Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Facilitator

tidak akurat, ide yang kurang tepat atau yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian yang hilang, hal ini bisa ditangani langsung sehingga siswa tidak membentuk kesan yang salah, atau mereka dapat membuat dasar dari rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya. e. Guru menerangkan semua materiyang disajikan saat itu. Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas pada saat itu. f. Penutup.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Facilitator

and Explaining Setiap model yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan model Student Facilitator and Explaining memiliki kedua hal tersebut. Menurut Prasetya 2009 adapun kelebihan dan kekurangan dari model ini yaitu: a. Kelebihan 1 Dapat mendorong tumbuh dan berkembangya potensi berpikir kritis siswa secara optimal. 2 Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan. 3 Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. 4 Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi. 5 Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara obyektif, rasional guna menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok. 6 Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka. 7 Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah. 8 Melatih kepemimpinan siswa. 9 Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar mereka. b. Kekurangan 1 Timbul rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya. 2 Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang pintar. 3 Penilaian individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya. 4 Model Student Facilitator and Explaining memerlukan persiapan yang rumit dibanding dengan model lain, misalnya model ceramah. 5 Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan akan memburuk. 6 Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya, dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal. 2.2 Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan Suprijono, 2009:5.Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar Anni, 2007:5. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Suprijono2007:5, hasil belajar berupa sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni 2007:7, hasil belajar mencakup kemampuan tiga ranah belajar, yaitu: 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,sintesis, penilaian. 2. Ranah Afektif Tujuan pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikpa, minat, dan nilai.Kategori ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori ranah psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah perubahan pada diri siswa yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif yang dinilai dengan soal evaluasi. Ranah afektif yang meliputi tanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan keberanian menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik yang meliputi aktif dalam diskusi, membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau siswa lainnya. 2.3 Materi Pembelajaran 2.3.1 Energi 2.3.1.1

Dokumen yang terkait

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN.

0 3 15

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS E

0 0 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS Ekonomi

0 0 13

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonan

0 0 14

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA.

0 3 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADAPEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Pulokulon Ke

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Pulokulon Ke

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) - repositoryUPI S TE 1005303 Title

0 0 3