Latar Belakang Tinjauan Yuridis Terhadap Pembakaran Dan/Atau Penenggelaman Kapal Perikanan Berbendera Asing Sebagai Upaya Mengurangi Tindak Pidana Pencurian Ikan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia yang lahir sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan Negara yang merdeka dan berdaulat. Wilayah Indonesia terbentang mulai dari Sabang hingga Merauke dan terdiri atas pulau-pulau besar sampai pulau-pulau kecil. Dengan demikian, Negara Republik Indonesia merupakan Negara Kepulauan 1 Laut merupakan sumber makanan bagi kehidupan manusia, sebagai jalan raya perdagangan, sebagai sarana penaklukan, sebagai tempat pertempuran, sebagai tempat untuk rekreasi dan alat pemersatu bangsa. Di abad ke-20 ini fungsi laut telah meningkat dengan ditemukannya bahan-bahan tambang dan galian yang berharga di dasar laut dan dimungkinkannya usaha-usaha mengambil kekayaan . Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan sejalan dengan terdapatnya laut yang merupakan dua pertiga dari bagian wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan bukan hanya wilayah daratan Negara Republik Indonesia saja yang luas, akan tetapi wilayah laut Indonesia juga demikian luasnya. Indonesia memiliki luas wilayah perairan seluas 5,8 juta km 2 yang terdiri dari laut territorial seluas 0,3 juta km 2 , perairan nusantara seluas 2,8 juta km 2 , dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI seluas 2,7 juta km 2 . 1 Gatot Suparmono, Hukum Acara Pidana dan Hukum Pidana di Bidang Perikanan, Jakarta : Rineka Cipta, 2011 , hal 1. alam tersebut, baik di airnya maupun di dasar laut dan tanah bawahnya. 2 Indonesia yang memilki laut yang luas ini tentu menyimpan banyak kekayaan laut di dalamnya yang dapat meliputi sumberdaya alam hayati laut yakni perikanan, terumbu karang, bahan tambang dan lainnya. Potensi perikanan yang termasuk dalam kekayaan laut di Indonesia dapat dilihat dari bidang penangkapan ikan sebesar 6,4 juta tontahun, perikanan umum sebesar 305.650 tontahun serta potensi kelautan kurang lebih 4 miliar USDtahun. Produk perikanan tangkap di Indonesia pada tahun 2007 sendiri mencapai 4.924.430 ton. 3 Walaupun Indonesia belum maksimal dalam pengelolaan ikan tangkapnya, pengembangan usaha perikanan terus dilakukan demi tercapainya tujuan pemanfaatan sumber daya hayati laut sebaik mungkin. Pengembangan usaha kelautan dan perikanan ini juga dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar US82 miliar per tahun.Indonesia memiliki . Secara umum, besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia harusnya mencapai 3000 triliun per tahun, akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225 triliun atau sekitar 7,5 saja. Dan jika dibandingkan dengan Negara lain yang wilayahnya tidaklah lebih besar daripada Indonesia akan tetapi memiliki produksi ikan tangkap yang sama bahkan lebih dari Indonesia, maka kondisi produksi ikan tangkap di Indonesia berada dalam kondisi tidak baik. 2 Frans E. Lidkadja dan Daniel F. Bassic, Hukum Laut dan Undang-Udnang Perikanan, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985, hal. 21. 3 Marhaeni Ria Siombo, “Pengaruh Metode Penyuluhan dan Motivasi Nelayan terhadap Pengetahuan tentang Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Eksperimen Pada Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan TPI Muara Angke”, Disertasi, Pascasarjana Hukum Universitas Negeri Jakarta, 2009, hal. 2 kesempatan untuk menjadi penghasil produk perikanan terbesar dunia, karena kontribusi perikanan pada 2004-2009 terus mengalami kenaikan. Hasil produksi ikan tangkap Indonesia yang mulai membaik ini membuat Negara-negara yang memiliki hasil produksi perikanan dan kelautan yang berada dibawah Indonesia atatupun yang setara dengan Indonesia ingin menikmati hasil peroduksi perikanan dan kelautan Indonesia pula. Akan tetapi, keinginan Negara- negara ataupun warga negaranya tidak didukung dengan itikad atau tindakan mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Banyak terdapat kapal-kapal berbendera asing yang melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Pelanggaran hukum yang dilakukan salah satunya ialah pencurian ikan illegal fishing. Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, setahun rata-rata ada 100 kapal ikan asing yang ditangkap, baik karena mencuri ikan maupun izinnya tidak lengkap. Bahkan pada tahun 2001 sampai 2012 ada skitar 2469 kasus pencurian ikan yang terjadi di wilayah laut Negara Republik Indonesia. Ini mempengaruhi kondisi produksi perikanan Indonesia dan dapat menyebabkan kerugian tersendiri bagi Negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya suatu aturan hukum yang berkenaan dengan perlindungan sumberdaya perikanan Indonesia dan yang memberikan sanksi tegas kepada kapal asing yang melakukan pencurian ikan di wilayah laut Indonesia. Negara Republik Indonesia memiliki undang undang perikanan yakni Undang- Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Unadng Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. Barda Nawawi Arief menyatakan bahwa kebijakan untuk membuat peraturan perundang-undangan pidana yang baik tidak dapat dilepaskan dari tujuan penanggulangan kejahatan. Kebijakan penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana ini merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum. Barda Nawawi juga menyatakan bahwa kebijakan penanggulangan kejahatan lewat pembuatan peraturan-perundang-undangan pidana merupakan bagian integral dari potik social yang dapat diartikan sebagai segala usaha yang rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan masyarakat. 4 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan masih memiliki kekurangan untuk mencapai tujuan penanggulangan kejahatan dan penegakan hukum tersebut, oleh karena itu dibuatlah Undang- Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. Dalam Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 ini ada beberapa perubahan dari Undang-Undang perikanan yang lama, yakni mengenai tentang pengawasan dan penegakan hukum yang menyangkut masalah mekanisme koordinasi antara instansi penyidik dalam penanganan penyidik tindak pidana di bidang perikanan, masalah pengelolaan perikanan antara lain ke pelabuhan perikanan dan konservasi, perizinan, dan kesyahbandaraan, perluasan yurisdikasi pengadilan perikanan Negara RI, penerapa sanksi pidana Pidana penjara atau pidana denda, hukum acara, fasilitas dalam penegakan hukum di bidang perikanan, termasuk penerapan tindakan hukum berupa penenggelaman danatau pembakaran kapal asing yang beroprasi di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia. 5 4 Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1996, hal. 29-30. 5 Gatot Suparmono, op.cit., hal 9. Fungsi pengawasan perikanan sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan penanggulangan tindak pidana pencurian ikan illegal fishing, dan bukan hanya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait saja, akan tetapi sanksi-sanksi pidana berupa denda dan penjara dalam Undang-Undang ini juga mendukung terciptanya tujuan penanggulangan tersebut. Terdapat aturan sanksi untuk pencurian ikan, hukumannya tak hanya berlaku bagi operator di atas kapal, tetapi juga dapat menjerat pemilik kapal dan pemilik perusahaan sesuai Pasal 8. Kapal asing pencuri ikan juga boleh dibakar dan ditenggelamkan diatur dalam Pasal 69, 6 6 Harian Nasional Kompas Online. bahkan membayar denda hingga Rp 20 miliar. Aturan dan sanksi yang ada dalam undang-undang ini dapat dikatakan memadai. Akan tetapi perlu penindakan secara tegas terhadap para pencuri ikan ini perlu dilakukan, bukan hanya aturan tertulis semata yang ada dalam Undang-undang Perikanan, tetapi tindakan nyata yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum juga diperlukan. Setelah 5 tahun Undang- Undang Nomor 45 tahun 2009, tidak terjadi impelementasi yang baik terhadap tindakan khusus yakni penenggelaman danatau pembakaran ataupun sanski untuk kapal asing yan melakukan pencurian ikan. Pada pembekalan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 dan ke-52 Lembaga Ketahanan Nasional Lemhanas 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa 18 November 2014, Presiden Republik Indonsia Joko Widodo memerintahkan agar Tentara Nasional Indonesia dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti langsung menenggelamkan kapal yang tertangkap melakukan pencurian ikan di laut Indonesia. Langkah ini harus dilakukan untuk membuat jera warga negara asing yang mencuri ikan di perairan http:nasional.kompas.comread20141212 14000081Penenggelaman.Kapal.Asing diakses tanggal 26 februari 2015 Indonesia. 7

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Pembakaran Dan/Atau Penenggelaman Kapal Perikanan Berbendera Asing Sebagai Upaya Mengurangi Tindak Pidana Pencurian Ikan

1 74 113

Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Jual Beli Kapal Berbendera Asing Di Batam

27 227 146

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penadahan Kendaraan Bermotor Hasil Pencurian Dan Upaya Penerapan / Penegakan Hukumnya (Studi Kasus Di Kepolisian Resort Kota Medan)

4 108 90

Tinjauan Yuridis Peran Polri Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Sebagai Kejahatan Terorganisir Di Wilayah Hukum Polda SUMUT

3 117 71

Fungsionalisasi Hukum Pidana Dalam Tindak Pidana Perikanan (Kasus Pencurian Ikan di Wilayah...

2 52 5

Tinjauan Yuridis Terhadap Upaya Pengembalian Keuangan Negara Atas Tindak Pidana Korupsi Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 6 42

Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Yang Dilakukan Oleh Anak

3 51 57

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Pembakaran Dan/Atau Penenggelaman Kapal Perikanan Berbendera Asing Sebagai Upaya Mengurangi Tindak Pidana Pencurian Ikan

0 0 23

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Jual Beli Kapal Berbendera Asing Di Batam

0 1 27

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penadahan Kendaraan Bermotor Hasil Pencurian Dan Upaya Penerapan / Penegakan Hukumnya (Studi Kasus Di Kepolisian Resort Kota Medan)

0 2 20