4.3.1. Daya Saing Usahatani Padi Kabupaten Cilacap
Daya saing ushatani padi Kabupaten Cilacap dapat dilihat melalui indikator priofitabilitas dan indikator daya saing dari tabel PAM sebagai berikut :
Tabel 4.4 PAM Usahatani Padi Kabupaten Cilacap dalam Rupiah
Komponen Pendapatan Biaya
Keuntungan Input
Tradeable Input
Non Tradeable
Privat 35.160.000
2.310.500 8.352.756
24.496.744 Sosial
27.110.352 3.596.436
18.664.061 4.849.855
Divergensi 8.049.648
-1.285.936 -10.311.305
19.646.889 Sumber : Hasil PAM, Diolah
Berdasarkan tabel 4.4 indikator profitabilitas usahatani menunjukkan bahwa usahatani padi Kabupaten Cilacap memiliki keuntungan sosial positif.
Kondisi ini berarti usahatani padi Kabupaten Cilacap tetap memperoleh keuntungan sebesar sebesar 4,85 juta Rupiah meskipun dalam kondisi tidak
terdapat kebijakan pemerintah. Selain itu, usahatani padi Kabupaten Cilacap memiliki keuntungan privat positif. Artinya usahatani padi Kabupaten Cilacap
memperoleh keuntungan atas biaya aktual sebesar 24,49 juta Rupiah dalam kondisi terdapat kebijakan pemerintah. Hal ini mempunyai implikasi bahwa
uasahatani padi Kabupaten Cilacap mampu melakukan ekspansi. Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.4 daya saing usahatani padi
Kabupaten Cilacap dapat diketahui berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sebagai berikut :
1. Keunggulan Komparatif
Keunggulan komparatif dapat dianalisis menggunakan indikator Domestic Resources Cost Ratio
DRCR berdasarkan nilai Domestic Resources Cost
yang dihitung dari komponen pada tabel PAM. DRC =
=
=
0,79 Usahatani padi Kabupaten Cilacap memiliki nilai DRC1 yaitu 0,79.
Kondisi ini menunjukkan untuk memperoleh nilai tambah output sebesar 1 juta Rupiah usahatani padi Kabupaten Cilacap memerlukan tambahan biaya faktor
domestik sebesar 790 ribu Rupiah. Berdasarkan nilai DRC usahatani padi Kabupaten Cilacap telah efisien dalam menggunakan sumber daya
domestiknya pada harga dunia, sehingga memiliki keunggulan komparatif. 2. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat danalisis menggunakan indikator Private Cost Ratio
PCR yang dihitung dari komponen pada tabel PAM. PCR =
=
=
0,25 Usahtani padi Kabupaten Cilacap memiliki nilai PCR1 yaitu 0,25.
Kondisi ini menunjukkan untuk memperoleh nilai tambah output sebesar 1 juta Rupiah usahatani padi Kabupaten Cilacap memerlukan tambahan biaya faktor
domestik sebesar 250 ribu Rupiah pada harga aktual. Berdasarkan nilai PCR
usahatani padi Kabupaten Cilacap telah efisien dalam menggunakan faktor domestiknya atas harga aktual sehingga memiliki keunggulan kompetitif.
Kabupaten Cilacap merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah dan salah satu sentra produksi padi Jawa Tengah. Berdasarkan hal tersebut penelitian
daya saing usahatani padi Provinsi Jawa Tengah dapat menjadi pendukung hasil penelitian ini. Hasil penelitian profitabilitas dan daya saing usahatani padi
Kabupaten Cilacap sejalan dengan hasil policy brief yang disusun oleh Agustian dan diterbitkan oleh Kementrian Pertanian Republik Indonesia bahwa usahatani
padi Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 memiliki keuntungan privat, keuntungan sosial, keunggulan kompetitif serta keunggulan komparatif. Keuntungan
finansial privat dan sosial usahatani padi Jawa Tengah masing – masing sebesar
15,70 juta Rupiah per hektar dan 5,83 juta Rupiah per hektar. Selain itu usahatani padi Jawa Tengah memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC
0,66 dan memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai PCR 0,42.
4.3.2. Daya Saing Usahatani Jagung Kabupaten Grobogan