Identifikasi Variabel UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOLDAUN SAMBUNG NYAWA {Gynuraprocumbens (Lour.) Merr}TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LAMBUNG PADA TIKUS GALUR Spraguedawley

1000 mgKgBB x 0,2 Kgberat tikus = 200 mg c. Dosis untuk tiap tikus kelompok IV 1500 mgKgBB x 0,2 Kgberat tikus = 300 mg d. Dosis untuk tiap tikus kelompok V 2000 mgKgBB x 0,2 Kgberat tikus = 400 mg Volume ekstrak etanol daun sambung nyawa diberikan secara peroral sebanyak 1 ml yang merupakan volume yang boleh diberikan kepada tikus mengingat bahwa volume maksimum dari lambung tikus adalah 3 sampai 5 ml. Apabila pemberian ekstrak melebihi volume maksimum lambung tikus maka akan menyebabkan dilatasi lambung tikus akut yang kemudian akan menyebabkan robeknya saluran cerna Ngatidjan, 2006. Ekstrak etanol daum sambung nyawa akan disuspensikan dalam aquades dengan suspensi agent CMC Na 0,5 kedalam mortir Gofur et al., 2009. Larutan aquades yang perlu ditambahkan adalah sebanyak 200 ml, maka ekstrak yang perlu ditambahkan adalah sebesar: a. Untuk dosis 100 mg tiap 1 ml pada kelompok II = x = 20.000 mg x = 20 gr maka ekstrak yang perlu ditambahkan dalam 200 ml aquades adalah 20 gr b. Untuk dosis 200 mg tiap 1 ml pada kelompok III = X= 40.000 mg X = 40 gr maka ekstrak yang akan ditambahkan dalam 200 ml aquades adalah sebanyak 40 gr. c. Untuk dosis 300 mg tiap 1 ml kelompok IV = X= 60.000 mg X = 60 gr maka ekstrak yang akan ditambahkan dalam 200 ml aquades adalah 60 gr. d. Untuk dosis 400 mg tiap 1 ml kelompok V = X= 80.000 mg X = 80 gr maka ekstrak yang akan ditambahkan dalam 200 ml aquades adalah 80 gr. 3. Pengamatan Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 6 ekor setiap kelompoknya. Kelompok perlakuan pertama hanya diberi aquadest. Kelompok perlakuan kedua dilakukan pemberian ekstrak daun sambung nyawa sebanyak 500 mgkgBB, kelompok perlakuan ketiga dilakukan pemberian ekstrak daun sambung nyawa sebanyak 1000 mgkgBB, kelompok perlakuan keempat dilakukan pemberian ekstrak daun sambung nyawa sebanyak 1500 mgkgBB, dan kelompok perlakuan kelima diberi ekstrak sambung nyawa 2000 mgkgBB. Pemberian ekstrak pada kelompok perlakuan satu sampai dengan empat adalah 3 kali dalam seminggu. Perlakuan tersebut dilakukan selama 2 minggu. Pada hari keempat belas, semua hewan percobaan dieliminasi dengan anastesi menggunakan chloroform. Selanjutnya diproses dengan metode baku histologi, setelah itu dilakukan pemeriksaan mikroskopis sesudah dilakukan pembuatan preparat sesuai prosedur. Setiap mencit dibuat preparat lambung dan tiap preparat dibaca dalam 5 lapangan pandang yaitu keempat sudut dan bagian tengah preparat dengan perbesaran 100x dan 400x dengan batasan jumlah sel 20 sel tiap lapang pandang. Sasaran yang dibaca adalah perubahan struktur histologis mukosa yang mengalami erosi pada lambung mencit karena sel epitel lambung peka terhadap keadaan lingkungan pada lumen lambung.

G. Analisis data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut 1. Analisis Deskriptif 2. Uji Shapiro-Wilk, uji ini untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau belum. Uji ini dilakukan apabila jumlah sampel 50. Apabila data belum terdistribusi secara normal, maka perlu ditranformasikan terlebih dahulu.

Dokumen yang terkait

EFEK KEMOPREVENTIF EKSTRAK CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) PERORAL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD) DAN GAMBARAN INFLAMASI KRONIK PADA LAMBUNG TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI 7,12-DIMETHYLBENZ(α)ANTHRACENE (SEBAGA

0 20 15

UJI TOKSISITAS AKUT ISOFLAVON FITOESTROGEN DARI EKSTRAK Pueraria lobata PADA TIKUS (Rattus novergicus) STRAINWISTAR

0 17 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI 7,12-DYMETHYLBENZ(α)ANTHRACENE (DMBA)

4 28 56

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL

3 28 59

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague dawley

0 10 69

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Precumbens) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK TIKUS PUTIH GALUR Sprague dawley

11 85 65

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOLDAUN SAMBUNG NYAWA {Gynuraprocumbens (Lour.) Merr}TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LAMBUNG PADA TIKUS GALUR Spraguedawley

7 40 65

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 0 6

UJI TOKSISITAS SUB KRONIK EKSTRAK DAUN KEMBANG SUNGSANG (Gloriosa szlperba L.) TERHADAP FUNGSI GINJAL TIKUS PUTIH

0 0 6

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MAWKOTA DEWA PADA HEWAN COBA

0 0 5