kedelai. Analisis daya saing usahatani padi, jagung dan kedelai menggunakan alat analisis Policy Matrix Analisys PAM.
3.4.1. Indeks Perdagangan Internasional
Indeks perdagangan internasional menunjukkan posisi Jawa Tengah dalam perdagangan internasional komoditas padi dalam bentuk beras, jagung dan
kedelai. Indeks perdagangan internasional dalam penelitian ini terdiri dari Indeks Spesialisasi Perdagangan ISP, Intra
– Industry Indeks IIT dan Import Dependency Ratio
IDR. 1. Indeks Spesialisasi Perdagangan ISP
Indeks Spesialisasi Perdagangan ISP merupakan indeks yang digunakan untuk menghitung spesialisasi perdagangan suatu negara. ISP
menganalisis posisi atau tahapan perkembangan suatu komoditas dengan menggambarkan apakah untuk suatu komoditas, posisi suatu negara
cenderung menjadi negara eksportir atau importir kemenkeu.go.id. Indeks Spesialisasi Perdagangan ISP merupakan metode umum
yang digunakan sebagai alat ukur tingkat daya saing. Indeks ini digunakan untuk melihat apakah suatu jenis produk di suatu negara cenderung
menjadikan negara eksportir atau menjadi negara importir Bustami dan Hidayat, 2013:59.
Nilai ISP merupakan perbandingan antara selisih nilai bersih perdagangan dengan nilai total perdagangan dari suatu negara. Indeks
Spesialisasi Perdagangan ISP digunakan untuk menganalisis posisi atau
tahapan perkembangan suatu produk
Wulandari, 2013:4
. Indeks ISP dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : = Nilai ekspor produk I di suatu negaradaerah
= Nilai impor produk I di suatu negaradaerah Nilai indeks ini adalah antara 0 dan 1. Jika nilai positif diatas 0
sampai dengan 1, maka komoditi tersebut memiliki daya saing yang tinggi atau negarawilayah bersangkutan cenderung sebagai negara
pengekspor dari komoditi tersebut. Sebaliknya, jika nilainya negatif dibawah 0 hingga -1 daya saing rendah atau cenderung sebagai
pengimpor Safriansyah, 2010:328. 2. Intra
– Industry Index IIT Menurut Lubis, Intra Industry Trade Index IIT Indeks yang
menggambarkan tingkat integrasi perdagangan suatu produk dalam suatu kawasan tertentu. Nilai IIT indeks yang tinggi menunjukkan adanya
keterkaitan yang bersifat dua arah two-way trade dimana Indonesia melakukan ekspor dan juga impor produk industri tertentu. Nilai IIT yang
cenderung semakin menurun menunjukkan keterkaitan perdagangan yang ada cenderung bersifat satu arah dan Indonesia cenderung lebih menjadi
importir Lubis, 2013:42. IT indeks yang umum digunakan adalah Grubel-Lloyd Index dengan rumus:
ITT =
∑ ∑ ∑
atau
∑ ∑
Dimana X = Ekspor
M = Impor
3. Import Dependency Ratio IDR IDR atau rasio ketergantungan impor yaitu alat yang digunakan
untuk melihat tingkat ketergantungan impor suatu negara terhadap komoditas tertentu. Dengan menganalisis IDR dapat diketahui seberapa
besar ketergantungan impor suatu negara terhadap suatu komoditas Semakin besar nilai IDR maka ketergantungan impor negara tersebut
terhadap suatu komoditas juga semakin tinggi. Sebaliknya semakin kecil nilai IDR, maka ketergantungan impor suatu negara juga semakin rendah
Pujitiasih,2014:34. Secara matematis, rasio ketergantungan impor dapat dirumuskan sebagai berikut Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2009 :
IDR = {Mia Produksi + Mia – Xia} x 100
Keterangan : M = Impor
X = Ekspor I = Jenis barang
a = Negara
3.4.2. Policy Analysis Matrix PAM