPAN STRATEGI GALLERY OF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA PENERAPAN STRATEGI GALLERY OF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JA

0 0 14

Penerapan Pendekatan JAS pada Materi Keanekaragaman Protista Didukung Media Film terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.

0 0 1

(ABSTRAK) PENERAPAN OLP (OUTDOOR LEARNING PROCESS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA N 1 TUNTANG PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI.

0 0 2

PENGARUH OUTDOOR LEARNING PADA MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 1 7

PENGARUH METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SPERMATOPHYTA SMA

0 1 12

PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

0 0 11