Penelitian yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA

keseluruhan aspek terdiri dari 13 butir. Percaya diri terdiri dari 3 aspek yang diamati yaitu keberanian menyampaikan pendapat, keberanian mempresentasikan hasil diskusikerja kelompok di depan kelas, dan sikap saat mengerjakan refleksi. Tanggung jawab terdiri dari 2 aspek yaitu keaktifan berpartisipasi dalam diskusikerja kelompok dan mengerjakan tugas kelompok refleksi dan tugas mandiri. Inisiatif terdiri dari 5 aspek yaitu bertanya tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan guru dan teman, mencatat poin-poin penting tentang materi yang dijelaskan oleh guru, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada konten materi, dan menggunakan referensi lain untuk melengkapi informasi yang ada. Disiplin terdiri dari 3 aspek yaitu membawa modul IPA berbasis joyful learning tema pencemaran lingkungan dan buku tugas, kelengkapan dan ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas dan sikap saat mengikuti proses pembelajaran. Penilaian kemandirian siswa ini dilakukan oleh observer yang akan mengamati siswa ketika pembelajaran pada 3 pertemuan tatap muka. Penilaian menggunakan lembar observasi kemandirian yang terdiri dari aspek-aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya, dimana aspek-aspek yang diamati tersebut dimodifikasi dari penelitian Maharani 2015. Penskoran lembar observasi kemandirian menggunakan skala skor 1-3 yang masing-masing skor memiliki kriteria masing-masing dimana data pedoman penskoran selengkapnya dapat dilihat pada rubrik pedoman penskoran kemandirian siswa pada Lampiran 24. Skor tersebut nantinya akan dihitung dan dicari persentasenya agar dapat diketahui kategori kemandiriannya, apakah termasuk ke dalam kategori kurang baik, baik atau sangat baik.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian ini tentunya tidak lepas dari kajian penelitian-penelitian yang terdahulu. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari Prasetyowati et al. 2014 dan Arumsari et al. 2014. Penelitian Prasetyowati et al. 2014 berjudul “Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Joyful Learning dengan Tema Rokok dan Kesehatan ”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa modul IPA Terpadu berbasis joyful learning dengan tema rokok dan kesehatan yang dikembangkan layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan modul berbasis joyful learning mencapai 86,15. Modul IPA Terpadu berbasis joyful learning dengan tema rokok dan kesehatan ini juga efektif diterapkan dalam pembelajaran dilihat dari peningkatan hasil pretest dan posttest yang termasuk ke dalam kategori sedang. Selain itu, penggunaan modul berbasis joyful learning ini juga membuat siswa lebih tertarik dan tidak bosan dalam pembelajaran karena modul berbasis joyful learning dengan permainan-permainan di dalamnya membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa lebih fokus belajar dan dapat berpastisipasi langsung dalam pembelajaran. Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari Arumsari et al. 2014. Penelitian tersebut berjudul Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 20132014. Penelitian ini menunjukan bahwa modul dapat digunakan untuk mengoptimalkan kemandirian siswa. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa modul berbasis project based learning yang digunakan dalam penelitian ini mengoptimalkan kemandirian siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran selama empat kali pertemuan diperoleh rerata skor 97,75 dari dua observer dan termasuk kategori sangat baik. Untuk rerata skor pengoptimalan kemandirian pada siswa diperoleh skor 78 dan termasuk ke dalam kategori sangat baik. Jadi, dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa modul dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan karakter kemandirian dalam diri siswa.

2.3 Kerangka Berfikir