Kondisi Umum Pertanian Padi Kabupaten Cilacap serta Jagung dan

Tabel 4.2 Rata – Rata Harga Gabah, Beras, Jagung dan Kedelai di Jawa Tengah Bulan Maret 2015 Komoditas Rata – rata Harga Tingkat Petani Rp Gabah Kering Giling GKG 4.890,16 Beras medium 8.849,56 Jagung 3.259,58 Kedelai 7.849,24 Sumber : Dinas Pertanian TPH Provinsi Jateng data harga komoditas Berdasarkan data tabel 4.2 rata – rata harga komoditi beras Jawa Tengah bulan Maret 2015 yaitu Rp 8.900 hampir dua kali lipat harga gabah kering giling GKG yaitu Rp 4.900. Harga rata – rata komoditi kedelai Jawa Tengah bulan Maret 2015 hanya Rp 7.900, sedangkan untuk komoditi jagung harganya lebih rendah dari komoditas lain yaitu Rp 3.390.

4.2. Kondisi Umum Pertanian Padi Kabupaten Cilacap serta Jagung dan

Kedelai Kabupaten Grobogan Sektor pertanian sangat berperan dalam mendukung perekonomian Kabupaten Cilacap. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat Kabupaten Cilacap memiliki lahan sawah seluas 63 ribu Ha. Kabupaten Cilacap menjadi salah satu lumbung padi Jawa Tengah dan mampu mencapai surplus beras hingga lebih dari 324 ribu ton di tahun 2012. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mencatat cadangan pangan Kabupaten Cilacap berdasarkan data produksi beras hingga akhir 2014 sukup tinggi mencapai 810 ribu ton. Pada tahun 2015 dengan luas lahan panen 6.909 hektar, Kabupaten Cilacap diperkirakan mampu menghasilkan padi sebanyak 41.693 ton atau 6 tonHa. Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya. Berdasarkan letak geografis dan relief wilayah, tiang penyangga perekonomian Kabupaten Grobogan berada pada sektor pertanian. Menurut Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor basis yang sangat penting bagi Kabupaten Grobogan, karena sebagaian besar masyarakatnya merupakan petani. Aspek pendapatan masyarakat menunjukkan lebih dari 45 PDRB Kabupaten Grobogan bersumber dari subsektor pertanian tanaman pangan. Jagung merupakan komoditi strategis Kabupaten Grobogan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan mencatat produksi jagung kuning Grobogan tahun 2012 mencapai 565 ribu ton. Sedangkan produksi jagung tahun 2011 sebesar 503 ribu ton. Produksi jagung Grobogan tersebut mampu menyokong 16 dari total produksi jagung kuning Jawa Tengah. Jumlah produksi jagung Grobogan diperoleh dari luas areal panen yang mencapai 113 ribu Ha. Kabupaten Grobogan dipilih sebagai wilayah pengembangan klaster pertanian jagung dan sapi potong untuk Komoditas, Produk, Jenis Usaha KPJU unggulan UMKM tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia menempatkan komoditas jagung dan sapi potong sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Grobogan. Kabupaten Grobogan merupakan sentra jagung terbesar di Jawa Tengah, hal ini ditunjang oleh iklim dan sumber daya alam yang sesuai untuk tanaman jagung Tribun Semarang, Kamis 27 Agustus 2015. Selain komoditas jagung, komoditas kedelai sedang giat dikembangkan karena merupakan komoditas strategis di Grobogan dan telah diusahakan secara turun temurun oleh petani Grobogan. Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan telah mempunyai varietas unggulan yang telah dirilis tahun 2008 hasil kerja sama dengan Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang. varietas ini dikenal sebagai varietas Malabar Grobogan atau varietas Grobogan yang memiliki keunggulan produksi tinggi, umur pendek dan polong tidak mudah pecah.

4.3. Daya Saing usahatani Padi, Jagung dan Kedelai Provinsi Jawa Tengah