Model Pulic Value Added Intellectual Coefficient

Sedangkan model yang menggunakan pengukuran monetary antara lain: 1. The EVA and MVA model dikembangkan oleh Bontis et al., 1999 2. The Market-to-Book Value model dikembangkan oleh berbagai penulis; 3. Tobin’s q method dikembangkan oleh Luthy 1998; 4. Pulic’s VAICTM Model 1998, 2000; 5. Calculated intangible value dikembangkan oleh Dzinkowski 2000; dan 6. The Knowledge Capital Earnings model dikembangkan oleh Lev dan Feng 2001. Tan et al., 2007 juga menyebutkan metode lain yang digunakan oleh peneliti akuntansi dan praktisi, antara lain : 1. Human Resource Costing Accounting dikembangkan oleh Johanson dan Grojer 1998 2. Accounting for The Future dikembangkan oleh Nash 1998 3. Total Value Creation dikembangkan oleh McLean 1999 4. The Value Explorer and Weightless Weight dikembangkan oleh Andriessen dan Tissen 2000 Andriessen 2001

2.1.6. Model Pulic Value Added Intellectual Coefficient

Metode VAIC, dikembangkan oleh Pulic 1998, didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added VA. Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dengan menunjukan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai value creation pulic, 1998. VA dihitung sebagai selisih antara output dan input Pulic, 1999. Tan et al. 2007 menyatakan bahwa output out merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar, sedangkan input in mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Menurut Tan et al. 2007, hal penting dalam metode ini adalah beban karyawan tidak termasuk dalam input in. Karena peran aktifnya dalam proses value creation, intellectual capital yang direpresentasikan dengan labour expenses tidak dihitung sebagai biaya dan tidak termasuk dalam komponen IN Pulic, 1999. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai value creating entity Tan et al., 2007. VA dipengaruhi oleh efisiensi dari HC Human Capital dan SC Structural Capital. Hubungan lainnya dari VA adalah Capital Employed CE, yang dalam hal ini dilabeli dengan VACA. VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic 1998 mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya. Dengan demikian, pemanfaatan CE yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan Tan et al., 2007. Hubungan selanjutnya adalah VA dan HC. Value Added Human Capital VAHU menunjukan berapa banyak VA yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan Tan et al., 2007. Konsisten dengan pandangan para penulis lainnya, Pulic 1998 berargumen bahwa total salary adalah indikator dari HC perusahaan. Hubungan ketiga adalah structural capital coefficient STVA, yang menunjukan kontribusi structural capital SC dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaiman keberhasilan SC dalam penciptaan nilai Tan et al., 2007. SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC dependen terhadap value creation pulic, 1999. Artinya, menurut Pulic semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut. Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC, hal ini telah diverifikasi melalui penelitian empiris pada sektor industri tradisional Pulic, 2000. Rasio terakhir adalah menghitung kemampuan intelektual perusahaan dengan menjumlahkan koefisien-koefisien yang telah dihitung sebelumnya. Hasil penjumlahan tersebut diformulasikan dalam indikator baru, yaitu VAIC Tan et al., 2007. Keunggulan metode VAIC TM adalah karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-angka keuangan standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan. Kekurangan model Pulic yaitu ukuran VAIC TM untuk structural capital STVA mungkin tidak menjadi ukuran yang lengkap karena model ini hanya menghitung structural capital dari selisih dari value added dan human capital yang ada tanpa menghitung dengan spesifik komponen structural capital yang dimiliki oleh perusahaan. Metode ini juga tidak memperhitungkan bentuk innovative capital dan relational capital atau customer capital yang dimiliki oleh perusahaan, padahal inovasi yang dilakukan perusahaan serta hubungan dengan pelanggan merupakan hal yang vital bagi perusahaan saat ini.

2.1.7. Rata-rata Pertumbuhan Intellectual Capital ROGIC

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013

3 28 19

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 13

PEKEU PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 3 12

PENUTUP PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 53

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 37

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015.

0 1 15