dimiliki oleh perusahaan. Metode ini juga tidak memperhitungkan bentuk innovative capital dan relational capital atau customer capital yang dimiliki oleh
perusahaan, padahal inovasi yang dilakukan perusahaan serta hubungan dengan pelanggan merupakan hal yang vital bagi perusahaan saat ini.
2.1.7. Rata-rata Pertumbuhan Intellectual Capital ROGIC
Tirtasari 2013 menjelaskan bahwa Rata-rata Pertumbuhan Intellectual Capital atau ROGIC menunjukkan tingkat pertumbuhan VACA, VAHU, dan
STVA perusahaan dari tahun ke tahun. ROGIC terdiri dari tiga elemen yaitu Rate of Growth of Value Added Capital Employed disebut juga Rate of Growth of
Value Added Capital Coefficient RVACA, Rate of Growth of Value Added Human Capital RVAHU, dan Rate of Growth of Structural Capital RSTVA.
2.1.8. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan dan itu tercermin dari informasi
yang diperoleh pada balancesheet neraca, income statement laporan laba rugi, dan cash flow statement laporan arus kas serta hal-hal lain yang turut
mendukung sebagai penguat penilaian financial performance tersebut. Salah satu informasi terpenting yang harus diketahui oleh investor adalah
informasi kinerja keuangan perusahaan emiten. Bahan pertimbangan dalam menganalisis dan menilai posisi dan informasi keuangan, kemajuan serta potensi
sebuah perusahaan di masa mendatang diantaranya adalah informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan untuk menghasilkan laba
Prasentantyo, 2013.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan menurut Fahmi 2011:239 adalah:
Suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan mempergunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standard sesuai sketentuan dalam SAK
Standar Akuntansi Keuangan atau GAAP General Acepted Accounting Principle, dan lainnya.
Sedangkan menurut Erich A. Helfert 1006 dalam Murti 2011:48 kinerja
keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Alat untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada
umumnya berfokus pada laporan keuangannya di samping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada.
Solikhah 2010 menyatakan bahwa kinerja keuangan yang baik merupakan dambaan bagi setiap stakeholder. Ketika suatu perusahaan mempunyai
kinerja keuangan yang baik maka banyak investor yang ingin berinvestasi di perusahaan. Untuk melihat baik buruknya kondisi kinerja keuangan perusahaan
dilakukan penilaian dengan rasio-rasio keuangan.
2.1.9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan